Halmahera Barat Jadi Destinasi Pilihan Back to Down Under Rally 2018
A
A
A
JAILOLO - Potensi wisata di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) patut dibanggakan. Keseriusan Pemkab Halbar mengenalkan potensi wisata kepada dunia kembali memperlihatkan hasilnya. Setelah tahun 2013 silam menjadi destinasi wisata layar Back To Down Under Rally, kini Jailolo kembali terpilih menjadi destinasi wisata layar bergengsi tersebut.
Back To Down Under Rally 2018 melibatkan 30 kapal yacht dari berbagai negara yang merupakan Wisata Layar paling prestisius. Rally ini memakan waktu yang cukup lama.
"Kegiatan ini mendapat support dari kementerian pariwisata RI melalui international yacht rally yang bertajuk Wonderful Sail To Indonesia 2018,"ungkap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Halbar Fenny Kiat, kepada SINDONEWS lewat saluran telepon, Sabtu (29/9/2018) malam.
Fenny menambahkan, Back To Down Under Rally (BTDUR) 2018 menyinggahi 11 destinasi wisata bahari melalui titik berangkat di Pelabuhan Nunukan, Kaltara, pada 26 Agustus 2018. Selanjutnya menuju Berau, Toli-Toli, Buol, Soronde, Manado, Bitung, Jailolo, Ternate, Labuha dan berakhir di Namlea pada 24 Oktober 2018.
"Sesuai technical metting pada tanggal 6 Juli 2018 lalu, terjadwal untuk port Jailolo 25-28 September 2018,"jelas Fenny.
Sabtu 29 September sekitar pukul 10.00 WIT, pihaknya menerima kedatangan wisatawan dengan jumlah 3 kapal yacht yang beranggotakan 7 orang yang merupakan peserta BTDUR berpaspor New Zealand, Australia, dan Colombia.
"Harapan kami dengan kedatangan wisatawan di Jailolo, dapat berdampak dalam pengembangan pariwisata dan juga sebagai upaya untuk pengembangan wisata kapal layar yang berkelanjutan,"katanya.
Sementara Bupati Halbar Danny Missy mengatakan, kunjungan wisatawan merupakan langkah untuk bagaimana Pemkab Halbar mempromosikan potensi daerah agar lebih dikenal.
"Selain itu, sebagai laporkan progres realisasi program Kementerian Pariwisata RI untuk peningkatan kunjungan wistawan mancanegara. Rangkaian kegiatan dalam menyambut kedatangan mereka tidak terlepas dari upaya bagaimana kita mengangkat kearifan lokal sebagai edukasi bahwa kehormatan adat istiadat dijujung tinggi di daerah ini serta memperkenalkan pesona budaya kepulauan rempah yang kita miliki,"cetusnya memaparkan.
Kearifan lokal yang dikenakan kepada wisatwan salah satunya para peserta akan bersama-sama melakukan ritual Horom Sasadu.
"Kami harapkan juga Back to Down Under Rally menjadi agenda kunjungan tahunan untuk sustainable tourism yang bersinergi dengan Kemenpar,"pungkas Danny.
Back To Down Under Rally 2018 melibatkan 30 kapal yacht dari berbagai negara yang merupakan Wisata Layar paling prestisius. Rally ini memakan waktu yang cukup lama.
"Kegiatan ini mendapat support dari kementerian pariwisata RI melalui international yacht rally yang bertajuk Wonderful Sail To Indonesia 2018,"ungkap Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Halbar Fenny Kiat, kepada SINDONEWS lewat saluran telepon, Sabtu (29/9/2018) malam.
Fenny menambahkan, Back To Down Under Rally (BTDUR) 2018 menyinggahi 11 destinasi wisata bahari melalui titik berangkat di Pelabuhan Nunukan, Kaltara, pada 26 Agustus 2018. Selanjutnya menuju Berau, Toli-Toli, Buol, Soronde, Manado, Bitung, Jailolo, Ternate, Labuha dan berakhir di Namlea pada 24 Oktober 2018.
"Sesuai technical metting pada tanggal 6 Juli 2018 lalu, terjadwal untuk port Jailolo 25-28 September 2018,"jelas Fenny.
Sabtu 29 September sekitar pukul 10.00 WIT, pihaknya menerima kedatangan wisatawan dengan jumlah 3 kapal yacht yang beranggotakan 7 orang yang merupakan peserta BTDUR berpaspor New Zealand, Australia, dan Colombia.
"Harapan kami dengan kedatangan wisatawan di Jailolo, dapat berdampak dalam pengembangan pariwisata dan juga sebagai upaya untuk pengembangan wisata kapal layar yang berkelanjutan,"katanya.
Sementara Bupati Halbar Danny Missy mengatakan, kunjungan wisatawan merupakan langkah untuk bagaimana Pemkab Halbar mempromosikan potensi daerah agar lebih dikenal.
"Selain itu, sebagai laporkan progres realisasi program Kementerian Pariwisata RI untuk peningkatan kunjungan wistawan mancanegara. Rangkaian kegiatan dalam menyambut kedatangan mereka tidak terlepas dari upaya bagaimana kita mengangkat kearifan lokal sebagai edukasi bahwa kehormatan adat istiadat dijujung tinggi di daerah ini serta memperkenalkan pesona budaya kepulauan rempah yang kita miliki,"cetusnya memaparkan.
Kearifan lokal yang dikenakan kepada wisatwan salah satunya para peserta akan bersama-sama melakukan ritual Horom Sasadu.
"Kami harapkan juga Back to Down Under Rally menjadi agenda kunjungan tahunan untuk sustainable tourism yang bersinergi dengan Kemenpar,"pungkas Danny.
(akn)