Pemerintah Siagakan Seluruh Sumber Daya Tangani Gempa dan Tsunami Sulteng
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menyiagakan seluruh sumber daya untuk menangani gempa dan tsunami di Sulteng. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, Pemerintah tengah mengonsolidasikan dan menggerakkan seluruh sumber daya untuk mengatasi bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.
"Kominfo menginformasikan bahwa 726 BTS di Sulteng tak bisa berfungsi karena ketiadaan suplai listrik. Suplai listrik mati setelah terjadi gempa," papar Moeldoko.
Dia mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan terus memantau informasi gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Presiden Jokowi juga sudah mendapatkan laporan awal dan memerintahkan koordinasi yang cepat.
"Siagakan seluruh sumber daya kita untuk membantu masyarakat yang menjadi korban maupun keluarganya," kata Moeldoko mengutip perintah Presiden Jokowi dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Sabtu (29/9/2018).
Saat ini, Kementerian Kominfo telah mengirimkan telepon satelit ke lokasi untuk memperlancar arus komunikasi di daerah terdampak.
Berdasarkan pantauan BMKG, terjadi tsunami di Palu, dan berdasarkan saksi mata dan Stasiun BMKG terjadi tsunami setinggi 1,5 meter dikarenakan di daerah tersebut berbentuk teluk sehingga lebih tinggi apabila terjadi kenaikan muka laut.
Kondisi ini telah diinformasikan oleh BMKG pada sore hari bahwa terjadi potensi tsunami 0.5 m-3m (siaga). Sementara di Mamuju terjadi kenaikan muka laut setinggi 6 centimeter dan BMKG pun telah memberikan peringatan level ketinggian tsunami sebelumnya.
"Kominfo menginformasikan bahwa 726 BTS di Sulteng tak bisa berfungsi karena ketiadaan suplai listrik. Suplai listrik mati setelah terjadi gempa," papar Moeldoko.
Dia mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan terus memantau informasi gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Presiden Jokowi juga sudah mendapatkan laporan awal dan memerintahkan koordinasi yang cepat.
"Siagakan seluruh sumber daya kita untuk membantu masyarakat yang menjadi korban maupun keluarganya," kata Moeldoko mengutip perintah Presiden Jokowi dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Sabtu (29/9/2018).
Saat ini, Kementerian Kominfo telah mengirimkan telepon satelit ke lokasi untuk memperlancar arus komunikasi di daerah terdampak.
Berdasarkan pantauan BMKG, terjadi tsunami di Palu, dan berdasarkan saksi mata dan Stasiun BMKG terjadi tsunami setinggi 1,5 meter dikarenakan di daerah tersebut berbentuk teluk sehingga lebih tinggi apabila terjadi kenaikan muka laut.
Kondisi ini telah diinformasikan oleh BMKG pada sore hari bahwa terjadi potensi tsunami 0.5 m-3m (siaga). Sementara di Mamuju terjadi kenaikan muka laut setinggi 6 centimeter dan BMKG pun telah memberikan peringatan level ketinggian tsunami sebelumnya.
(sms)