Petani Hutan Indramayu Bentrok dengan Aparat Kepolisian
A
A
A
INDRAMAYU - Aksi unjuk rasa petani hutan dari sejumlah desa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (27/9/2018), berujung bentrok dengan aparat kepolisian. Sejumlah petani dan personel kepolisian menjadi korban dalam bentrok tersebut.
Bentrokan antara petani hutan Indramayu dengan aparat kepolisian ini terjadi di depan pintu gerbang masuk Pabrik Gula Jatitujuh. Ribuan petani hutan dari sejumlah desa di Kecamatan Cikedung berupaya merangsek barikade petugas yang berjaga jaga di depan gerbang.
Kericuhan tak terhindarkan karena sejumlah massa merangsek masuk ke dalam pabrik gula. Mereka dihalangi petugas kepolisian, sehingga bentrokan pun tak terhindarkan. Massa yang sudah tak terkendali berupaya melawan petugas yang menghalangi.
Kericuhan baru bisa diredam setelah polisi menembakan gas air dan watercanon ke arah pendemo. Akibat bentrok tersebut, sejumlah petani dan polisi mengalami luka akibat lemparan batu dari dua arah.
Dalam aksinya, petani mendesak Pabrik Gula Jatitujuh untuk menghentikan aktivitasnya, karena mengganggu. Ketua aksi petani, Taryadi mengancam, akan menggelar aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Bentrokan antara petani hutan Indramayu dengan aparat kepolisian ini terjadi di depan pintu gerbang masuk Pabrik Gula Jatitujuh. Ribuan petani hutan dari sejumlah desa di Kecamatan Cikedung berupaya merangsek barikade petugas yang berjaga jaga di depan gerbang.
Kericuhan tak terhindarkan karena sejumlah massa merangsek masuk ke dalam pabrik gula. Mereka dihalangi petugas kepolisian, sehingga bentrokan pun tak terhindarkan. Massa yang sudah tak terkendali berupaya melawan petugas yang menghalangi.
Kericuhan baru bisa diredam setelah polisi menembakan gas air dan watercanon ke arah pendemo. Akibat bentrok tersebut, sejumlah petani dan polisi mengalami luka akibat lemparan batu dari dua arah.
Dalam aksinya, petani mendesak Pabrik Gula Jatitujuh untuk menghentikan aktivitasnya, karena mengganggu. Ketua aksi petani, Taryadi mengancam, akan menggelar aksi serupa dengan jumlah massa yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
(wib)