Kunjungi Muhammadiyah Jateng, Sandiaga Uno Tampik Minta Dukungan
A
A
A
SEMARANG - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Sandiaga Uno bersilaturahmi ke pengurus wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah di Kota Semarang, Senin (24/9/2018). Sandi yang ditemani Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan Muhammadiyah harus netral dan tak mendukung pasangan capres-cawapres tertentu.
Dalam sambutannya, Sandiaga mengaku mendapat keluhan dari sejumlah rumah sakit yang dikelola Muhammadiyah. Masih banyak tunggakan dari BPJS Kesehatan sehingga beberapa rumah sakit kesulitan membeli obat dan membayar gaji pegawai. Sandi berkomitmen jika dirinya dan Prabowo Subianto terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, akan membenahi pengelolaan BPJS. Dia juga berjanji menghadirkan biaya kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Menurut Sandi, kedatangannya ke warga Muhammadiyah hanya untuk mendengarkan aspirasi dan menawarkan sejumlah isu di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Dia juga menekankan jika Muhammadiyah harus netral dan berdiri di atas semua kepentingan.
"Muhammadiyah harus netral. Muhammadiyah harus di atas semua kepentingan. Kami tugasnya adalah meyakinkan bukan hanya warga Muhammadiyah tapi seluruh masyarakat Indonesia untuk menghadirkan dua isu utama yaitu masalah ekonomi lapangan pekerjaan dan biaya hidup. Tentunya buat kami ini bukan soal dukung-mendukung tapi mendapatkan aspirasi dari warga Muhammadiyah," ujar Sandi, Senin (24/9/2018).
"Muhammadiyah terbesar di seluruh Indonesia dengan 35 daerah, tentunya di seluruh wilayah Jawa Tengah. Jadi ini yang menjadi lebih strategis bagi kami daripada dukung-mendukung tapi aspirasinya kita berikan solusi," katanya.
Dalam sambutannya, Sandiaga mengaku mendapat keluhan dari sejumlah rumah sakit yang dikelola Muhammadiyah. Masih banyak tunggakan dari BPJS Kesehatan sehingga beberapa rumah sakit kesulitan membeli obat dan membayar gaji pegawai. Sandi berkomitmen jika dirinya dan Prabowo Subianto terpilih pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, akan membenahi pengelolaan BPJS. Dia juga berjanji menghadirkan biaya kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Menurut Sandi, kedatangannya ke warga Muhammadiyah hanya untuk mendengarkan aspirasi dan menawarkan sejumlah isu di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Dia juga menekankan jika Muhammadiyah harus netral dan berdiri di atas semua kepentingan.
"Muhammadiyah harus netral. Muhammadiyah harus di atas semua kepentingan. Kami tugasnya adalah meyakinkan bukan hanya warga Muhammadiyah tapi seluruh masyarakat Indonesia untuk menghadirkan dua isu utama yaitu masalah ekonomi lapangan pekerjaan dan biaya hidup. Tentunya buat kami ini bukan soal dukung-mendukung tapi mendapatkan aspirasi dari warga Muhammadiyah," ujar Sandi, Senin (24/9/2018).
"Muhammadiyah terbesar di seluruh Indonesia dengan 35 daerah, tentunya di seluruh wilayah Jawa Tengah. Jadi ini yang menjadi lebih strategis bagi kami daripada dukung-mendukung tapi aspirasinya kita berikan solusi," katanya.
(amm)