Diterjang Hujan Deras Plus Angin, Atap SD Inpres di Bima Ambruk
A
A
A
BIMA - SD Negeri Inpres Oi Niu, Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ambruk setelah diterjang angin kencang disertai hujan deras, Minggu (23/9/2018) pukul 16.00 WITa. Akibatnya, siswa terpaksa bergantian melaksanakan proses belajar mengajar di luar kelas atau di emperan sekolah, Senin (24/9/2018).
SDN Inpres Oi Niu yang berada tepat di wilayah perbatasan Kota dan Kabupaten Bima, ambruk pada bagian atapnya. Seluruh isi ruangan yang biasa digunakan oleh Kelas V sebagai tempat proses belajar mengajar penuh dengan tumpukan kayu dan genting yang jatuh dari atap bangunan.
"Awalnya kita kira ada bongkar muat batu oleh kendaraan truk. Tapi setelah kita lihat, ternyata satu ruangan sekolah roboh dan ambruk atapnya. Saat kejadian, satu kampung warga di sini langsung datang kerumunan untuk melihat kondisi sekolah," kata warga setempat, Haris Wibowo, Senin (24/9/2018).
Pihak sekolah tak heran dengan adanya kejadian ini. Sebab, SDN Inpres Oi Niu sejak lama tak pernah diperhatikan oleh pemerintah daerah, terutama dinas terkait. "Kondisi sekolah yang sudah tua dan jarang diperhatikan oleh pemerintah, dari dulu pihak guru dan siswa mengkhawatirkan soal itu. Meski sudah kami laporkan ke dinas terkait tentang kondisi bangunan yang sudah tua, namun jarang direspons. Malah kita hanya dijanjikan untuk dapat bantuan, tapi pada saatnya tiba, bantuan tersebut selalu dialihkan ke sekolah lain," tutur Kepala SDN Inpres Oi Niu, Siti Fatimah.
Dia khawatir beberapa bagian bangunan sekolah akan mengalami hal sama jika tidak segera diperbaiki. Pasalnya, saat ini fisik bangunan, terutama bagian atap banyak yang sudah rusak. Tembok juga retak-retak.
"Jika tidak segera diatasi, maka akan membahayakan guru dan siswa yang sedang melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Untung saja kejadian robohnya atap kelas di saat sekolah sedang libur sehingga tak menimbulkan korban jiwa. Dan kini, sebagian siswa harus melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di luar kelas atau di emperan sekolah," katanya.
Fatimah mengakui belum lama ini sekolahnya pernah ditanjau langsung oleh Wakil Bupati Bima bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) karena terkena dampak gempa Lombok. "Semoga saja dengan hadirnya Pak Wakil Bupati Bima akan segera merespons harapan kami," katanya.
SDN Inpres Oi Niu yang berada tepat di wilayah perbatasan Kota dan Kabupaten Bima, ambruk pada bagian atapnya. Seluruh isi ruangan yang biasa digunakan oleh Kelas V sebagai tempat proses belajar mengajar penuh dengan tumpukan kayu dan genting yang jatuh dari atap bangunan.
"Awalnya kita kira ada bongkar muat batu oleh kendaraan truk. Tapi setelah kita lihat, ternyata satu ruangan sekolah roboh dan ambruk atapnya. Saat kejadian, satu kampung warga di sini langsung datang kerumunan untuk melihat kondisi sekolah," kata warga setempat, Haris Wibowo, Senin (24/9/2018).
Pihak sekolah tak heran dengan adanya kejadian ini. Sebab, SDN Inpres Oi Niu sejak lama tak pernah diperhatikan oleh pemerintah daerah, terutama dinas terkait. "Kondisi sekolah yang sudah tua dan jarang diperhatikan oleh pemerintah, dari dulu pihak guru dan siswa mengkhawatirkan soal itu. Meski sudah kami laporkan ke dinas terkait tentang kondisi bangunan yang sudah tua, namun jarang direspons. Malah kita hanya dijanjikan untuk dapat bantuan, tapi pada saatnya tiba, bantuan tersebut selalu dialihkan ke sekolah lain," tutur Kepala SDN Inpres Oi Niu, Siti Fatimah.
Dia khawatir beberapa bagian bangunan sekolah akan mengalami hal sama jika tidak segera diperbaiki. Pasalnya, saat ini fisik bangunan, terutama bagian atap banyak yang sudah rusak. Tembok juga retak-retak.
"Jika tidak segera diatasi, maka akan membahayakan guru dan siswa yang sedang melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Untung saja kejadian robohnya atap kelas di saat sekolah sedang libur sehingga tak menimbulkan korban jiwa. Dan kini, sebagian siswa harus melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di luar kelas atau di emperan sekolah," katanya.
Fatimah mengakui belum lama ini sekolahnya pernah ditanjau langsung oleh Wakil Bupati Bima bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) karena terkena dampak gempa Lombok. "Semoga saja dengan hadirnya Pak Wakil Bupati Bima akan segera merespons harapan kami," katanya.
(amm)