Caleg DPR RI Asal Sumbar Soroti Penggunaan Dana Desa Rp7 Triliun
A
A
A
PADANG - Calon legislatif DPR RI dari Daerah Pemilihan II Sumatera Barat (Sumbar) Brigjen TNI (Purn) Yudi Satriyono menyoroti penggunaan program dana desa yang mencapai Rp7 triliun di Sumbar. Karena dana sebesar tersebut menurut dia seharusnya bisa ditingkatkan proporsinya untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Sumbar.
Hal ini menurut Yudi dilakukannya berdasarkan pengalamannya dalam berinteraksi dengan masyarakat terkait banyaknya jabatan strategis yang pernah diembannya selama berkarir di militer.
Mantan Komandan Pusat Persenjataan Artileri Medan ini mengharapkan pembangunan di nagari-nagari berkembang pesat seperti di kota besar lainnya. Terkait dengan kondisi sosial ekonomi tersebut, Yudi melihat masih dapat peluang untuk ditingkatkan terutama di sektor infrastruktur pendidikan, sekolah di beberapa tingkatan.
"Saya akan berupaya untuk dapat menyuarakan ini nantinya di tingkat parlemen, terutama pendidikan dasar dan menengah," tutur Yudi yang akan menggandeng seluruh eleman masyarakat untuk membangun Sumatera Barat menjadi lebih maju dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Senin (17/9/2018) .
Mantan Pati Khusus KSAD itu menyoroti, perhelatan Pilpres dan Pileg 2019 yang tinggal sebentar lagi . Yudi Satriyono menilai ada hal yang perlu menjadi perhatian seperti penggunaan politik identitas dalam berkampanye politik.
"Jangan memunculkan konflik dan kekerasan yang tentunya akan sangat merugikan kita semua," ujar purnawirawan jenderal bintang satu ini,
Dia menekankan perlunya sikap kedewasaan elite politik untuk selalu menjaga suasana kebatinan yang kondusif di kalangan para pendukungnya. Selain itu, kata Yudi, perlunya data-data yang akurat terutama masalah data pemilih tetap agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," tegas Yudi.
Dalam menjaga dan memelihara situasi kondusif di wilayah, Yudi menegaskan peran TNI dan Polri sangat diperlukan. Aparat keamanan harus kompak dan fokus pada tugas pokoknya.
"Jangan terjadi gesekan antara oknum TNI dan Polri. TNI harus menjadi teladan bagi masyarakat dan elite politik dimanapun berada," tuturnya.
Perwira tinggi lulusan Akabri Darat 1983 ini sangat mengapresiasi kultur keislaman di dapilnya karena dapat menjadi modal sosial yang luar biasa untuk menguatkan kesatuan umat menuju persatuan bangsa.
Selanjutnya Yudi mengingatkan ihwal geografis Sumbar yang penyebaran penduduknya belum merata bisa menjadi kendala khususnya bagi transportasi lalu lintas darat, laut, sungai maupun lalu lintas manusia, khususnya yang berkaitan dengan logistik Pilpres dan Pileg nanti.
Menurut Yudi tidak menutup kemungkinan juga bakal terjadi konflik yang disebabkan tidak terpilihnya calon sebagai anggota legislatif yang notabene adalah sebagai tokoh agama atau masyarakat sehingga menyebabkan tim sukses dan pendukungnya melakukan protes yang berlebihan dan menyebabkan tindakan anarkistis.
"Oleh karena itu diperlukan kerja sama alim ulama dan seluruh tokoh masyarakat di Sumbar untuk selalu menanamkan sifat dewasa dan ksatria bahwa dalam Pilpres dan Pileg nanti siap untuk menang dan siang untuk kalah," ujar Yudi yang memiliki visi Bersih Hati, Ikhlas Mengabdi Kembali Membangun Nagari.
Yudi juga mengharapkan pihak keamanan untuk selalu melakukan pemetaan terhadap wilayah yang rawan serta melakukan perencanaan pergeseran pasukan sesuai kondisi yang ada di lapangan.
Hal ini menurut Yudi dilakukannya berdasarkan pengalamannya dalam berinteraksi dengan masyarakat terkait banyaknya jabatan strategis yang pernah diembannya selama berkarir di militer.
Mantan Komandan Pusat Persenjataan Artileri Medan ini mengharapkan pembangunan di nagari-nagari berkembang pesat seperti di kota besar lainnya. Terkait dengan kondisi sosial ekonomi tersebut, Yudi melihat masih dapat peluang untuk ditingkatkan terutama di sektor infrastruktur pendidikan, sekolah di beberapa tingkatan.
"Saya akan berupaya untuk dapat menyuarakan ini nantinya di tingkat parlemen, terutama pendidikan dasar dan menengah," tutur Yudi yang akan menggandeng seluruh eleman masyarakat untuk membangun Sumatera Barat menjadi lebih maju dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Senin (17/9/2018) .
Mantan Pati Khusus KSAD itu menyoroti, perhelatan Pilpres dan Pileg 2019 yang tinggal sebentar lagi . Yudi Satriyono menilai ada hal yang perlu menjadi perhatian seperti penggunaan politik identitas dalam berkampanye politik.
"Jangan memunculkan konflik dan kekerasan yang tentunya akan sangat merugikan kita semua," ujar purnawirawan jenderal bintang satu ini,
Dia menekankan perlunya sikap kedewasaan elite politik untuk selalu menjaga suasana kebatinan yang kondusif di kalangan para pendukungnya. Selain itu, kata Yudi, perlunya data-data yang akurat terutama masalah data pemilih tetap agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari," tegas Yudi.
Dalam menjaga dan memelihara situasi kondusif di wilayah, Yudi menegaskan peran TNI dan Polri sangat diperlukan. Aparat keamanan harus kompak dan fokus pada tugas pokoknya.
"Jangan terjadi gesekan antara oknum TNI dan Polri. TNI harus menjadi teladan bagi masyarakat dan elite politik dimanapun berada," tuturnya.
Perwira tinggi lulusan Akabri Darat 1983 ini sangat mengapresiasi kultur keislaman di dapilnya karena dapat menjadi modal sosial yang luar biasa untuk menguatkan kesatuan umat menuju persatuan bangsa.
Selanjutnya Yudi mengingatkan ihwal geografis Sumbar yang penyebaran penduduknya belum merata bisa menjadi kendala khususnya bagi transportasi lalu lintas darat, laut, sungai maupun lalu lintas manusia, khususnya yang berkaitan dengan logistik Pilpres dan Pileg nanti.
Menurut Yudi tidak menutup kemungkinan juga bakal terjadi konflik yang disebabkan tidak terpilihnya calon sebagai anggota legislatif yang notabene adalah sebagai tokoh agama atau masyarakat sehingga menyebabkan tim sukses dan pendukungnya melakukan protes yang berlebihan dan menyebabkan tindakan anarkistis.
"Oleh karena itu diperlukan kerja sama alim ulama dan seluruh tokoh masyarakat di Sumbar untuk selalu menanamkan sifat dewasa dan ksatria bahwa dalam Pilpres dan Pileg nanti siap untuk menang dan siang untuk kalah," ujar Yudi yang memiliki visi Bersih Hati, Ikhlas Mengabdi Kembali Membangun Nagari.
Yudi juga mengharapkan pihak keamanan untuk selalu melakukan pemetaan terhadap wilayah yang rawan serta melakukan perencanaan pergeseran pasukan sesuai kondisi yang ada di lapangan.
(sms)