Belajar Tangani Parkinson dan Epilepsi, IDI Kobar Gandeng SMC RS Telogorejo

Senin, 17 September 2018 - 08:24 WIB
Belajar Tangani Parkinson...
Belajar Tangani Parkinson dan Epilepsi, IDI Kobar Gandeng SMC RS Telogorejo
A A A
KOTAWARINGIN BARAT - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kotawaringin Barat (Kobar) menggandeng Semarang Medical Center (SMC) RS Telogorejo, Semarang, Jawa Tengah, untuk memberikan tambahan ilmu kedokteran tentang penyakit epilepsi, Parkinson, dan bayi tabung (IVF).

Untuk itu, RS Telogorejo menggelar Seminar “Teknologi Terkini Parkinson, Epilepsi dan IVF (Bayi Tabung)”. Narasumber yang dihadirkan juga sangat berkompeten di bidangnya dan diikuti oleh ratusan dokter yang bertugas di Kobar, Pangkalan Bun, Minggu (16/9/2018).

“Ada 3 dokter ahli, sebagai narasumber dari SMC RS Telogorejo Semarang yang akan memberikan pemaparan yakni Prof dr Zainal Muttaqin Sp BS Phd, dr M Thohar Arifin A Phd PAK Sp BS dan dr Arie Sutanto Sp OG (K). Seminar ini sangat bagus buat teman sejawat di Kobar sebagai tambahan ilmu penyakit epilepsi, parkinson dan bayi tabung,” ujar Plt Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, dr Fachruddin kepada sejumlah wartawan disela sela kegiatan, Minggu 16 September 2018.

Seminar ini digelar untuk meningkatkan standart pelayanan dalam mengikuti kemajuan teknologi terkini di era milenial. Selama ini, pasien rujukan dari RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun banyak yang dikirim ke RS Telogorejo Semarang. Ada sekitar 7-10 pasien dari Kobar setiap minggunya yang menjalani pengobatan di RS Telogorejo Semerang.

“Epilepsi atau Penyakit Ayan masih sering kita jumpai di tengah masyarakat. Bukan penyakit menular dan sebagian besar bukan penyakit keturunan. Sayangnya, masih saja ada stigma negatif terhadap Orang Dengan Epilepsi (ODE). Ada yang dikucilkan dari lingkungan, dijauhi dari teman, dikeluarkan dari sekolah, terhambat karirnya, hingga ke masalah rumah tangga dan kesulitan memperoleh Surat Ijin Mengemudi. Bagi ODE dan keluarganya, epilepsi bukan sekedar persoalan medis, tapi juga berpengaruh pada hubungan sosial dan ekonomi keluarga,” ujarnya.

Dia menambahkan, berkembangnya teknologi, semakin banyak pula masalah kesehatan yang terjadi pada masyarakat umum terutama di Kobar. Selain epilepsi yaitu masalah infertilitas, yaitu ketidakmampuan pasangan suami isteri untuk hamil setelah menikah selama 1 tahun dengan hubungan seksual yang teratur tanpa proteksi.

“Penyebab infertilitas di antaranya dimulai dari gangguan haid sampai adanya polip atau kista yang diperlukan tindakan khusus untuk menangani kasus tersebut. Untuk itu solusinya dengan cara IVF atau bayi tabung,” pungkasnya.

Sementara itu, mewakili SMC RS Telogorejo, Sus Mardiatno mengatakan, seminar ini digelar untuk memberikan pemahaman terkait 3 persoalan yakni Parkinson, Epilepsi dan IVF (Bayi Tabung). Sebab di Kobar banyak masyarakat yang membutuhkan informasi tentang 3 hal tersebut. “Rumah Sakit Telogorejo saat ini juga memiliki Layanan Jantung dan Vaskuler, Syaraf, serta Bayi tabung. Sehingga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat luas,” ujar Sus.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2032 seconds (0.1#10.140)