Mahasiswa Luar Daerah Diminta Ikut Arisan RT Warga di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Mahasiswa-mahasiswa dari luar daerah yang menempuh studi di Kota Semarang, diminta turut serta dalam kegiatan warga. Bahkan, mereka juga diimbau untuk ikut arisan RT meski bukan tercatat sebagai warga Semarang.
Ajakan itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, saat menyampikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa baru di Gedung Graha Kebangsaan Kampus Untag Bendan Duwur, Semarang, Jumat (14/9/2018).
“Saya sangat tidak suka dengan mahasiswa tidak mempedulikan lingkungan-lingkungan sekitar. Diajak arisan RT tidak mau datang, diajak kerja bakti tidak datang karena dia merasa bukan warga Semarang. Nah untuk mahasiswa baru Untag meskipun kalian bukan orang Semarang, karena kalian tinggal di Semarang lakukanlah kegiatan-kegiatan kemasyarakatan,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Hendi itu menambahkan, banyak kegiatan positif bagi mahasiswa-mahasiswa di Semarang. Selain menuangkan ide-ide kreatif, mahasiswa bisa pula melaporkan berbagai hal terkait pelayanan publik maupun pembangunan di Kota Semarang bila rusak atau kurang bagus melalui aplikasi Lapor Hendi dan media sosial.
Dia juga mengajak para mahasiswa untuk menumbuhkan nilai tambah (point plus) selama menempuh pendidikan di bangku perkuliahan. Sebab, nilai tambah ini nantinya akan menjadi modal dalam mencari lapangan pekerjaan.
“Nantinya adik-adik mahasiswa baru ini harus menjalani sebuah proses pembelajaran untuk nanti bisa bersaing di dalam sebuah pertandingan sesungguhnya yaitu dunia kerja. Maka persiapkan dan bekali diri denganpoint pluskarena lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan angakatan kerja, nanti generasi yang terpilih yang benar-benar di terima di perusahaan-periusahaan,” pesannya.
Kuliah umum tersebut dihadiri juga Rektor Untag Semarang, Suparno, Ketua Yayasan Pembinaan Pendidikan 17 Agustus 1945, Budi Darmawan, Ketua Pembina Sarsintorini Putra, dan Ketua Pengawas Djatmiko Waluyo.
Ajakan itu disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, saat menyampikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa baru di Gedung Graha Kebangsaan Kampus Untag Bendan Duwur, Semarang, Jumat (14/9/2018).
“Saya sangat tidak suka dengan mahasiswa tidak mempedulikan lingkungan-lingkungan sekitar. Diajak arisan RT tidak mau datang, diajak kerja bakti tidak datang karena dia merasa bukan warga Semarang. Nah untuk mahasiswa baru Untag meskipun kalian bukan orang Semarang, karena kalian tinggal di Semarang lakukanlah kegiatan-kegiatan kemasyarakatan,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Hendi itu menambahkan, banyak kegiatan positif bagi mahasiswa-mahasiswa di Semarang. Selain menuangkan ide-ide kreatif, mahasiswa bisa pula melaporkan berbagai hal terkait pelayanan publik maupun pembangunan di Kota Semarang bila rusak atau kurang bagus melalui aplikasi Lapor Hendi dan media sosial.
Dia juga mengajak para mahasiswa untuk menumbuhkan nilai tambah (point plus) selama menempuh pendidikan di bangku perkuliahan. Sebab, nilai tambah ini nantinya akan menjadi modal dalam mencari lapangan pekerjaan.
“Nantinya adik-adik mahasiswa baru ini harus menjalani sebuah proses pembelajaran untuk nanti bisa bersaing di dalam sebuah pertandingan sesungguhnya yaitu dunia kerja. Maka persiapkan dan bekali diri denganpoint pluskarena lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan angakatan kerja, nanti generasi yang terpilih yang benar-benar di terima di perusahaan-periusahaan,” pesannya.
Kuliah umum tersebut dihadiri juga Rektor Untag Semarang, Suparno, Ketua Yayasan Pembinaan Pendidikan 17 Agustus 1945, Budi Darmawan, Ketua Pembina Sarsintorini Putra, dan Ketua Pengawas Djatmiko Waluyo.
(sms)