Satu Jemaah Haji asal Kudus Meninggal Dunia di Pesawat
Satu Jemaah Haji asal Kudus Meninggal Dunia di Pesawat
A
A
A
SOLO - Edi Sutopo Ruwan (53), jemaah haji kloter 56 asal Kudus, Jawa Tengah dilaporkan meninggal dunia di pesawat saat perjalanan pulang menuju Bandara Adi Soemarmo Solo. Sebelum menghembuskan napas terakhir, pria asal Gedang Sewu, Peganjaran, Kudus tersebut mengeluhkan sesak nafas.
Kasubag Humas dan Informasi Debarkasi Solo Afief Mundzir mengatakan, pesawat Garuda Indonesia yang membawa jamaah kloter 56 bertolak dari Jeddah dan transit di Ahmedabad, India. Sesaat setelah pesawat take off menuju Bandara Adi Soemarmo Solo, Edi Sutopo meninggal dunia. Jamaah tersebut meninggal dunia pada Kamis (13/9/2018) sekitar pukul 17.15 waktu India. "Sejak awal yang bersangkutan memang memiliki jejak rekam penyakit diabetes," kata Afief, Jumat (14/9/2018).
Sehingga sejak awal pemberangkatan hingga kepulangan, memang ada pemantauan secara khusus. Bahkan saat perjalanan pulang, perawat duduk di sebelahnya karena memang memerlukan pemantauan intensif. "Dari keterangan dokter kloter yang mendampingi selama perjalanan, jemaah itu mendadak mengeluhkan sesak napas," katanya. Sesaat sebelumnya, pria kelahiran 30 Desember 1965 ini baru saja kembali ke tempat duduk setelah dari kamar kecil di pesawat.
Jemaah haji kloter 56 asal Kudus berikut jenazah Edi Sutopo Ruwan tiba di Bandara Adi Soemarmo pada Jumat (14/9/2018) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Sesuai standar operasional prosedur (SOP), petugas karantina melakukan sweeping di pesawat guna memastikan adanya penyakit endemik bawaan dari Arab Saudi. Setelah dipastikan tidak ada, jamaah mulai diturunkan.
Khusus jamaah yang meninggal dunia, langsung dibawa ke Debarkasi Solo dengan mobil ambulans. "Setelah itu dibuatkan berita acara serah terima, termasuk penyerahan sertifikat dari petugas kloter kepada panitia kabupaten/kota. Dalam hal ini kabupaten Kudus," katanya.
Setelah serah terima selesai, jenazah dibawa panitia Kabupaten Kudus untuk diserahkan kepada keluarga almarhum. "Jenazah bertolak dari Asrama Haji Donohudan Boyolali menuju Kudus sekitar pukul 08.40 WIB," katanya.
Kasubag Humas dan Informasi Debarkasi Solo Afief Mundzir mengatakan, pesawat Garuda Indonesia yang membawa jamaah kloter 56 bertolak dari Jeddah dan transit di Ahmedabad, India. Sesaat setelah pesawat take off menuju Bandara Adi Soemarmo Solo, Edi Sutopo meninggal dunia. Jamaah tersebut meninggal dunia pada Kamis (13/9/2018) sekitar pukul 17.15 waktu India. "Sejak awal yang bersangkutan memang memiliki jejak rekam penyakit diabetes," kata Afief, Jumat (14/9/2018).
Sehingga sejak awal pemberangkatan hingga kepulangan, memang ada pemantauan secara khusus. Bahkan saat perjalanan pulang, perawat duduk di sebelahnya karena memang memerlukan pemantauan intensif. "Dari keterangan dokter kloter yang mendampingi selama perjalanan, jemaah itu mendadak mengeluhkan sesak napas," katanya. Sesaat sebelumnya, pria kelahiran 30 Desember 1965 ini baru saja kembali ke tempat duduk setelah dari kamar kecil di pesawat.
Jemaah haji kloter 56 asal Kudus berikut jenazah Edi Sutopo Ruwan tiba di Bandara Adi Soemarmo pada Jumat (14/9/2018) pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Sesuai standar operasional prosedur (SOP), petugas karantina melakukan sweeping di pesawat guna memastikan adanya penyakit endemik bawaan dari Arab Saudi. Setelah dipastikan tidak ada, jamaah mulai diturunkan.
Khusus jamaah yang meninggal dunia, langsung dibawa ke Debarkasi Solo dengan mobil ambulans. "Setelah itu dibuatkan berita acara serah terima, termasuk penyerahan sertifikat dari petugas kloter kepada panitia kabupaten/kota. Dalam hal ini kabupaten Kudus," katanya.
Setelah serah terima selesai, jenazah dibawa panitia Kabupaten Kudus untuk diserahkan kepada keluarga almarhum. "Jenazah bertolak dari Asrama Haji Donohudan Boyolali menuju Kudus sekitar pukul 08.40 WIB," katanya.
(amm)
Explore More