Wagub Sumut Dukung Pengembangan Perbankan Syariah
A
A
A
MEDAN - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mendorong pengembangan perbankan syariah di Sumatera Utara. Khususnya untuk PT Bank Sumut, yang merupakan bagian dari BUMD Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.
“Saat ini perbankan syariah kita di Bank Sumut masih berbentuk unit usaha, semoga Bank Sumut bisa mempunyai Bank Syariah yang berdiri sendiri, dengan aset besar dan mendukung program umat Islam di Sumut, bahkan Indonesia,” terang Wagub Musa Rajekshah, saat membuka Dialog Kebangsaan Peran Perbankan Syariah Dalam Menyongsong Kebangkitan Ekonomi Islam yang diadakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumut di Hotel Madani Medan, Selasa (11/9/2018) malam.
Perbankan Syariah, kata Wagub, berbeda dengan perbankan konvensional yang tidak menerapkan sistem syariah. Saat ini, perkembangan perbankan syariah sangat pesat, bahkan tidak hanya digunakan oleh negara-negara Islam, tetapi di negara-negara Eropa banyak juga yang mengembangkan perbankan syariah.
Karena itu, Wagub mengapresiasi dialog kebangsaan tersebut. Diharapkan dapat mendorong bangkitnya perekonomian masyarakat Sumut. “Atas nama Pemprov Sumut, saya mengapresiasi kegiatan ini karena ikut membantu Pemprov Sumut dalam membangun perekonomian, terutama ekonomi umat Islam Sumatera Utara,” ujarnya.
Musa Rajekshah menyebutkan, kegiatan seperti ini dapat memperat persatuan umat Islam. “Semoga kita semakin bersatu, semakin bersama, untuk membuat hal-hal baik, khususnya untuk saudara-saudara kita, kita tidak mengharapkan perpecahan,” katanya.
Apalagi saat ini, menurut Musa Rajekshah, suhu politik nasional semakin meningkat. “Kita umat Islam harus tetap menjaga kekompakan, agar syiar dan agama semakin berkembang di seluruh daerah,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua GNPF Ulama Sumut Hariansah mengharapkan dialog kebangsaan tersebut dapat menghasilkan hal besar yang bisa diterapkan di Sumut. “Dalam pemikiran kami, nanti suatu saat ketika kita bicara tentang perbankan bisa tenteram, karena tidak lagi memikirkan hal-hal riba. Pilihannya tidak lain, selain bank syariah,” ungkapnya.
Ketua Panitia Dialog Kebangsaan Haidar Azwir mengatakan, kegiatan ini merupakan program tahunan GNPF Ulama. Kegiatan ini juga dalam rangka upaya mensyiarkan dakwah Islam di negara Indonesia. “Ini salah satu rangkaian kegiatan, misalnya Subuh Akbar Berjamaah di beberapa titik. Puncaknya besok kita mengadakan Parade Tauhid. Ini mengingatkan kita pada periode puluhan tahun silam keberagaman kita mewarnai Sumatera Utara ini,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, hadir Komisaris Utama Independen Bank Sumut Rizal Pahlevi, Direktur Utama PT Bank Sumut Edie Rizliyanto, Pakar Ekonomi Ichsanuddin Noorsy, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Prof Mohd Hatta, perwakilan dari Bank Aceh, serta peserta dan undangan lainnya.
“Saat ini perbankan syariah kita di Bank Sumut masih berbentuk unit usaha, semoga Bank Sumut bisa mempunyai Bank Syariah yang berdiri sendiri, dengan aset besar dan mendukung program umat Islam di Sumut, bahkan Indonesia,” terang Wagub Musa Rajekshah, saat membuka Dialog Kebangsaan Peran Perbankan Syariah Dalam Menyongsong Kebangkitan Ekonomi Islam yang diadakan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumut di Hotel Madani Medan, Selasa (11/9/2018) malam.
Perbankan Syariah, kata Wagub, berbeda dengan perbankan konvensional yang tidak menerapkan sistem syariah. Saat ini, perkembangan perbankan syariah sangat pesat, bahkan tidak hanya digunakan oleh negara-negara Islam, tetapi di negara-negara Eropa banyak juga yang mengembangkan perbankan syariah.
Karena itu, Wagub mengapresiasi dialog kebangsaan tersebut. Diharapkan dapat mendorong bangkitnya perekonomian masyarakat Sumut. “Atas nama Pemprov Sumut, saya mengapresiasi kegiatan ini karena ikut membantu Pemprov Sumut dalam membangun perekonomian, terutama ekonomi umat Islam Sumatera Utara,” ujarnya.
Musa Rajekshah menyebutkan, kegiatan seperti ini dapat memperat persatuan umat Islam. “Semoga kita semakin bersatu, semakin bersama, untuk membuat hal-hal baik, khususnya untuk saudara-saudara kita, kita tidak mengharapkan perpecahan,” katanya.
Apalagi saat ini, menurut Musa Rajekshah, suhu politik nasional semakin meningkat. “Kita umat Islam harus tetap menjaga kekompakan, agar syiar dan agama semakin berkembang di seluruh daerah,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua GNPF Ulama Sumut Hariansah mengharapkan dialog kebangsaan tersebut dapat menghasilkan hal besar yang bisa diterapkan di Sumut. “Dalam pemikiran kami, nanti suatu saat ketika kita bicara tentang perbankan bisa tenteram, karena tidak lagi memikirkan hal-hal riba. Pilihannya tidak lain, selain bank syariah,” ungkapnya.
Ketua Panitia Dialog Kebangsaan Haidar Azwir mengatakan, kegiatan ini merupakan program tahunan GNPF Ulama. Kegiatan ini juga dalam rangka upaya mensyiarkan dakwah Islam di negara Indonesia. “Ini salah satu rangkaian kegiatan, misalnya Subuh Akbar Berjamaah di beberapa titik. Puncaknya besok kita mengadakan Parade Tauhid. Ini mengingatkan kita pada periode puluhan tahun silam keberagaman kita mewarnai Sumatera Utara ini,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, hadir Komisaris Utama Independen Bank Sumut Rizal Pahlevi, Direktur Utama PT Bank Sumut Edie Rizliyanto, Pakar Ekonomi Ichsanuddin Noorsy, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Medan Prof Mohd Hatta, perwakilan dari Bank Aceh, serta peserta dan undangan lainnya.
(rhs)