2.274 Orang di Jateng Terpapar HIV/AIDS, Didominasi Hubungan Seks
A
A
A
SEMARANG - Hubungan seksual mendominasi penyebab penularan HIV/AIDS di Jawa Tengah. Tercatat hingga Juni angka HIV/AIDS di Jateng tahun ini mencapai 2.274 kasus, di mana 95%risiko penularannya melalui hubungan seksual.
Secara kumulatif, HIV/AIDS di Jawa Tengah mulai 1993 hingga Juni 2018 dilaporkan sebanyak 23.603 kasus. Dari jumlah itu, 13.035 kasus di antaranya HIV, selebihnya 10.568 kasus adalah AIDS. Dari jumlah itu, 1.672 orang meninggal akibat penyakit ini.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jateng, Zaenal Arifin mengungkapkan, HIV/AIDS merupakan fenomena dunia modern. Masih adanya stigma buruk pada penderita HIV/AIDS menjadikan mereka enggan melapor atau memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit.
"Stigma selalu hadir dalam isu narkoba, seks bebas, dan homoseksual di mana kerap dilekatkan pada penderita epidemi ini. Kasus HIV/AIDS di Indonesia bagaikan fenomena gunung es, jumlah penderita yang melapor hanyalah sebagian kecil dari kasus sesungguhnya terjadi," katanya, Jumat (7/9/2018).
Pemerintah terus berupaya melakukan program penanggulangan HIV/AIDS dengan 3 Zero, yaitu tidak ada penularan baru HIV, tidak ada kasus kematian karena AIDS, dan tidak ada stigma dan diskriminasi. Untuk itu, peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk berperan aktif menekan angka penularannya.
"Sebagai upaya pencegahan HIV dan AIDS untuk melakukan perubahan dibutuhkan keterlibatan aktif penggerak masyarakat secara luas, sehingga dapat memobilisasi masyarakat dan komunitas," tandasnya.
Dia pun mendukung komunitas otomotif Honda Brio Community (HBC) Regional Jateng-DIY yang bekerja sama dengan KPA Jateng menggelar sosialisasi bahaya AIDS. Serangkaian kegiatan bertajuk "HBC Journey AIDS Java-Bali 2018" akan dilaksanakan pada 12-17 September 2018.
"Kami dengan KPA Jateng komitmen sinergi bersama untuk mewujudkan upaya preventif dan promotif dengan melakukan rangkaian kegiatan yang bersifat promotif atau campaign," kata Ketua HBC Regional Jateng-DIY, Ryan Kurniawan.
Ia menyebut, kegiatan yang membawa misi Setop HIV/AIDS dimulai dari Jateng, Jatim, dan berakhir di Bali. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di antaranya melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS di sekolah (SMA/SMK) bersama KPA setempat.
"Tidak lupa juga melakukan bakti sosial (bantuan pendidikan anak) kepada keluarga ODHA yang tidak mampu. Kami membawa misi Setop HIV AIDS no discrimination, no stigma," jelasnya.
Secara kumulatif, HIV/AIDS di Jawa Tengah mulai 1993 hingga Juni 2018 dilaporkan sebanyak 23.603 kasus. Dari jumlah itu, 13.035 kasus di antaranya HIV, selebihnya 10.568 kasus adalah AIDS. Dari jumlah itu, 1.672 orang meninggal akibat penyakit ini.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jateng, Zaenal Arifin mengungkapkan, HIV/AIDS merupakan fenomena dunia modern. Masih adanya stigma buruk pada penderita HIV/AIDS menjadikan mereka enggan melapor atau memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit.
"Stigma selalu hadir dalam isu narkoba, seks bebas, dan homoseksual di mana kerap dilekatkan pada penderita epidemi ini. Kasus HIV/AIDS di Indonesia bagaikan fenomena gunung es, jumlah penderita yang melapor hanyalah sebagian kecil dari kasus sesungguhnya terjadi," katanya, Jumat (7/9/2018).
Pemerintah terus berupaya melakukan program penanggulangan HIV/AIDS dengan 3 Zero, yaitu tidak ada penularan baru HIV, tidak ada kasus kematian karena AIDS, dan tidak ada stigma dan diskriminasi. Untuk itu, peran masyarakat sangat dibutuhkan untuk berperan aktif menekan angka penularannya.
"Sebagai upaya pencegahan HIV dan AIDS untuk melakukan perubahan dibutuhkan keterlibatan aktif penggerak masyarakat secara luas, sehingga dapat memobilisasi masyarakat dan komunitas," tandasnya.
Dia pun mendukung komunitas otomotif Honda Brio Community (HBC) Regional Jateng-DIY yang bekerja sama dengan KPA Jateng menggelar sosialisasi bahaya AIDS. Serangkaian kegiatan bertajuk "HBC Journey AIDS Java-Bali 2018" akan dilaksanakan pada 12-17 September 2018.
"Kami dengan KPA Jateng komitmen sinergi bersama untuk mewujudkan upaya preventif dan promotif dengan melakukan rangkaian kegiatan yang bersifat promotif atau campaign," kata Ketua HBC Regional Jateng-DIY, Ryan Kurniawan.
Ia menyebut, kegiatan yang membawa misi Setop HIV/AIDS dimulai dari Jateng, Jatim, dan berakhir di Bali. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan di antaranya melakukan penyuluhan tentang HIV/AIDS di sekolah (SMA/SMK) bersama KPA setempat.
"Tidak lupa juga melakukan bakti sosial (bantuan pendidikan anak) kepada keluarga ODHA yang tidak mampu. Kami membawa misi Setop HIV AIDS no discrimination, no stigma," jelasnya.
(amm)