Kapal Ihan Batak Diluncurkan, Kemenhub Giat Sosialisasikan Keselamatan Berlayar
A
A
A
TOBA SAMOSIR - Kapal Ro-Ro 300 Gross Tonage (GT) diluncurkan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat), Budi Setiyadi di Pantai Pasir Putih, Desa Parparean II, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (1/9/2018).
Kapal yang diberi nama Ihan Batak ini dikerjakan di Cirebon, kemudian dilanjutkan pengerjaannya setelah diangkut lewat jalur darat ke Porsea. Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak ini merupakan kapal pertama yang dibangun di kawasan Danau Toba.
Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan usulan nama KMP itu dari Bupati dan tokoh masyarakat setempat. "Akan ada pembangunan kapal 2 lagi dalam waktu dekat. Namun kapal kedua akan diperkecil karena ukuran dan biaya operasional lebih besar kalau kapalnya sebesar ini," terangnya.
Budi mengatakan hal yang terpenting adalah bagaimana cara masyarakat dan pemerintah daerah setempat memperbaiki aspek keselamatan pelayaran di Perairan Danau Toba. "Kejadian kemarin (kapal tenggelam) adalah pelajaran bagi kita semua. Keselamatan pelayaran harus dilakukan dengan mengubah budayanya," tuturnya.
Dia mengatakan, kontrak KMP Ihan Batak berlaku sejak 28 Agustus 2017, dengan jadwal pembangunan memakan waktu selama 15 bulan. "Pembangunan KMP Ihan Batak pun sudah hampir rampung dan mencapai 90%, diprediksikan pada akhir Oktober sudah siap diserahterimakan," jelasnya.
Budi berharap pelayaran yang berkeselamatan di daerah Danau Toba dapat menjadi hal utama yang diingat oleh masyarakat, operator, maupun pemerintah daerah. "Masuk kapal langsung catat manifest dan pakai life jaket," ujarnya.
Budi telah melakukan sosialisasi keselamatan di Pelabuhan Ajibata. Di Pelabuhan Ajibata, Dirjen Budi membagikan life jacket dan life buoy sebanyak 300 buah kepada Bupati Toba Samosir dan awak KM Leo Star. "Dari Pak Bupati akan meneruskan kembali pada masyarakat untuk meningkatkan upaya keselamatan pelayaran Danau Toba," ucap Budi usai sosialisasi.
Menurut Budi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumut dalam waktu dekat akan memperbaiki tarif penyeberangan sehingga operator juga diharapkan untuk menyiapkan iuran wajib untuk Jasa Raharja.
Bupati Toba Samosir, Darwin Siagian menyambut baik adanya kapal tersebut. "Ihan Batak adalah ikan asli yang ada di Danau Toba, masih ada tapi sekarang sudah sulit. Nantinya kapal ini akan melayani rute Ajibata-Simanindo dan sudah bisa dipakai saat Natal," katanya.
Kapal yang diberi nama Ihan Batak ini dikerjakan di Cirebon, kemudian dilanjutkan pengerjaannya setelah diangkut lewat jalur darat ke Porsea. Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ihan Batak ini merupakan kapal pertama yang dibangun di kawasan Danau Toba.
Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengatakan usulan nama KMP itu dari Bupati dan tokoh masyarakat setempat. "Akan ada pembangunan kapal 2 lagi dalam waktu dekat. Namun kapal kedua akan diperkecil karena ukuran dan biaya operasional lebih besar kalau kapalnya sebesar ini," terangnya.
Budi mengatakan hal yang terpenting adalah bagaimana cara masyarakat dan pemerintah daerah setempat memperbaiki aspek keselamatan pelayaran di Perairan Danau Toba. "Kejadian kemarin (kapal tenggelam) adalah pelajaran bagi kita semua. Keselamatan pelayaran harus dilakukan dengan mengubah budayanya," tuturnya.
Dia mengatakan, kontrak KMP Ihan Batak berlaku sejak 28 Agustus 2017, dengan jadwal pembangunan memakan waktu selama 15 bulan. "Pembangunan KMP Ihan Batak pun sudah hampir rampung dan mencapai 90%, diprediksikan pada akhir Oktober sudah siap diserahterimakan," jelasnya.
Budi berharap pelayaran yang berkeselamatan di daerah Danau Toba dapat menjadi hal utama yang diingat oleh masyarakat, operator, maupun pemerintah daerah. "Masuk kapal langsung catat manifest dan pakai life jaket," ujarnya.
Budi telah melakukan sosialisasi keselamatan di Pelabuhan Ajibata. Di Pelabuhan Ajibata, Dirjen Budi membagikan life jacket dan life buoy sebanyak 300 buah kepada Bupati Toba Samosir dan awak KM Leo Star. "Dari Pak Bupati akan meneruskan kembali pada masyarakat untuk meningkatkan upaya keselamatan pelayaran Danau Toba," ucap Budi usai sosialisasi.
Menurut Budi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumut dalam waktu dekat akan memperbaiki tarif penyeberangan sehingga operator juga diharapkan untuk menyiapkan iuran wajib untuk Jasa Raharja.
Bupati Toba Samosir, Darwin Siagian menyambut baik adanya kapal tersebut. "Ihan Batak adalah ikan asli yang ada di Danau Toba, masih ada tapi sekarang sudah sulit. Nantinya kapal ini akan melayani rute Ajibata-Simanindo dan sudah bisa dipakai saat Natal," katanya.
(wib)