Dewan Pengawas BPJS-Naker Dorong Peningkatan Pelayanan
Dewan Pengawas BPJS-Naker Dorong Peningkatan Pelayanan
A
A
A
SOLO - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS-Naker) berjanji meningkatkan pelayanan. Dengan servis yang memuaskan, keraguan di masyarakat diharapkan dapat dikikis.
Dewan pengawas BPJS-Naker Aditya Warman mengemukakan, saat ini ada empat program yang dijalankan yakni jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun, dan jaminan hari tua. Pihaknya sadar bahwa BPJS-Naker harus terus melayani dengan baik siapa pun yang bekerja di Indonesia.
"Adanya BPJS Ketenagakerjaan harus berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," kata Aditya Warman usai menjadi motivator mahasiswa baru di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Jawa Tengah, Selasa (28/8/2018).
Dengan demikian, kesadaran karyawan, pekerja, pengusaha serta keinginan BPJS-Naker melayani merupakan pertemuan yang baik. "Yang perlu diperbaiki adalah pelayanannya. Kami mencoba mendorong pelayanan terbaik agar masyarakat benar benar merasa ada BPJS Ketenagakerjaan," ungkapnya.
Dengan pelayanan yang mengagumkan, maka dapat menghapus keraguan masyarakat. Pelayanan perlu dioptimalkan karena rakyat membutuhkan negara yang melayani. Pihaknya juga mendorong para kepala daerah untuk semakin peduli terhadap para pekerja.
Melalui kerja sama dan bahu-membahu, maka perlindungan tenaga kerja di segala lini dapat terwujud. Salah satu kunci untuk mewujudkan itu adalah pelayanan. Meski ada keterbatasan, namun masyarakat harus tetap dilayani dengan baik. Bukan sekedar dengan kata kata ajakan, namun melalui contoh yang baik. Tercatat jumlah peserta BJS-Naker yang aktif mencapai 30 juta orang, dan yang tidak aktif sekitar 49 juta orang. Sedangkan angkatan kerja mencapai 90 juta.
Dewan pengawas BPJS-Naker Aditya Warman mengemukakan, saat ini ada empat program yang dijalankan yakni jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan pensiun, dan jaminan hari tua. Pihaknya sadar bahwa BPJS-Naker harus terus melayani dengan baik siapa pun yang bekerja di Indonesia.
"Adanya BPJS Ketenagakerjaan harus berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," kata Aditya Warman usai menjadi motivator mahasiswa baru di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo, Jawa Tengah, Selasa (28/8/2018).
Dengan demikian, kesadaran karyawan, pekerja, pengusaha serta keinginan BPJS-Naker melayani merupakan pertemuan yang baik. "Yang perlu diperbaiki adalah pelayanannya. Kami mencoba mendorong pelayanan terbaik agar masyarakat benar benar merasa ada BPJS Ketenagakerjaan," ungkapnya.
Dengan pelayanan yang mengagumkan, maka dapat menghapus keraguan masyarakat. Pelayanan perlu dioptimalkan karena rakyat membutuhkan negara yang melayani. Pihaknya juga mendorong para kepala daerah untuk semakin peduli terhadap para pekerja.
Melalui kerja sama dan bahu-membahu, maka perlindungan tenaga kerja di segala lini dapat terwujud. Salah satu kunci untuk mewujudkan itu adalah pelayanan. Meski ada keterbatasan, namun masyarakat harus tetap dilayani dengan baik. Bukan sekedar dengan kata kata ajakan, namun melalui contoh yang baik. Tercatat jumlah peserta BJS-Naker yang aktif mencapai 30 juta orang, dan yang tidak aktif sekitar 49 juta orang. Sedangkan angkatan kerja mencapai 90 juta.
(amm)
Explore More