Penjelasan BMKG soal 2 Kali Gempa Besar yang Melanda Kupang
A
A
A
KUPANG - Wilayah Laut Timor diguncang dua kali gempa bumi tektonik. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi yang pertama terjadi pukul 14.08.11 WIB dengan kekuatan 6,2 Skala Richter (SR). Sedangkan gempa bumi kedua terjadi pukul 14.13.29 WIB dengan kekuatan 5,8 Skala Richter.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, episenter (pusat) gempabumi pertama terletak pada koordinat 10,89 Lintang Selatan dan 124,09 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km arah selatan Kota Oelamasi, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 10 km. Sedangkan gempabumi yang kedua berjarak 8 km arah selatan dari gempa pertama.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kedua gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas tektonik di outer-rise. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Timor ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault)," kata Rahmat Triyono dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Selasa (28/8/2018).
Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 14.40 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak 3 kali. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandasnya.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, episenter (pusat) gempabumi pertama terletak pada koordinat 10,89 Lintang Selatan dan 124,09 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km arah selatan Kota Oelamasi, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 10 km. Sedangkan gempabumi yang kedua berjarak 8 km arah selatan dari gempa pertama.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kedua gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas tektonik di outer-rise. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Timor ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault)," kata Rahmat Triyono dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Selasa (28/8/2018).
Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 14.40 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak 3 kali. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tandasnya.
(sms)