BMKG Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Tidak Terpancing Hoaks
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Utama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Untung Merdijanto meminta masyarakat terdampak gempa bumi bermagnitudo 7 di Lombok untuk tetap tenang. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai informasi bohong (hoaks) terkait peristiwa gempa selain dari pihak BMKG.
"Kepada masyarakat diimbau tetap tenang. Patuhi segala prosedur dari BPBD maupun pemerintah setempat. Selalu ikuti perkembangan BMKG dan jangan terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutur Untung di Pusat Gempa Nasional Jakarta pada Kamis (16/8/2018).
Pascagempa bumi di Lombok, banyak infomasi palsu tersebar di berbagai kanal media sosial bahwa akan terjadi gempa susulan. “Banyak informasi yang menyatakan bahwa kami (BMKG) telah memprediksi akan terjadi gempa susulan berkekuatan hingga 8.7 SR hingga 6 bulan ke depan. Hingga saat ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi gemba bumi secara tepat. Jadi tidak mungkin kita bisa mengetahui dimana lokasi gempa, berapa menit durasinya, berapa kali frekuensi gempa susulannya, dan beberapa kekuatan yang ditimbulkan," papar Untung.
Selama 24 jam BMKG selalu memperbaharui informasi prakiraan gempa bumi, dan tsunami di akun resmi yang kami miliki. “Bagi masyarakat yang sudah membaca informasi tersebut, saya klarifikasi bahwa itu merupakan informasi palsu. Jangan sampai kita membuat saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Barat menjadi semakin khawatir,” jelasnya.
Pihaknya akan terus akan memonitor informasi gempa bumi dan tsunami. “Informasi resmi kami sampaikan melalui website, sosmed dan aplikasi info BMKG. Hasilnya akan diinformasikan kepada pemangku kepentingan, masyarakat dan media. Selain sumber dari kami, informasi tersebut adalah palsu," terang Untung.
"Kepada masyarakat diimbau tetap tenang. Patuhi segala prosedur dari BPBD maupun pemerintah setempat. Selalu ikuti perkembangan BMKG dan jangan terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutur Untung di Pusat Gempa Nasional Jakarta pada Kamis (16/8/2018).
Pascagempa bumi di Lombok, banyak infomasi palsu tersebar di berbagai kanal media sosial bahwa akan terjadi gempa susulan. “Banyak informasi yang menyatakan bahwa kami (BMKG) telah memprediksi akan terjadi gempa susulan berkekuatan hingga 8.7 SR hingga 6 bulan ke depan. Hingga saat ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi gemba bumi secara tepat. Jadi tidak mungkin kita bisa mengetahui dimana lokasi gempa, berapa menit durasinya, berapa kali frekuensi gempa susulannya, dan beberapa kekuatan yang ditimbulkan," papar Untung.
Selama 24 jam BMKG selalu memperbaharui informasi prakiraan gempa bumi, dan tsunami di akun resmi yang kami miliki. “Bagi masyarakat yang sudah membaca informasi tersebut, saya klarifikasi bahwa itu merupakan informasi palsu. Jangan sampai kita membuat saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Barat menjadi semakin khawatir,” jelasnya.
Pihaknya akan terus akan memonitor informasi gempa bumi dan tsunami. “Informasi resmi kami sampaikan melalui website, sosmed dan aplikasi info BMKG. Hasilnya akan diinformasikan kepada pemangku kepentingan, masyarakat dan media. Selain sumber dari kami, informasi tersebut adalah palsu," terang Untung.
(rhs)