Meluas, 117.116 Warga Gunungkidul Terdampak Kekeringan
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Kekeringan di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) semakin meluas. Tercatat sebanyak 117.116 jiwa kekurangan air di daerah ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, bencana kekeringan tahun ini dialami 55 desa di 13 kecamatan. Pengiriman air bersih terus dilakukan untuk meringankan beban warga. "Jadi ada tambahan satu desa yang mengalami kekeringan dan sebanyak 117.116 warga terdampak," katanya kepada SINDOnews, Rabu (15/8/2018).
Hingga pertengahan Agustus, BPBD Gunungkidul telah mengirimkan 1.344 tangki air bersih. Jumlah itu di luar bantuan air bersih dari kecamatan sebanyak 1.001 tangki yang disebar ke tujuh kecamatan dan bantuan pihak ketiga. "Catatan kami hingga hari ini sudah 3.060 tangki air menyasar warga di 15 kecamatan," ujarnya.
Menurut Edy, bantuan air bersih juga diberikan oleh komunitas-komunitas warga tanpa berkoordinasi dengan BPBD. Karena itu, pihaknya yakin kebutuhan air bersih warga masih terpenuhi. "Kalau kami memang menyasar warga miskin," katanya.
Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, pihaknya sedang berupaya memetakan wilayah-wilayah kesulitan air dan potensi sumber air di sekitarnya. "Alhamdulillah mulai ada penurunan (wilayah terdampak kekeringan) meskipun angka pasti saya tidak hafal. Yang jelas ini akan terus kita atasi," ujarnya.
Menurut bupati, bantuan air bersih dari pemerintah kabupaten hanya bersifat emergency saja. Selanjutnya program kebijakan yang dilakukan adalah mengangkat air bersih dari sumber yang ada, sumber air potensial melalui PDAM, dan sistem pengelolaan air minum (SPAM) baik desa maupun dusun.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Edy Basuki mengatakan, bencana kekeringan tahun ini dialami 55 desa di 13 kecamatan. Pengiriman air bersih terus dilakukan untuk meringankan beban warga. "Jadi ada tambahan satu desa yang mengalami kekeringan dan sebanyak 117.116 warga terdampak," katanya kepada SINDOnews, Rabu (15/8/2018).
Hingga pertengahan Agustus, BPBD Gunungkidul telah mengirimkan 1.344 tangki air bersih. Jumlah itu di luar bantuan air bersih dari kecamatan sebanyak 1.001 tangki yang disebar ke tujuh kecamatan dan bantuan pihak ketiga. "Catatan kami hingga hari ini sudah 3.060 tangki air menyasar warga di 15 kecamatan," ujarnya.
Menurut Edy, bantuan air bersih juga diberikan oleh komunitas-komunitas warga tanpa berkoordinasi dengan BPBD. Karena itu, pihaknya yakin kebutuhan air bersih warga masih terpenuhi. "Kalau kami memang menyasar warga miskin," katanya.
Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, pihaknya sedang berupaya memetakan wilayah-wilayah kesulitan air dan potensi sumber air di sekitarnya. "Alhamdulillah mulai ada penurunan (wilayah terdampak kekeringan) meskipun angka pasti saya tidak hafal. Yang jelas ini akan terus kita atasi," ujarnya.
Menurut bupati, bantuan air bersih dari pemerintah kabupaten hanya bersifat emergency saja. Selanjutnya program kebijakan yang dilakukan adalah mengangkat air bersih dari sumber yang ada, sumber air potensial melalui PDAM, dan sistem pengelolaan air minum (SPAM) baik desa maupun dusun.
(amm)