Bentrokan di Perbatasan Kebun Kelapa Sawit, Satu Tewas
A
A
A
RIAU - Bentrokan terjadi diperbatasan Riau dengan Sumatera Utara (Sumut). Dalam bentrokan itu, satu orang tewas dan dua lainnya mengalami luka bacok.
Bentrokan itu terjadi di perbatasan antara perkebunan kelapa sawit PT MAI di Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Palas (Padang Lawas), Sumut dengan warga Kali Kapuk Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rohul, Riau.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto menegaskan, pihaknya saat ini masih menunggu perkembangan terkait bentrokan di perbatasan dua provinsi tetangga itu. Terkait ada kabar yang tewas dia tidak menapiknya.
"Iya saya dapat kabar demikian (bentrokan warga dan perusahaan). Namun hingga kini (malam ini) saya belum dapat datanya. Belum dibalas dari Rohul (Polres Rohul belum memberikan jawaban)," ucap Sunarto, Rabu (15/8/2018).
Informasi yang dihimpun, bentrokan diperbatasa terjadi pada 14 Agustus 2018 sekitar pukul 14.00 WIB. Bentrokan terjadi saat sejumlah warga melakukan pemanenan buah sawit di perbatasan. Saat itulah sejumlah sekuriti PT MAI sawit menegur warga, bahwa areal yang dipanen itu milik perusahaan.
Kemudian terjadi keributan antara warga dan keamanan perusahaan. Lalu kedua belah pihak yang emosi langsung saling serang bahkan menggunakan senjata tajam. Dalam bentrokan itu satu tewas. Informasi yang dihimpun korban tewas dari perusahaan sementara dua orang lain mengalami luka bacok.
Karena kalah jumlah, sekuriti perusahaan pun melarikan diri. Korban tewas dan luka dibawa ke rumah sakit.
Kapolres Rohul AKBP Hasyim yang dikonfirmasi bentrokan itu belum bersedia memberikan keterangan resminya. Namun dia memastikan semua telah aman dan hingga malam ini masih di lokasi. "Semua sudah kondusif," ucapnya singkat.
Bentrokan itu terjadi di perbatasan antara perkebunan kelapa sawit PT MAI di Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Palas (Padang Lawas), Sumut dengan warga Kali Kapuk Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rohul, Riau.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto menegaskan, pihaknya saat ini masih menunggu perkembangan terkait bentrokan di perbatasan dua provinsi tetangga itu. Terkait ada kabar yang tewas dia tidak menapiknya.
"Iya saya dapat kabar demikian (bentrokan warga dan perusahaan). Namun hingga kini (malam ini) saya belum dapat datanya. Belum dibalas dari Rohul (Polres Rohul belum memberikan jawaban)," ucap Sunarto, Rabu (15/8/2018).
Informasi yang dihimpun, bentrokan diperbatasa terjadi pada 14 Agustus 2018 sekitar pukul 14.00 WIB. Bentrokan terjadi saat sejumlah warga melakukan pemanenan buah sawit di perbatasan. Saat itulah sejumlah sekuriti PT MAI sawit menegur warga, bahwa areal yang dipanen itu milik perusahaan.
Kemudian terjadi keributan antara warga dan keamanan perusahaan. Lalu kedua belah pihak yang emosi langsung saling serang bahkan menggunakan senjata tajam. Dalam bentrokan itu satu tewas. Informasi yang dihimpun korban tewas dari perusahaan sementara dua orang lain mengalami luka bacok.
Karena kalah jumlah, sekuriti perusahaan pun melarikan diri. Korban tewas dan luka dibawa ke rumah sakit.
Kapolres Rohul AKBP Hasyim yang dikonfirmasi bentrokan itu belum bersedia memberikan keterangan resminya. Namun dia memastikan semua telah aman dan hingga malam ini masih di lokasi. "Semua sudah kondusif," ucapnya singkat.
(mhd)