Diduga Aliran Sesat, Kerajaan Ubur-ubur Resahkan Warga Serang
A
A
A
SERANG - Warga Lingkungan Sayabulu RT 02/07, Kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, diresahkan adanya kegiatan sekelompok orang yang dinamakan Kerajaan Ubur-ubur. Kerajaan yang dipimpin oleh pasangan suami istri itu diduga aliran sesat.
Sekertaris MUI Kota Serang Amas Tajudin mengatakan, setelah pihaknya melakukan mediasi dengan pimpinan kerajaan ubur-ubur Aisyah dan Rudi dapat dinyatakan bahwa ajaran yang dianutnya merupakan ajaran sesat. Sebab, dia mempercayai bahwa Nabi Muhammad seorang wanita dan kalimat syahadatnya berbeda.
"Kesimpulan kami dia bukan Islam. Urusan keresahan masyarakat karena dia menyebarkan atas nama Alquran ini sudah meresahkan, kalau seperti itu Islam sudah ternodai," kata Amas seusai mediasi, Senin (13/8/2018).
Setelah melakukan mediasi, Aisyah sebagai Ratu Kidul mengaku bahwa dia beragama Sunda Wiwitan. Meskipun kerajaannya mengakui Alquran dan Allah SWT.
Sementara itu, Ketua RT setempat Surya Mihardha mengaku mendapatkan keluhan secara lisan dari warga sekitar dengan adanya aktivitas keagamaan dari sekelompok orang. Pasangan Suami istri itu sudah menempati rumah sudah dua tahun dengan sejumlah pengikutnya berjumlah 8 orang. "Memang pengikutnya bukan orang Serang. Tapi orang Jawa Timur dan Jawa Tengah," katanya.
Sekertaris MUI Kota Serang Amas Tajudin mengatakan, setelah pihaknya melakukan mediasi dengan pimpinan kerajaan ubur-ubur Aisyah dan Rudi dapat dinyatakan bahwa ajaran yang dianutnya merupakan ajaran sesat. Sebab, dia mempercayai bahwa Nabi Muhammad seorang wanita dan kalimat syahadatnya berbeda.
"Kesimpulan kami dia bukan Islam. Urusan keresahan masyarakat karena dia menyebarkan atas nama Alquran ini sudah meresahkan, kalau seperti itu Islam sudah ternodai," kata Amas seusai mediasi, Senin (13/8/2018).
Setelah melakukan mediasi, Aisyah sebagai Ratu Kidul mengaku bahwa dia beragama Sunda Wiwitan. Meskipun kerajaannya mengakui Alquran dan Allah SWT.
Sementara itu, Ketua RT setempat Surya Mihardha mengaku mendapatkan keluhan secara lisan dari warga sekitar dengan adanya aktivitas keagamaan dari sekelompok orang. Pasangan Suami istri itu sudah menempati rumah sudah dua tahun dengan sejumlah pengikutnya berjumlah 8 orang. "Memang pengikutnya bukan orang Serang. Tapi orang Jawa Timur dan Jawa Tengah," katanya.
(wib)