PMI Solo Kirim Tim Medis Bantu Korban Gempa Lombok
A
A
A
SOLO - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Solo mengirimkan tim medis dan obat-obatan guna membantu korban bencana gempa bumi di Lombok, Nusa Tengggara Barat (NTB), Senin (6/8/2018). Tim berangkat melalui jalur darat dan berada di lokasi bencana selama tujuh hari.
Sekretaris PMI Solo Sumartono Hadinoto mengatakan, tim diberangkatkan sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka membawa dua unit kendaraan, yaitu ambulans dan mobil operasional double cabin. "Ada 11 personel yang diberangkatkan untuk tugas di sana selama tujuh hari," kata Sumartono Hadinoto di Solo, Jawa Tengah, seusai pemberangkatan tim ke Lombok, Senin (6/8/2018).
Personel yang berangkat terdiri dari dua dokter, tiga perawat, satu apoteker, lima orang rescuer, dan sychosocial support program. Sychosocial support program dibutuhkan guna memantau kondisi kejiwaan para korban bencana. "Seluruh tim berangkat melalui jalur darat karena membawa dua unit kendaraan," katanya. (Baca Juga: Lombok Diguncang Gempa 7.0 SR, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami
Tim diperkirakan sampai di lokasi Rabu (8/8/2018) karena jalur darat via jalan tol cukup cepat. "Tapi kami terus koordinasi dengan PMI pusat karena Pelabuhan Ketapang informasinya belum dibuka karena ombak masih tinggi," katanya. Jika mendekati Pelabuhan Ketapang ternyata belum dibuka, maka personel tim medis enam orang akan naik pesawat terbang ke Mataram, sehingga diharapkan bisa secepatnya membantu korban.
Untuk penempatan di lokasi bencana, nanti berkoordinasi dengan PMI pusat dan PMI Jawa Tengah. Sebab, mereka sebelumnya telah berada di lokasi sejak bencana terdahulu, sehingga titik mana saja yang perlu dibantu atau kekurangan personel lebih mengetahui.
Tim akan bertugas selama tujuh hari. Jika masih diperlukan, maka bisa diperpanjang. Seperti ketika bencana di Aceh, PMI Solo bertugas sampai 1,5 bulan. Namun personelnya akan diganti karena bertugas selama sepekan tentunya akan kelelahan. Khususnya saat awal bencana, membutuhkan energi yang sangat besar karena yang perlu dibantu sangat banyak. Obat-obatan yang dibawa antara lain penyakit yang biasanya muncul setelah bencana, seperti ispa, influenza, gatal-gatal, dan antibiotik. (Baca Juga: Korban Tewas Gempa Lombok Capai 91 Orang(amm)
Sekretaris PMI Solo Sumartono Hadinoto mengatakan, tim diberangkatkan sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka membawa dua unit kendaraan, yaitu ambulans dan mobil operasional double cabin. "Ada 11 personel yang diberangkatkan untuk tugas di sana selama tujuh hari," kata Sumartono Hadinoto di Solo, Jawa Tengah, seusai pemberangkatan tim ke Lombok, Senin (6/8/2018).
Personel yang berangkat terdiri dari dua dokter, tiga perawat, satu apoteker, lima orang rescuer, dan sychosocial support program. Sychosocial support program dibutuhkan guna memantau kondisi kejiwaan para korban bencana. "Seluruh tim berangkat melalui jalur darat karena membawa dua unit kendaraan," katanya. (Baca Juga: Lombok Diguncang Gempa 7.0 SR, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami
Tim diperkirakan sampai di lokasi Rabu (8/8/2018) karena jalur darat via jalan tol cukup cepat. "Tapi kami terus koordinasi dengan PMI pusat karena Pelabuhan Ketapang informasinya belum dibuka karena ombak masih tinggi," katanya. Jika mendekati Pelabuhan Ketapang ternyata belum dibuka, maka personel tim medis enam orang akan naik pesawat terbang ke Mataram, sehingga diharapkan bisa secepatnya membantu korban.
Untuk penempatan di lokasi bencana, nanti berkoordinasi dengan PMI pusat dan PMI Jawa Tengah. Sebab, mereka sebelumnya telah berada di lokasi sejak bencana terdahulu, sehingga titik mana saja yang perlu dibantu atau kekurangan personel lebih mengetahui.
Tim akan bertugas selama tujuh hari. Jika masih diperlukan, maka bisa diperpanjang. Seperti ketika bencana di Aceh, PMI Solo bertugas sampai 1,5 bulan. Namun personelnya akan diganti karena bertugas selama sepekan tentunya akan kelelahan. Khususnya saat awal bencana, membutuhkan energi yang sangat besar karena yang perlu dibantu sangat banyak. Obat-obatan yang dibawa antara lain penyakit yang biasanya muncul setelah bencana, seperti ispa, influenza, gatal-gatal, dan antibiotik. (Baca Juga: Korban Tewas Gempa Lombok Capai 91 Orang(amm)