Bandung Dingin Banget Selama Dua Hari, Ini Penjelasannya
A
A
A
BANDUNG - Suhu dingin di Kota Bandung, Jawa Barat disertai hembusan angin cukup kencang diperkirakan terjadi dalam dua hari, Sabtu-Minggu (4-5/8/2108). Peneliti cuaca dan iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin mengatakan, berdasarkan pantauan alat pengukur suhu udara di Stasiun Geofisika Bandung pada 4 Agustus 2018 tercatat suhu minimum hingga mencapai 16,2 derajat Celcius.
"Suhu minimum diperkirakan terjadi dua hari hingga hari ini. Suhu dingin karena masih terkena pengaruh musim dingin di Australia, terutama kondisi suhu dingin di Australia bagian barat," kata Iid di Bandung, Minggu (5/8/2018).
Pola angin pada ketinggian 1 km di atas permukaan laut pada periode musim kemarau umumnya adalah angin pasat tenggara dari arah Benua Australia, terutama massa udara yang membawa udara dingin dari Australia bagian barat. Sehingga prakiraan pola angin ini berkontribusi juga terhadap penjalaran dan penurunan suhu udara di wilayah Bandung dan sekitarnya.
"Juga terkait gangguan regional di Samudera Pasifik bagian barat berupa adanya Badai Shanshan yang menyebabkan kondisi angin relatif kencang dalam beberapa hari dengan kecepatan berkisar antara 36-50 km/jam. Oleh karena itu dengan kondisi angin yang relatif kencang ini perlu diwaspadai untuk info cuaca daratan terhadap potensi pohon tumbang ataupun objek-objek tertentu yang mudah roboh atau patah," katanya.
Kondisi angin seperti ini, lanjut dia, berpengaruh terhadap prakiraan tinggi gelombang laut maksimum terutama di perairan sebelah selatan Jawa Barat. Hingga tiga hari ke depan diperkirakan mencapai 4 meter. Diimbau kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu sambil menunggu kondisi gelombang relatif aman.
Selama periode musim kemarau, puncaknya terjadi pada Agustus-September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering. "Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi badan supaya tetap fit, misalnya saat bepergian keluar rumah selalu mengenakan baju hangat atau jaket, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran," imbuh dia.
"Suhu minimum diperkirakan terjadi dua hari hingga hari ini. Suhu dingin karena masih terkena pengaruh musim dingin di Australia, terutama kondisi suhu dingin di Australia bagian barat," kata Iid di Bandung, Minggu (5/8/2018).
Pola angin pada ketinggian 1 km di atas permukaan laut pada periode musim kemarau umumnya adalah angin pasat tenggara dari arah Benua Australia, terutama massa udara yang membawa udara dingin dari Australia bagian barat. Sehingga prakiraan pola angin ini berkontribusi juga terhadap penjalaran dan penurunan suhu udara di wilayah Bandung dan sekitarnya.
"Juga terkait gangguan regional di Samudera Pasifik bagian barat berupa adanya Badai Shanshan yang menyebabkan kondisi angin relatif kencang dalam beberapa hari dengan kecepatan berkisar antara 36-50 km/jam. Oleh karena itu dengan kondisi angin yang relatif kencang ini perlu diwaspadai untuk info cuaca daratan terhadap potensi pohon tumbang ataupun objek-objek tertentu yang mudah roboh atau patah," katanya.
Kondisi angin seperti ini, lanjut dia, berpengaruh terhadap prakiraan tinggi gelombang laut maksimum terutama di perairan sebelah selatan Jawa Barat. Hingga tiga hari ke depan diperkirakan mencapai 4 meter. Diimbau kepada nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu sambil menunggu kondisi gelombang relatif aman.
Selama periode musim kemarau, puncaknya terjadi pada Agustus-September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering. "Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi badan supaya tetap fit, misalnya saat bepergian keluar rumah selalu mengenakan baju hangat atau jaket, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran," imbuh dia.
(amm)