Menikmati Selimut Salju Musim Kemarau di Puncak Bromo

PROBOLINGGO - Fenomena embun beku di kawasan wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Mereka yang datang dari berbagai daerah di Indonesia rela merasakan dingin menusuk demi memburu embun beku.

Bila Anda ingin mengisi liburan ke objek wisata Gunung Bromo yang berada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, mungkin saat ini adalah momen yang tepat. Selain bisa menikmati sunrise (matahari terbit), di musim kemarau ini, area rerumputan dan pasir di kaldera Gunung Bromo juga membeku. Wisatawan tak perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri hanya untuk mendapatkan sensasi salju. Dari spot Mentigen, terlihat ada paduan keputih-putihan seperti salju di lautan pasir Bromo.

"Saya menemukan salju, indah banget, terasa di Eropa. Saya ke sini sengaja memburu itu," kata salah satu wisatawan di Gunung Bromo, Bunga, Minggu (5/8/2018).

Embun beku tidak terjadi setiap hari. Fenomena ini terjadi ketika kebasahan udara di Gunung Bromo berada di level 4 derajat atau lebih. Semakin basah kandungan air di udara, semakin cantik wisata gunung bromo karena embun yang terjadi semakin banyak dan memutih. Layaknya berada di kutub utara.

Dan bila beruntung, maka Anda bisa menemukan fenomena embun beku ini di bukit Mentigen, Padang Safana, dan kaldera atau lautan pasir Gunung Bromo.

Kepala Pos Pantau Gunung Bromo Ahmad Subhan mengatakan, fenomena turunnya salju telah beberapa terjadi sejak sepekan terakhir, yakni pada Selasa (31/7/2018) pagi, Jumat (3/8/2018), dan Minggu (5/8/2018) pagi ini. "Kondisi ini, sering terjadi di puncak musim kemarau," ungkapnya.

Jika Anda penasaran ingin melihat dan merasakan salju, silakan pergi ke Gunung Bromo. Namuan jangan lupa mempersiapkan diri dengan membawa perlengkapan pelindung dari suhu dingin, seperi jaket, penutup telinga, sarung tangan. Sebab suhu Gunung Bromo saat ini mencapai 4 hingga minus 2 derajat Celcius.