Mahasiswa UNS Sulap Limbah Baju Bekas Menjadi Tas Cantik

Kamis, 02 Agustus 2018 - 14:15 WIB
Mahasiswa UNS Sulap Limbah Baju Bekas Menjadi Tas Cantik
Mahasiswa UNS Sulap Limbah Baju Bekas Menjadi Tas Cantik
A A A
SOLO - Kreativitas tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo patut diacungi jempol. Mereka memanfaatkan limbah baju bekas untuk disulap menjadi tas cantik.

Tiga mahasiswa FIB UNS Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) adalah Bayu Aji Prasetya (Sastra Indonesia angkatan 2016), Siti Muldiatun Nasikhah (Sastra Indonesia angkatan 2016), dan Dwi Apri Kurniawan (Sastra Indonesia angkatan 2017).
Ide membuat tas dari baju bekas muncul dari keprihatinan terhadap keberadaan limbah kain yang susah terurai di lingkungan masyarakat. Melalui sarana Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UNS 2018, Bayu, Siti, dan Dwi lalu mendaur ulang limbah baju bekas menjadi barang bernilai jual tinggi. Mereka membuat Tas Serut yang diberi nama Tas Baju Cantik (TBC).

"Selama ini masyarakat biasanya memanfaatkan kain atau baju bekas sebatas sebagai keset atau lap. Bahkan bagi kalangan kelas atas biasanya langsung dibuang begitu saja," kata Bayu Aji Prasetya di Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Kamis (2/8/2018).

Mahasiswa UNS Sulap Limbah Baju Bekas Menjadi Tas Cantik


Produk hasil daur ulang baju bekas cukup menarik. Bentuknya simpel dan tidak terlalu besar ukurannya sehingga cocok dibawa bepergian ke mana pun. Dengan penambahan lapisan furing di lapisan dalam tas, membuat TBC nyaman digunakan untuk aktivitas sehari-hari.

Keunikan lainnya, produk ini memiliki ciri khas, yaitu mempertahankan desain asli baju. "Keunggulan produk kami dibanding produk sejenis lainnya yaitu dari segi desain karena mempertahankan desain asli baju. Seperti masih ada kancing, kerah, dan saku," katanya.

Bersama dengan tim, Bayu berharap produk TBC dapat dikenal masyarakat luas dan mampu bersaing dengan produk-produk serupa. Dia berharap ke depan bisa mengembangkan berbagai macam bentuk dan jenis produk, bukan hanya berupa tas. "Kami memanfaatkan bahan-bahan dari baju dan kain bekas untuk meminimalisir limbah kain yang ada di Indonesia," ujarnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5539 seconds (0.1#10.140)