Warga Pesisir Diminta Jauhkan Bangunan dari Bibir Pantai
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Potensi gelombang tinggi masih akan terjadi di perairan selatan jawa hingga 5 Agustus mendatang. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, pemkab mendesak warga pesisir tidak lagi mendirikan bangunan baik permanen mau pun gasebo di bibir pantai.
Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, dirinya bersama beberapa pejabat pemkab telah melakukan tinjauan di beberapa pantai. Diakuinya dampak gelombang tinggi mengenai semua pantai di Gunungkidul.
"Dengan potensi gelombang tinggi masih terjadi, maka kami minta warga mengindahkan aturan. Jangan mendirikan bangunan di sepadan pantai. Karena berbahaya. Biarkan ada area pemandangan pantai tanpa tertutupi bangunan," terangnya kepada sindonews, Rabu (1/8/2018).
Untuk itu, dia berharap warga tidak membangun kembali bangunan di lokasi yang sama. Namun melakukan relokasi dengan melakukan rembug bersama sehingga tidak berada di area sepadan pantai. "Karena mereka harus kembali mengais rejeki, silahkan melakukan relokasi yang akan di bantu SAR," ucapnya.
Dilanjutkannya, dengan bencana gelombang tinggi tersebut, pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Hal ini terkait dengan penataan kawasan pantai selatan pasca gelombang pasang.
Komunikasi yang dilakukan berupa rencana relokasi kios atau lapak milik pedagang yang selama ini berada di sepanjang pantai. "Nanti akan diatur termasuk bagiamana perjanjian dengan pemkab Gunungkidul yang menjadi kepanjangan tangan Pemda DIY dan Gubernur. Yang jelas bibir pantai jangan dibangun gasebo dan rumah makan, harus dijauhkan," bebernya.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti menambahkan, penataan lapak pedagang akan segera dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan akibat gelombang tinggi yang terjadi setiap tahun.
Untuk itu, momentum gelombang tinggi menjadi penyadaran warga pentingnya penataan kawasan pantai. "Karena hampir setiap tahun gelombang tinggi menerjang kawasan selatan Gunungkidul jadi memang harus ditata, jangan sampai sepadan pantai penuh bangunan," ujar Asti.
Selain itu, dengan penataan pantai, maka wisatawan akan leluasa menikmati pemandangan laut tanpa terhalang bangunan." Karena kita berusaha menjadikan wisatawan nyaman dan betah, dengan pantai yang bersih dan indah serta nyaman dikunjungi," pungkasnya.
Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, dirinya bersama beberapa pejabat pemkab telah melakukan tinjauan di beberapa pantai. Diakuinya dampak gelombang tinggi mengenai semua pantai di Gunungkidul.
"Dengan potensi gelombang tinggi masih terjadi, maka kami minta warga mengindahkan aturan. Jangan mendirikan bangunan di sepadan pantai. Karena berbahaya. Biarkan ada area pemandangan pantai tanpa tertutupi bangunan," terangnya kepada sindonews, Rabu (1/8/2018).
Untuk itu, dia berharap warga tidak membangun kembali bangunan di lokasi yang sama. Namun melakukan relokasi dengan melakukan rembug bersama sehingga tidak berada di area sepadan pantai. "Karena mereka harus kembali mengais rejeki, silahkan melakukan relokasi yang akan di bantu SAR," ucapnya.
Dilanjutkannya, dengan bencana gelombang tinggi tersebut, pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Hal ini terkait dengan penataan kawasan pantai selatan pasca gelombang pasang.
Komunikasi yang dilakukan berupa rencana relokasi kios atau lapak milik pedagang yang selama ini berada di sepanjang pantai. "Nanti akan diatur termasuk bagiamana perjanjian dengan pemkab Gunungkidul yang menjadi kepanjangan tangan Pemda DIY dan Gubernur. Yang jelas bibir pantai jangan dibangun gasebo dan rumah makan, harus dijauhkan," bebernya.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti menambahkan, penataan lapak pedagang akan segera dilakukan untuk mengantisipasi kerusakan akibat gelombang tinggi yang terjadi setiap tahun.
Untuk itu, momentum gelombang tinggi menjadi penyadaran warga pentingnya penataan kawasan pantai. "Karena hampir setiap tahun gelombang tinggi menerjang kawasan selatan Gunungkidul jadi memang harus ditata, jangan sampai sepadan pantai penuh bangunan," ujar Asti.
Selain itu, dengan penataan pantai, maka wisatawan akan leluasa menikmati pemandangan laut tanpa terhalang bangunan." Karena kita berusaha menjadikan wisatawan nyaman dan betah, dengan pantai yang bersih dan indah serta nyaman dikunjungi," pungkasnya.
(nag)