Mahasiswa KKN UGM dan UMY Bantu Korban Gempa Lombok
A
A
A
YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bertindak cepat merespons musibah Gempa di Lombok, NTB. Mahasiswa KKN dari dua perguruan tinggi tersebut langsung terjun membantu masyarakat.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof Irfan Prijambada menuturkan UGM langsung mengaktifkn tim Disaster Response Unit UGM (DERU-UGM). Pengaktifan tim DERU UGM didahului dengan melakukan assesmen dan aktivitas tanggap darurat oleh 2 unit KKN yang sedang menjalankan kegiatan operasional KKN di Lombok Barat dan Lombok Timur.
“Lokasi terdampak bencana yang sudah diassesmen yaitu di daerah Kecamatan Sembalun dan Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia,” tutur Irfan, Selasa (31/7/2018). (Baca Juga: 543 Pendaki Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi
Ia menyebutkan, meskipun berjarak sekitar 90 km dari lokasi terdampak gempa, para mahasiswa KKN terbagi dalam 2 tim ini telah melakukan assesmen ke lokasi Sembalun dan Sambelia, membantu di posko pengungsian, memberikan bantuan langsung untuk kedaruratan berupa bahan makanan. Selain itu, para mahasiswa KKN yang sebagian mahasiswa profesi dokter di FKKM UGM memberikan bantuan medis bersama puskesmas dan tenaga medis setempat.
Sementara itu, Rektor UMY Dr Gunawan Budianto membenarkan mahasiswa KKN UMY yang sedang bertugas di Sembalun dituntut harus lebih ekstra dalam membantu masyarakat yang terkena bencana. Saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan tim KKN Genesia#3. “Dan Alhamdulillah mahasiswa UMY bisa merespon dengan cepat terutama dalam bersosialisasi dan membaur dengan masyarakat di sana,” terangnya.
Saat ini ada 50 mahasiswa UMY yang diterjunkan ke Sembalun, NTT yang dibagi menjadi dua kelompok yakni 25 orang mengabdi di Dusun Sajang dan 25 orang lagi mengabdi di Dusun Bawak Nao.
“Tim KKN UMY juga saat ini sedang gencar-gencarnya mencari bantuan logistik dari berbagai pihak, kemudian diperbantukan di beberapa desa untuk mendirikan tenda pengungsi, dan pedampingan jangka panjang terhadapmasyarakat maupun para korban gempa," terangnya.Mahasiswa KKN UMY langsung berbaur dengan masyarakat dan bahu membahu membantu korban gempa. Foto/Ainun Najib
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof Irfan Prijambada menuturkan UGM langsung mengaktifkn tim Disaster Response Unit UGM (DERU-UGM). Pengaktifan tim DERU UGM didahului dengan melakukan assesmen dan aktivitas tanggap darurat oleh 2 unit KKN yang sedang menjalankan kegiatan operasional KKN di Lombok Barat dan Lombok Timur.
“Lokasi terdampak bencana yang sudah diassesmen yaitu di daerah Kecamatan Sembalun dan Desa Obel-Obel Kecamatan Sambelia,” tutur Irfan, Selasa (31/7/2018). (Baca Juga: 543 Pendaki Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi
Ia menyebutkan, meskipun berjarak sekitar 90 km dari lokasi terdampak gempa, para mahasiswa KKN terbagi dalam 2 tim ini telah melakukan assesmen ke lokasi Sembalun dan Sambelia, membantu di posko pengungsian, memberikan bantuan langsung untuk kedaruratan berupa bahan makanan. Selain itu, para mahasiswa KKN yang sebagian mahasiswa profesi dokter di FKKM UGM memberikan bantuan medis bersama puskesmas dan tenaga medis setempat.
Sementara itu, Rektor UMY Dr Gunawan Budianto membenarkan mahasiswa KKN UMY yang sedang bertugas di Sembalun dituntut harus lebih ekstra dalam membantu masyarakat yang terkena bencana. Saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan tim KKN Genesia#3. “Dan Alhamdulillah mahasiswa UMY bisa merespon dengan cepat terutama dalam bersosialisasi dan membaur dengan masyarakat di sana,” terangnya.
Saat ini ada 50 mahasiswa UMY yang diterjunkan ke Sembalun, NTT yang dibagi menjadi dua kelompok yakni 25 orang mengabdi di Dusun Sajang dan 25 orang lagi mengabdi di Dusun Bawak Nao.
“Tim KKN UMY juga saat ini sedang gencar-gencarnya mencari bantuan logistik dari berbagai pihak, kemudian diperbantukan di beberapa desa untuk mendirikan tenda pengungsi, dan pedampingan jangka panjang terhadapmasyarakat maupun para korban gempa," terangnya.Mahasiswa KKN UMY langsung berbaur dengan masyarakat dan bahu membahu membantu korban gempa. Foto/Ainun Najib
(rhs)