2 Calon Mahasiswa IAIN Tulungagung Tewas Disambar KA Doho
A
A
A
TULUNGAGUNG - Dua orang pengendara motor disambar Kereta Api Doho nomor 419 jurusan Tulungagung-Malang di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung. Sesuai identitas yang ditemukan di lokasi kejadian keduanya, yakni Ahmad Taufik (18) dan M Ifni Azis (18) warga Kabupaten Mojokerto.
Mengalami luka parah di kepala dan sekujur tubuh, kedua calon mahasiswa IAIN Tulungagung itu tewas seketika di lokasi kejadian.
"Kedua korban informasinya calon mahasiswa baru IAIN Tulungagung. Keduanya langsung meninggal dunia," ujar Kanit Laka Lantas Polres Tulungagung Ipda Dion Fitrianto kepada wartawan, Senin (30/7/2018).
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, kedua korban yang berboncengan meluncur dari arah selatan.
Sejumlah warga, kata Dion, sempat berteriak memperingatkan. Namun baik Ahmad Taufik yang membonceng maupun Azis yang dibonceng, diduga tidak tahu dari arah barat tengah melaju kencang KA Doho.
"Korban diduga tidak mendengar," kata Dion. Benturan keras tidak terelakkan. Kedua korban terpental sejauh 20 meter. Motor yang dikendarai terseret hingga ringsek total. Akibat pendarahan hebat di bagian kepala dan sekujur tubuh, kedua korban tewas seketika.
"Jenazah kedua korban langsung dilarikan ke RSUD dr Iskak Tulungagung," terang Dion. Mengingat kecelakaan di perlintasan kereta api tak berpalang pintu bukan pertama kali, Dion menghimbau warga untuk selalu waspada. Setiap hendak melintas diharapkan lebih dulu memastikan tidak ada kereta yang lewat. "Sebaiknya tengok kepala kiri kanan dulu sebelum melintas," imbaunya.
Abdul Azis, warga disekitar lokasi mengatakan, insiden kecelakaan di perlintasan tak berpalang pintu itu kerap terjadi. Seingat dia sudah berlangsung tiga kali. Selain jalan tidak berpalang pintu, tidak adanya penjaga di lokasi menjadi salah satu faktor penyebab. "Sebab jalur tidak berpalang pintu ini merupakan jalan kampung yang ramai," tandasnya.
Mengalami luka parah di kepala dan sekujur tubuh, kedua calon mahasiswa IAIN Tulungagung itu tewas seketika di lokasi kejadian.
"Kedua korban informasinya calon mahasiswa baru IAIN Tulungagung. Keduanya langsung meninggal dunia," ujar Kanit Laka Lantas Polres Tulungagung Ipda Dion Fitrianto kepada wartawan, Senin (30/7/2018).
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, kedua korban yang berboncengan meluncur dari arah selatan.
Sejumlah warga, kata Dion, sempat berteriak memperingatkan. Namun baik Ahmad Taufik yang membonceng maupun Azis yang dibonceng, diduga tidak tahu dari arah barat tengah melaju kencang KA Doho.
"Korban diduga tidak mendengar," kata Dion. Benturan keras tidak terelakkan. Kedua korban terpental sejauh 20 meter. Motor yang dikendarai terseret hingga ringsek total. Akibat pendarahan hebat di bagian kepala dan sekujur tubuh, kedua korban tewas seketika.
"Jenazah kedua korban langsung dilarikan ke RSUD dr Iskak Tulungagung," terang Dion. Mengingat kecelakaan di perlintasan kereta api tak berpalang pintu bukan pertama kali, Dion menghimbau warga untuk selalu waspada. Setiap hendak melintas diharapkan lebih dulu memastikan tidak ada kereta yang lewat. "Sebaiknya tengok kepala kiri kanan dulu sebelum melintas," imbaunya.
Abdul Azis, warga disekitar lokasi mengatakan, insiden kecelakaan di perlintasan tak berpalang pintu itu kerap terjadi. Seingat dia sudah berlangsung tiga kali. Selain jalan tidak berpalang pintu, tidak adanya penjaga di lokasi menjadi salah satu faktor penyebab. "Sebab jalur tidak berpalang pintu ini merupakan jalan kampung yang ramai," tandasnya.
(sms)