Rekan Dipukul, Ojek Online dan Pangkalan Bentrok di Jalan
A
A
A
BANDUNG - Bentrokan antara ojek online (ojol) dan ojek pangkalan (opang) pecah di sekitar Jalan Raya Bojongsoang-Terusan Buahbatu, di Kampung Cikoneng, Desa/Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jumat (27/7/2018) sore.
Kejadian ini dipicu oleh aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum opang kepada pengemudi ojol yang sedang membawa penumpang pada Kamis (26/7/2018) malam.
Merasa tidak terima dengan kejadian tersebut, pengemudi ojol yang menjadi korban lalu menginfokan kejadian yang menimpanya ke rekan-rekanya lewat WA group.
Keributan itu awalnya sempat bisa diselesaikan pihak Polsek Bojongsoang dan kedua pihak bersepakat damai. Akan tetapi pada Jumat (27/7/2018) sore, keributan kembali pecah dengan diwarnai aksi perusakan dan pelemparan motor milik pengemudi ojol ke kali.
Salah seorang pengemudi ojek online, Dedi (51), mengungkapkan, kejadian penganiyaan kepada salah seorang rekannya sempat terjadi pada Kamis malam. Saat rekannya melintas di lokasi kejadian tiba-tiba dihadang dan dipukuli oleh oknum ojek pangkalan.
"Saya tidak mengetahui persis kejadiannya tapi rekan kami sesama ojek online saat melintas di sini dipukuli ojek pangkalan," tuturnya di sela-sela aksi solidaritas pengemudi ojol di Kampung Cikoneng.
Sutuasi di lapangan kembali memanas ketika pengemudi opang menghadang pengedara ojol yang melintas dan membawa penumpang. Tak terima rekannya didiintimidasi dan diperlakukan sewenang-wenang para ojol berencana menyerang balas membantu rekan-rekan mereka.
Hal ini lalu dihalau oleh warga dan opang sehingga karena kalah jumlah akhirnya beberapa pengemudi ojol dipukuli. Motor mereka pun dirusak dan dibuang ke pinggir kali yang ada di pinggir jalan di lokasi kejadian.
"Akibat aksi pemukulan tersebut satu orang rekan kami harus dibawa ke RS Sartika Asih guna mendapatkan perawatan," imbuhnya seraya meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
Sementara seorang warga Cikoneng yang turut menghalau kedatangan pengemudi ojol, Tommy (40), mengakui, dirinya secara spontan melakukan perlawanan dan menghalau kedatangan pengemudi ojol ke kampungnya. Paslanya, kedatangan mereka dianggap telah mengganggu ketertiban warga Cikoneng dan meresahkan pengemudi opang.
"Kami menghalau kedatangan para ojek online karena sudah mengganggu ketertiban umum, karena mereka (ojol) terus merangsak masuk ke sini," terangnya.
Akibat bentrokan ini arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian sempat macet mencapai lebih dari 4 kilometer. Sejumlah polisi dari Pasukan Anti Huru Hara (PHH) Polres Bandung yang datang ke lokaso langsung berupaya melerai massa ojol dan massa opang agar keributan tidak meluas. Keributan antara opang dan ojol di kawasan Bojongsoang ini diketahui sudah beberapa kali terjadi.
Kejadian ini dipicu oleh aksi pemukulan yang dilakukan oleh oknum opang kepada pengemudi ojol yang sedang membawa penumpang pada Kamis (26/7/2018) malam.
Merasa tidak terima dengan kejadian tersebut, pengemudi ojol yang menjadi korban lalu menginfokan kejadian yang menimpanya ke rekan-rekanya lewat WA group.
Keributan itu awalnya sempat bisa diselesaikan pihak Polsek Bojongsoang dan kedua pihak bersepakat damai. Akan tetapi pada Jumat (27/7/2018) sore, keributan kembali pecah dengan diwarnai aksi perusakan dan pelemparan motor milik pengemudi ojol ke kali.
Salah seorang pengemudi ojek online, Dedi (51), mengungkapkan, kejadian penganiyaan kepada salah seorang rekannya sempat terjadi pada Kamis malam. Saat rekannya melintas di lokasi kejadian tiba-tiba dihadang dan dipukuli oleh oknum ojek pangkalan.
"Saya tidak mengetahui persis kejadiannya tapi rekan kami sesama ojek online saat melintas di sini dipukuli ojek pangkalan," tuturnya di sela-sela aksi solidaritas pengemudi ojol di Kampung Cikoneng.
Sutuasi di lapangan kembali memanas ketika pengemudi opang menghadang pengedara ojol yang melintas dan membawa penumpang. Tak terima rekannya didiintimidasi dan diperlakukan sewenang-wenang para ojol berencana menyerang balas membantu rekan-rekan mereka.
Hal ini lalu dihalau oleh warga dan opang sehingga karena kalah jumlah akhirnya beberapa pengemudi ojol dipukuli. Motor mereka pun dirusak dan dibuang ke pinggir kali yang ada di pinggir jalan di lokasi kejadian.
"Akibat aksi pemukulan tersebut satu orang rekan kami harus dibawa ke RS Sartika Asih guna mendapatkan perawatan," imbuhnya seraya meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.
Sementara seorang warga Cikoneng yang turut menghalau kedatangan pengemudi ojol, Tommy (40), mengakui, dirinya secara spontan melakukan perlawanan dan menghalau kedatangan pengemudi ojol ke kampungnya. Paslanya, kedatangan mereka dianggap telah mengganggu ketertiban warga Cikoneng dan meresahkan pengemudi opang.
"Kami menghalau kedatangan para ojek online karena sudah mengganggu ketertiban umum, karena mereka (ojol) terus merangsak masuk ke sini," terangnya.
Akibat bentrokan ini arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian sempat macet mencapai lebih dari 4 kilometer. Sejumlah polisi dari Pasukan Anti Huru Hara (PHH) Polres Bandung yang datang ke lokaso langsung berupaya melerai massa ojol dan massa opang agar keributan tidak meluas. Keributan antara opang dan ojol di kawasan Bojongsoang ini diketahui sudah beberapa kali terjadi.
(nag)