Jika Cuaca Cerah, Gerhana Bulan Total Terlihat di Pangkalan Bun
A
A
A
PANGKALAN BUN - Pada Sabtu (28/7/2018) dini hari gerhana bulan total akan terjadi di hampir seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotwaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, gerhana bulan total juga dapat dilihat dengan baik jika cuaca cerah.
Data dari Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto, gerhana bulan total kali ini berdurasi 1 jam 43 menit. Gerhana bulan total kali ini terjadi karena bulan berada pada titik Apogee, atau titik terjauh dari bumi. Gerhana bulan total ini juga bisa disebut sebagai Micromoon karena penampakannya yang kecil, kebalikan dari gerhana bulan total yang terjadi pada Januari lalu yang memiliki sebutan Super Blue Blood Moon. Kala itu, ukuran bulan terlihat lebih besar dan cerah.
Menurut Kepala BMKG Bandara Iskandar Pangkalan Bun Slamet Riyadi, gerhana bulan total ini sedikit lebih lama ketimbang gerhana bulan total biasa, yakni terjadi di pukul 03.23 WIB.
"Hal ini wajar karena memang kondisi bulan sedang di titik paling jauh dari bumi. Jarak bulan dan bumi yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan total Micro Blood Moon ini sejauh 406.223 kilometer," ujar Slamet saat ditemui MNC Media di kantornya, Jumat (27/7/2018).
Ia mengatakan, jika warga Kobar malas keluar rumah atau tidak punya teleskop untuk mengamatinya, BMKG akan menyiarkannya secara live.
"BMKG Pusat yang akan menyiarkan langsung dan dapat dilihat di situs BMKG atau biasanya juga disiarkan di sejumlah TV nasional," pungkasnya.
Data dari Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto, gerhana bulan total kali ini berdurasi 1 jam 43 menit. Gerhana bulan total kali ini terjadi karena bulan berada pada titik Apogee, atau titik terjauh dari bumi. Gerhana bulan total ini juga bisa disebut sebagai Micromoon karena penampakannya yang kecil, kebalikan dari gerhana bulan total yang terjadi pada Januari lalu yang memiliki sebutan Super Blue Blood Moon. Kala itu, ukuran bulan terlihat lebih besar dan cerah.
Menurut Kepala BMKG Bandara Iskandar Pangkalan Bun Slamet Riyadi, gerhana bulan total ini sedikit lebih lama ketimbang gerhana bulan total biasa, yakni terjadi di pukul 03.23 WIB.
"Hal ini wajar karena memang kondisi bulan sedang di titik paling jauh dari bumi. Jarak bulan dan bumi yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan total Micro Blood Moon ini sejauh 406.223 kilometer," ujar Slamet saat ditemui MNC Media di kantornya, Jumat (27/7/2018).
Ia mengatakan, jika warga Kobar malas keluar rumah atau tidak punya teleskop untuk mengamatinya, BMKG akan menyiarkannya secara live.
"BMKG Pusat yang akan menyiarkan langsung dan dapat dilihat di situs BMKG atau biasanya juga disiarkan di sejumlah TV nasional," pungkasnya.
(zik)