Gelombang Besar, Nelayan Tulungagung Berhenti Melaut
A
A
A
TULUNGAGUNG - Sudah sepekan ini gelombang besar melanda perairan pantai selatan Kabupaten Tulungagung. Ombak yang mencapai ketinggian 5 meter itu bahkan sempat meluap ke permukiman nelayan.
Akibatnya sebagian besar nelayan Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir berhenti melaut. "Sebab risikonya terlalu tinggi," ujar Budi Wahono (45) salah satu nelayan Pantai Sine.
Selain ombak besar angin juga bertiup kencang. Ombak dan angin bertubi tubi menghantam perahu yang ditambatkan. Bahkan beberapa tali penambat perahu sampai putus.
Akibatnya perahu terhempas. Khawatir insiden terulang, yakni perahu terseret ke tengah laut, para nelayan kata Budi memilih bersiaga. Secara bergantian mereka berjaga sepanjang malam. "Sebab perahu perahu ini alat produksi kami. Dan kami tidak ingin rusak akibat gulungan ombak," paparnya.
Tidak hanya soal menjaga perahu. Melubernya air laut melebihi bibir pantai hingga 50 meter juga membuat para nelayan cemas. Menurut Budi warga pesisir pantai selatan siap mengungsi jika air benar benar membanjiri rumah mereka. "Dari pengalaman selama ini, sepertinya kondisi hari ini yang terburuk, " jelasnya.
Budi tidak tahu sampai kapan cuaca buruk ini akan. Yang bisa dilakukan para nelayan menurut dia hanya bertahan.
Kapolsek Kalidawir AKP M Ilyas membenarkan cuaca buruk tengah melanda kawasan pesisir selatan. Sebagai bentuk antisipasi sejumlah petugas diterjunkan untuk patroli disekitar permukiman nelayan. "Kami juga menghimbau warga menjaga kewaspadaan, " pungkasnya.
Akibatnya sebagian besar nelayan Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir berhenti melaut. "Sebab risikonya terlalu tinggi," ujar Budi Wahono (45) salah satu nelayan Pantai Sine.
Selain ombak besar angin juga bertiup kencang. Ombak dan angin bertubi tubi menghantam perahu yang ditambatkan. Bahkan beberapa tali penambat perahu sampai putus.
Akibatnya perahu terhempas. Khawatir insiden terulang, yakni perahu terseret ke tengah laut, para nelayan kata Budi memilih bersiaga. Secara bergantian mereka berjaga sepanjang malam. "Sebab perahu perahu ini alat produksi kami. Dan kami tidak ingin rusak akibat gulungan ombak," paparnya.
Tidak hanya soal menjaga perahu. Melubernya air laut melebihi bibir pantai hingga 50 meter juga membuat para nelayan cemas. Menurut Budi warga pesisir pantai selatan siap mengungsi jika air benar benar membanjiri rumah mereka. "Dari pengalaman selama ini, sepertinya kondisi hari ini yang terburuk, " jelasnya.
Budi tidak tahu sampai kapan cuaca buruk ini akan. Yang bisa dilakukan para nelayan menurut dia hanya bertahan.
Kapolsek Kalidawir AKP M Ilyas membenarkan cuaca buruk tengah melanda kawasan pesisir selatan. Sebagai bentuk antisipasi sejumlah petugas diterjunkan untuk patroli disekitar permukiman nelayan. "Kami juga menghimbau warga menjaga kewaspadaan, " pungkasnya.
(nag)