Long March Santri Banjar-Jakarta Pendukung Cak Imin Lintasi Bandung
A
A
A
BANDUNG - Long march Ciamis-Jakarta Laskar Santri untuk Cak Imin Wapres 2019 telah sampai di Bandung, Selasa (24/7/2018). Konvoi jalan kaki santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Priangan Timur ini singgah di Alun-alun Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Kedatangan mereka disambut oleh ribuan santri di wilayah Bandung Timur. Setelah beristirahat sejenak sambil berorasi, sekitar 200 santri melanjutkan perjalanan dengan tujuan tempat tinggal Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Ponpes Ciganjur, Jakarta. Sambil membawa spanduk dan bendera berisi tulisan dukungan terhadap Cak Imin untuk dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2019, para santri berjalan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Melalui megaphone, orator tak henti menyemangati rombongan untuk menyuarakan lantunan-lantunan salawat badar seraya mengajak masyarakat untuk turut mendukung Cak Imin jadi pemimpin bangsa ke depan. "Sudah saatnya bangsa Indonesia kembali dipimpin oleh santri. Cak Imin adalah sosok pemimpin yang religius, tetapi juga nasionalis," kata korlap Long March Laskar Santri, Jauhar J Anwari, dalam aksi tersebut.
Ditegaskan, aksi long march itu sebagai bentuk pengawalan untuk menyampaikan amanat para kiai di berbagai pelosok Jawa Barat yang meminta Cak Imin untuk maju sebagai pemimpin bangsa Indonesia. Menurutnya, sangat ironis jika Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim tidak dipimpin oleh sosok agamis.
"Cak Imin bukan hanya perwakilan kaum santri, tetapi perwakilan seluruh lapisan masyarakat Indonesia karena Islam adalah agama perdamaian," ujarnya. "Satu hal kami tegaskan, dukungan terhadap Cak Imin untuk menjadi pemimpin bangsa, kami tidak berada di atas kepentingan partai politik tertentu meskipun semua orang tahu bahwa Cak Imin adalah petinggi Partai Kebangkitan Bangsa. Kami hanya melihat Cak Imin sebagai sosok santri, sosok kiai, sosok pemimpin ummat," tegasnya.
Ditanya soal proses perjalanan menuju Jakarta, Jauhar memastikan sudah menyiapkan kebutuhan guna menjamin keselamatan para peserta longmarch. Menempuh Ciamis-Jakarta dengan jalan kaki sejak Jumat (20/7/2018), merupakan perjalanan yang sangat berat. Namun jika didasari dengan keyakinan untuk membangun Indonesia yang damai di masa datang, tidak satu pun santri yang mengeluh kesakitan meski sudah lima hari berjalan kaki menelusuri jalur nasional dari Ciamis.
"Kita siapkan tim kesehatan, juga pengawalan dari kepolisian. Alhamdulillah para santri tetap bersemangat," katanya.
Kedatangan mereka disambut oleh ribuan santri di wilayah Bandung Timur. Setelah beristirahat sejenak sambil berorasi, sekitar 200 santri melanjutkan perjalanan dengan tujuan tempat tinggal Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Ponpes Ciganjur, Jakarta. Sambil membawa spanduk dan bendera berisi tulisan dukungan terhadap Cak Imin untuk dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2019, para santri berjalan dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Melalui megaphone, orator tak henti menyemangati rombongan untuk menyuarakan lantunan-lantunan salawat badar seraya mengajak masyarakat untuk turut mendukung Cak Imin jadi pemimpin bangsa ke depan. "Sudah saatnya bangsa Indonesia kembali dipimpin oleh santri. Cak Imin adalah sosok pemimpin yang religius, tetapi juga nasionalis," kata korlap Long March Laskar Santri, Jauhar J Anwari, dalam aksi tersebut.
Ditegaskan, aksi long march itu sebagai bentuk pengawalan untuk menyampaikan amanat para kiai di berbagai pelosok Jawa Barat yang meminta Cak Imin untuk maju sebagai pemimpin bangsa Indonesia. Menurutnya, sangat ironis jika Indonesia dengan penduduk mayoritas muslim tidak dipimpin oleh sosok agamis.
"Cak Imin bukan hanya perwakilan kaum santri, tetapi perwakilan seluruh lapisan masyarakat Indonesia karena Islam adalah agama perdamaian," ujarnya. "Satu hal kami tegaskan, dukungan terhadap Cak Imin untuk menjadi pemimpin bangsa, kami tidak berada di atas kepentingan partai politik tertentu meskipun semua orang tahu bahwa Cak Imin adalah petinggi Partai Kebangkitan Bangsa. Kami hanya melihat Cak Imin sebagai sosok santri, sosok kiai, sosok pemimpin ummat," tegasnya.
Ditanya soal proses perjalanan menuju Jakarta, Jauhar memastikan sudah menyiapkan kebutuhan guna menjamin keselamatan para peserta longmarch. Menempuh Ciamis-Jakarta dengan jalan kaki sejak Jumat (20/7/2018), merupakan perjalanan yang sangat berat. Namun jika didasari dengan keyakinan untuk membangun Indonesia yang damai di masa datang, tidak satu pun santri yang mengeluh kesakitan meski sudah lima hari berjalan kaki menelusuri jalur nasional dari Ciamis.
"Kita siapkan tim kesehatan, juga pengawalan dari kepolisian. Alhamdulillah para santri tetap bersemangat," katanya.
(amm)