Helikopter Apache AH 64E Perkuat Alutsista Indonesia

Senin, 23 Juli 2018 - 16:17 WIB
Helikopter Apache AH...
Helikopter Apache AH 64E Perkuat Alutsista Indonesia
A A A
SEMARANG - Teknologi delapan unit helikopter Apache tipe AH 64E yang baru dimiliki Indonesia merupakan produk Amerika Serikat termutakhir dibandingkan Singapura.

Helikopter-helikopter itu kini sudah ada di Hanggar Skadron 11/Serbu, Pangkalan Udara Utama Ahmad Yani (Lanumad Yani), Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad), Semarang, Jawa Tengah. ”Produk helikopter Apache yang kami beli dari Amerika itu sudah standar atau basic yang digunakan Amerika dengan tipe AH 64Echo (E). Dan, ini tipe Apache paling mutakhir yang diproduksi Amerika,” ucap Komandan Skadron 11/Serbu Pener bad Letkol Cpn Cahyo Permono di Lanumad Yani, Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, yang membedakan produk Apache tipe AH 64E dengan generasi sebelumnya, yakni AH 64D seperti yang dimiliki Singapura adalah engine power-nya lebih tinggi. ”Produk baru itu lebih mudah aplikasinya sehingga pilot tidak merasakan kesulitan dalam mengoperasikannya,” katanya.

Letkol Cpn Cahyo menambahkan, helikopter Apache tipe AH 64E ini juga punya kemampuan yang bisa dikembangkan untuk kebutuhan di Indonesia. Keberadaan helikopter itu pun makin memperkuat alat utama sistem pertahanan (alutsista) Indonesia. Apalagi, selain sistem kerjanya yang standar Amerika, persenjataannya pun lengkap. ”Senjata yang ada di Apache AH 64E ini ada tiga. Pertama, automatic gun Canon 30 mm yang bisa menembus baja 2-5 sentimeter. Kedua, roket (bisa menghancurkan musuh) berjarak 7 km. Dan, ketiga, misil air to ground,” jelasnya.

Yang jelas, helikopter Apache AH 64E adalah helikopter canggih karena dilengkapi sensor dan semua bagian dikerjakan komputer. Apache ini juga merupakan helikopter digital pertama yang dimiliki Indonesia. Guna menjamin helikopter beroperasi maksimal, pihaknya sudah mempersiapkan sumber daya manusia, baik pilot maupun engineer-nya.

”Sebanyak 20 pilot Indonesia kami kirim ke US Army Labschool. Sebagian sudah pulang, sebagian lagi masih belajar di Amerika secara intensif agar mampu terbang di malam hari menggunakan Apache ini,” katanya.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4842 seconds (0.1#10.140)