Warga Tapsel Heboh Saksikan Pohon Kurma Berbuah
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Sebatang pohon kurma tumbuh dan berbuah di Desa Pangaribuan, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut). Warga heboh ketika menyaksikan pohon Kurma setinggi 5 meter ini berbuah lebat.
Pohon kurma tersebut berada di seberang jalan SD Negeri No 100610, tepatnya di depan rumah Alamsyah. Buah kurma ukurannya sebesar ibu jari tangan orang dewasa dan kulitnya berwarna kuning.
Warga heran karena pohon kurma yang biasa tumbuh di tmur tengah dapat tumbuh juga di Tapsel. Apalagi pohon ini tumbuh tanpa dirawat dan dipupuk.
Alamsyah mengatakan, usia pohon kurma tersebut sudah sekitar 30 tahun. Selama lima tahun, Alamsyah tinggal mengontrak, sudah tiga tahun berturut-turut pohon kurma itu berbuah.
"Selama kami tinggal disini sudah tiga kali berbuah, Pertama kali berbuah, kami langsung menelepon pemilik rumah ini. Saya bersama istri menceritakan perihal berbuahnya kurma itu kepemilik rumah. Sontak saja, sipemilik rumahpun senang mendengar kabar itu," ujar Alamsyah
Saat bercerita dengan pemilik rumah yang di tempati Alamsyah, di situlah si pemilik rumah bercerita bahwa keberadaan pohon kurma itu sudah berusia tiga puluh tahun. Bahkan seorang ahli pertanian datang untuk melihat pohon kurma tersebut.
“Kepada saya, dia mengatakan kurma yang tumbuh ini bukan jenis kurma dari Timur Tengah, tapi kurma tropis yang tumbuh di India dan Thailand. Sebab menurut ahli pertanian itu jenis kurma Timur Tengah tidak akan tumbuh di Indonesia," jelasnya.
Alamsyah menambahkan, ahli pertanian yang datang itu sempat mengambil contoh tanahnya. Kalau jenis kurma tropis itu dirawat dengan baik, maka bisa memiliki buah di usia lima tahun.
"Sudah banyak yang datang ke sini untuk menyaksikan langsung apa benar pohon kurma yang berbuah ini. Bahkan pada saat lebaran kemarin pun ini halaman ramai orang datang," ujarnya.
Pohon kurma tersebut berada di seberang jalan SD Negeri No 100610, tepatnya di depan rumah Alamsyah. Buah kurma ukurannya sebesar ibu jari tangan orang dewasa dan kulitnya berwarna kuning.
Warga heran karena pohon kurma yang biasa tumbuh di tmur tengah dapat tumbuh juga di Tapsel. Apalagi pohon ini tumbuh tanpa dirawat dan dipupuk.
Alamsyah mengatakan, usia pohon kurma tersebut sudah sekitar 30 tahun. Selama lima tahun, Alamsyah tinggal mengontrak, sudah tiga tahun berturut-turut pohon kurma itu berbuah.
"Selama kami tinggal disini sudah tiga kali berbuah, Pertama kali berbuah, kami langsung menelepon pemilik rumah ini. Saya bersama istri menceritakan perihal berbuahnya kurma itu kepemilik rumah. Sontak saja, sipemilik rumahpun senang mendengar kabar itu," ujar Alamsyah
Saat bercerita dengan pemilik rumah yang di tempati Alamsyah, di situlah si pemilik rumah bercerita bahwa keberadaan pohon kurma itu sudah berusia tiga puluh tahun. Bahkan seorang ahli pertanian datang untuk melihat pohon kurma tersebut.
“Kepada saya, dia mengatakan kurma yang tumbuh ini bukan jenis kurma dari Timur Tengah, tapi kurma tropis yang tumbuh di India dan Thailand. Sebab menurut ahli pertanian itu jenis kurma Timur Tengah tidak akan tumbuh di Indonesia," jelasnya.
Alamsyah menambahkan, ahli pertanian yang datang itu sempat mengambil contoh tanahnya. Kalau jenis kurma tropis itu dirawat dengan baik, maka bisa memiliki buah di usia lima tahun.
"Sudah banyak yang datang ke sini untuk menyaksikan langsung apa benar pohon kurma yang berbuah ini. Bahkan pada saat lebaran kemarin pun ini halaman ramai orang datang," ujarnya.
(wib)