50 Bacaleg PKS Komitmen Tidak Melakukan KKN

BANDUNG BARAT - Sebanyak 50 berkas bakal calon legislatif (bacaleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bandung Barat (KBB) diserahkan ke KPU KBB, Selasa (17/7/2018). Sebelum secara resmi didaftarkan ke KPU, para bacaleg itu dimintai komitmen untuk tidak melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

"Kami memang mensyaratkan kriteria yang sangat ketat kepada para bacaleg, terutama agar mereka tidak melakukan KKN," kata Ketua DPD PKS KBB Rismanto kepada wartawan seusai penyerahan berkas ke KPU, Selasa (17/7/2018).

Rismanto menyebutkan, 50 bacaleg itu terdiri dari 32 laki-laki dan 18 perempuan. Dengan komposisi itu, kuota perempuan yang diajukan PKS KBB sebesar 36% atau melebihi kuota yang disyaratkan 30%. Seluruh bacaleg tersebut telah melalui proses seleksi secara demokratis dengan melibatkan berbagai pihak, di antaranya kader, struktur partai, dan masyarakat.

Mengenai alasan bacaleg PKS harus komitmen tidak melakukan KKN, Rismanto beralasan, karena persoalan KKN selalu menjadi sorotan masyarakat. Ketika ada satu saja kader yang melanggar komitmen itu maka imbasnya mencoreng nama partai secara keseluruhan. Dirinya tidak ingin nama baik PKS di KBB tercoreng oleh sikap kader yang tidak memiliki komitmen kuat.

"Seleksi itu sangat ketat karena kami tidak mau kecolongan ada bacaleg yang berperangai tidak baik," tegasnya.

Mengenai target raihan kursi yang ingin diraih, dia menyebutkan angka 20% kursi atau 10 kursi dari total 50 kursi di DPRD KBB. Dengan pembagian lima daerah pemilihan (dapil) maka setidaknya setiap dapil bisa menyumbangkan dua kursi. Tidak hanya itu, pihaknya juga menargetkan satu kursi di DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil Jabar III melalui kader terbaiknya yang diutus maju ke provinsi.

"Jika tolok ukurnya dari Pilkada KBB lalu paslon yang ikut diusung oleh PKS berhasil menang, kami optimistis target itu tercapai. Ini menjadi sinyalemen baik bagi kami agar kursi PKS yang saat ini empat jadi sepuluh kursi," pungkasnya.