Polisi Periksa 13 Saksi Terkait Pembunuhan Supartini
A
A
A
TANJUNGPINANG - Jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tanjungpinang memeriksa 13 saksi untuk mengungkap kematian Supartini (37). Janda beranak satu ini ditemukan tewas dalam karung di bawah Jembatan Wacopek, Kecamatan Bukit Bestari, Tanjungpinang, Minggu 15 Juli 2018.
Kasatreskrim Polres Tanjungpinang AKP Dwihatmoko Wiroseno mengatakan, pihaknya masih berupaya mengungkap penyebab kematian Supartini. Sambil menunggu hasil autopsi dari dokter forensik Polda Kepri, penyidik telah meminta keterangan sejumlah saksi-saksi.
"Sudah kita periksa 13 saksi, di antaranya warga yang menemukan, keluarga, dan teman dekat korban. Saat ini sedang diautopsi di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang," kata pria yang akrab disapa Moko di Mapolres Tanjungpinang, Senin (16/7/2018).
Moko menyebutkan, sebelum korban ditemukan di bawah jembatan, Supartini pamit kepada keluarga untuk menjemput kue kenduri keluarganya yang akan naik haji, Jumat (13/7/2018) malam. Setelah itu, Supartini tak kunjung pulang ke rumah.
"Setelah tak ada kabar, keluarga sudah berusaha mencari korban. Keluarga memastikan setelah melihat ciri-ciri pakaian, atribut, ciri fisik di muka dan tangan di kamar jenazah," kata dia.
Selama dua hari hilang, pihak keluarga mendapat kabar bahwa Supartini telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia di Jembatan Wacopek. Ditemukan luka di tubuh korban, pada bagian kepala dan mukanya.
Moko menambahkan, untuk sepeda motor Honda Supra warna hitam yang dikendarai korban saat meninggalkan rumah telah ditemukan. Polisi menemukan motor korban di daerah Jalan Bakar Batu, Kelurahan Kamboja, Tanjungpinang Barat. "Motor kita temukan dalam kondisi terparkir. Barang bukti sudah kita amankan," ujarnya.
Disinggung terkait arah siapa pelakunya, Moko menegaskan saat ini masih menyelidiki kasusnya. "Sekarang kita masih mendalami keterangan saksi-saksi. Siapa pelakunya kita masih di dalami dulu. Mudah-mudahan cepat terungkap," ujarnya.
Terpisah, Irwan, Ketua RT01/RW01, Kelurahan Bukit Cermin, Tanjungpinang Barat menyampaikan pihak keluarga dan warganya kaget begitu mendapat kabar terkait Supartini. Dia menuturkan, keseharian Supartini di lingkungan tempat tinggalnya tidak pernah ada masalah.
Namun, tiba-tiba ada kabar Supartini ditemukan dengan kondisi seperti itu. Sebelum ditemukan, keluarga sudah berusaha mencari korban di sekitar Tanjungpinang.
"Tidak menyangka kalau korban berkahir seperti ini. Selama ini keseharian dia (Supartini) bagus, tidak pernah macam-macam, tidak ada kenapa-kenapa. Baik-baik saja kok," kata Irwan.
Kasatreskrim Polres Tanjungpinang AKP Dwihatmoko Wiroseno mengatakan, pihaknya masih berupaya mengungkap penyebab kematian Supartini. Sambil menunggu hasil autopsi dari dokter forensik Polda Kepri, penyidik telah meminta keterangan sejumlah saksi-saksi.
"Sudah kita periksa 13 saksi, di antaranya warga yang menemukan, keluarga, dan teman dekat korban. Saat ini sedang diautopsi di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Thabib Tanjungpinang," kata pria yang akrab disapa Moko di Mapolres Tanjungpinang, Senin (16/7/2018).
Moko menyebutkan, sebelum korban ditemukan di bawah jembatan, Supartini pamit kepada keluarga untuk menjemput kue kenduri keluarganya yang akan naik haji, Jumat (13/7/2018) malam. Setelah itu, Supartini tak kunjung pulang ke rumah.
"Setelah tak ada kabar, keluarga sudah berusaha mencari korban. Keluarga memastikan setelah melihat ciri-ciri pakaian, atribut, ciri fisik di muka dan tangan di kamar jenazah," kata dia.
Selama dua hari hilang, pihak keluarga mendapat kabar bahwa Supartini telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia di Jembatan Wacopek. Ditemukan luka di tubuh korban, pada bagian kepala dan mukanya.
Moko menambahkan, untuk sepeda motor Honda Supra warna hitam yang dikendarai korban saat meninggalkan rumah telah ditemukan. Polisi menemukan motor korban di daerah Jalan Bakar Batu, Kelurahan Kamboja, Tanjungpinang Barat. "Motor kita temukan dalam kondisi terparkir. Barang bukti sudah kita amankan," ujarnya.
Disinggung terkait arah siapa pelakunya, Moko menegaskan saat ini masih menyelidiki kasusnya. "Sekarang kita masih mendalami keterangan saksi-saksi. Siapa pelakunya kita masih di dalami dulu. Mudah-mudahan cepat terungkap," ujarnya.
Terpisah, Irwan, Ketua RT01/RW01, Kelurahan Bukit Cermin, Tanjungpinang Barat menyampaikan pihak keluarga dan warganya kaget begitu mendapat kabar terkait Supartini. Dia menuturkan, keseharian Supartini di lingkungan tempat tinggalnya tidak pernah ada masalah.
Namun, tiba-tiba ada kabar Supartini ditemukan dengan kondisi seperti itu. Sebelum ditemukan, keluarga sudah berusaha mencari korban di sekitar Tanjungpinang.
"Tidak menyangka kalau korban berkahir seperti ini. Selama ini keseharian dia (Supartini) bagus, tidak pernah macam-macam, tidak ada kenapa-kenapa. Baik-baik saja kok," kata Irwan.
(wib)