Desakan Pengusutan Dugaan Korupsi Proyek Gedung Dinas Damkar Menguat

Rabu, 11 Juli 2018 - 20:54 WIB
Desakan Pengusutan Dugaan...
Desakan Pengusutan Dugaan Korupsi Proyek Gedung Dinas Damkar Menguat
A A A
BOGOR - Desakan agar Polda Jabar segera mengusut adanya dugaan penyelewengan dalam proyek Pembangunan Gedung Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor tahun anggaran 2018 terus menguat. Setelah sebelum Center for Budget Analysis (CBA) meminta Kepolisian Daerah Jawa Barat menyelidiki adanya dugaan korupsi di proyek pembangunan gedung baru dinas kebakaran yang nilainya mencapai Rp19,5 miliar.Kini Ketua Lembaga Pemerhati Kebijakan Pemerintah (LPKP) Rahmatullah menyayangkan adanya dugaan penyelewengan dalam pembangunan Gedung Dinas Damkar Kabupaten Bogor, karenanyamahasiswa hukum ini mengatakan Polda Jabar harus segera turun dan memeriksanya, agar persoalan ini jadi terang benderang.
"Jadi kami minta kepada Polda Jabar bergerak cepat, memanggil pemenang proyeknya dan Kadis Damkarnya karena jelas ini aduan dari masyarakat Kabupaten Bogor sendiri," timpal Rahmat.
Sebelumnya Center for Budget Analysis (CBA) menemukan beberapa kejanggalan yang berpotensi merugikan kerugian negara yaitu, Pertama, terkait Proyek Belanja jasa konsultan penyusunan DED gedung kantor dinas pemadam kebakaran yang dipercayakan kepada PT 4 CK yang beralamat di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dimana anggaran yang dihabiskan mencapai Rp442.612.500.

"Angka ini kelewat mahal untuk jenis pekerjaan di atas, sebenarnya terdapat tawaran yang lebih rendah dari perusahaan lainnya namun digugurkan," ungkap Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA) Jajang Nurjaman dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Senin 9 Juli 2018.

Kedua, belanja jasa konsultan dan pengawasan yang dijalankan oleh PT AC beralamat di Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Anggaran yang dihabiskan sebesar Rp433.367.000.

"Lagi-lagi pihak dinas pemadam kebakaran Kabupaten Bogor lebih senang memenangkan perusahaan dengan tawaran kontrak yang tinggi dibandingkan yang lebih efisien," timpal Jajang.

Ketiga, belanja untuk konstruksi gedung. Perusahaan yang beruntung memenangkan proyek ini adalah PT BKN yang beralamat di Ciracas, Jakarta Timur.

"Lagi-lagi ada dalam proyek ini dilihat dari nilai proyek yang disepakati sebesar Rp18.750.400.000. Angka ini menurut kami kelewat mahal, sebenarnya Pemkab Bogor bisa menghemat besar jika mempertimbangkan tawaran dari beberapa perusahaan dengan tawaran yang efisien," ujar Jajang.

Berdasarkan data di atas, diduga ada permainan dalam pelaksanaan pembangunan gedung dinas pemadam kebakaran khusus tahun anggaran 2018. Di mana potensi kebocoran tidak sedikit mencapai Rp1,9 miliar.

"Oleh karena itu, CBA mendorong pihak berwenang khususnya Polda Jabar untuk menindaklanjuti temuan di atas," pungkas Jajang.

Sementara itu Sekda Kabupaten Bogor Adang Suptandar ketika dikonfirmasi terkait kasus tersebut tidak menjawab pesan WhatsApp yang dikirimkan SINDOnews. Ketika di telepon lewat nomor ponselnya tidak aktif. Hingga berita ini diturunkan belum mendapat tanggapan dari Polda Jawa Barat.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)