Kurangi Pengangguran Terdidik, Fisipol UGM Luncurkan AKM

Rabu, 11 Juli 2018 - 18:00 WIB
Kurangi Pengangguran Terdidik, Fisipol UGM Luncurkan AKM
Kurangi Pengangguran Terdidik, Fisipol UGM Luncurkan AKM
A A A
YOGYAKARTA - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan program Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM) untuk meningkatkan jumlah wirausaha baru sekaligus menekan angka pengangguran terdidik yang mencapai 60.000 per tahun.

Sebanyak 1.262 sarjana telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam pengembangan wirausaha pedesaan. Mereka disiapkan menjadi tenaga pendamping pengembangan wirausaha di pedesaaan yang berbasis pada potensi masing-masing desa.

"Gagasan program AKM berangkat dari sejumlah pertimbangan. Pertama, besarnya angka pengangguran terdidik. Data terbaru menunjukkan, dalam setahun terdapat sekitar 800.000 lulusan sarjana. Namun tidak semuanya terserap dunia kerja atau memiliki usaha sendiri," kata Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto, Rabu (11/7/2018). Menurutnya, setiap tahun ada tambahan sekitar 60.000 pengangguran terdidik di Indonesia.

Meski soft launching AKM baru dilakukan, Senin (9/7/2018), tapi peminat program AKM batch pertama atau gelombang pertama ternyata membeludak. Sebanyak 1.262 sarjana telah mendaftar untuk ikut andil dalam AKM. Para sarjana yang telah melamar nantinya dipilih 100 orang dari 30 provinsi untuk menjadi peserta AKM Batch-1. Mereka akan mengikuti proses cloning di Yogyakarta selama 10 hari (19-28 Juli 2018).

Proses cloning sendiri berupa inkubasi, pembangunan karakter, dan dialog kebangsaan dengan melibatkan sejumlah kelompok bisnis, filantropi, sociopreneur dan entrepreneur yang telah berpengalaman. Di antaranya pemerintah pusat, pemerintah daerah, AAU Yogyakarta, serta para pelaku sociopreneur internasional.

Pasca proses cloning, para peserta mengikuti tahap deployment atau diterjunkan ke desa-desa yang menjadi target binaan para mitra AKM. Para mitra AKM adalah lembaga pemerintah dan swasta yang memiliki perhatian dan kepedulian terhadap pembangunan masyarakat pedesaan. "Berbekal ilmu yang diperoleh selama proses cloning, mereka diharapkan mampu melakukan pemetaan masalah dan potensi desa serta mengaktivasi masyarakat lokal untuk merintis wirausaha bersama-sama," papar Erwan.

Rektor UGM Panut Mulyono mengapresiasi program AKM. Menurutnya, program tersebut tidak hanya ditujukan bagi alumni UGM, namun juga terbuka bagi seluruh sarjana di Tanah Air. "Kami memberi kesempatan dan mengundang para sarjana untuk menjadi bagian dari gerakan wirausaha nasional berbasis pedesaan. Nantinya diharapkan, para sarjana tersebut untuk akan menjadi kelompok sociopreneurs baru Indonesia," kata Panut.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5659 seconds (0.1#10.140)