3 Hari Tak Terlihat, Ai Ditemukan Terbujur Kaku
A
A
A
BANDUNG BARAT - Bau menyengat keluar dari sebuah kontrakan yang berada di Kampung Karyalaksana, RT 01/05, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Rabu (11/7/2018). Setelah diselidiki, bau tersebut berasal dari jasad Ai Suhaeti (45), yang sudah terbujur kaku di salah satu kamar.
Kanit Reskrim Polsek Padalarang AKP Kustiawan mengatakan menerima laporan penemuan mayat oleh warga itu pukul 07.00 WIB. Lokasi kejadian tersebut letaknya tak jauh dari gedung perkantoran Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
"Anak korban yang pertama kali melihat ibunya meninggal. Laporan diterima pada pukul 07.00 WIB," ucapnya saat ditemui di lokasi.
Dia menjelaskan, kecurigaan sang anak karena kontrakan ibunya dalam kondisi terkunci. Setelah diketuk-ketuk dan dipanggil namun ibunya tidak menjawab. Saat itulah pintu dibuka paksa dan terlihat ibunya sudah terbujur kaku. Setelah itu baru dilaporkan ke pengurus setempat dan dilanjutkan ke polisi. Petugas yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RS Sartika Asih guna dilakukan autopsi.
"Penyebab kematian korban masih kami cari tahu. Barang bukti masih proses penyelidikan, karena sejauh ini kami belum temukan barang bukti yang mengarah ke pelaku," ujarnya.
Tetangga kontrakan korban, Dian Megalestari (27) mengungkapkan keseharian Ai dan suaminya sering terdengar adu mulut. Ini dikarenakan korban ingin selalu menjenguk anak-anaknya di daerah Ciburial, Padalarang yang tinggal bersama mantan suaminya.
"Korban sering curhat kalau suaminya itu temperamen dan suka cemburu kalau ingin pergi ke Ciburial," tuturnya.
Korban juga sering dilarang pegang handphone dan berhubungan dengan keluarganya. Sebab, korban memiliki anak tiga orang, dua di antaranya sudah berkeluarga dan satu lagi masih kelas 4 SD. Terakhir kali, dia melihat korban pada Sabtu (7/7/2018) malam saat membeli beras di warung.
"Saya mencium bau busuk yang menyengat dari dua hari lalu. Tetapi tidak ada curiga jika Ibu Ai meninggal di kamar kontrakannya," kata Dian.
Kanit Reskrim Polsek Padalarang AKP Kustiawan mengatakan menerima laporan penemuan mayat oleh warga itu pukul 07.00 WIB. Lokasi kejadian tersebut letaknya tak jauh dari gedung perkantoran Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.
"Anak korban yang pertama kali melihat ibunya meninggal. Laporan diterima pada pukul 07.00 WIB," ucapnya saat ditemui di lokasi.
Dia menjelaskan, kecurigaan sang anak karena kontrakan ibunya dalam kondisi terkunci. Setelah diketuk-ketuk dan dipanggil namun ibunya tidak menjawab. Saat itulah pintu dibuka paksa dan terlihat ibunya sudah terbujur kaku. Setelah itu baru dilaporkan ke pengurus setempat dan dilanjutkan ke polisi. Petugas yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad korban ke RS Sartika Asih guna dilakukan autopsi.
"Penyebab kematian korban masih kami cari tahu. Barang bukti masih proses penyelidikan, karena sejauh ini kami belum temukan barang bukti yang mengarah ke pelaku," ujarnya.
Tetangga kontrakan korban, Dian Megalestari (27) mengungkapkan keseharian Ai dan suaminya sering terdengar adu mulut. Ini dikarenakan korban ingin selalu menjenguk anak-anaknya di daerah Ciburial, Padalarang yang tinggal bersama mantan suaminya.
"Korban sering curhat kalau suaminya itu temperamen dan suka cemburu kalau ingin pergi ke Ciburial," tuturnya.
Korban juga sering dilarang pegang handphone dan berhubungan dengan keluarganya. Sebab, korban memiliki anak tiga orang, dua di antaranya sudah berkeluarga dan satu lagi masih kelas 4 SD. Terakhir kali, dia melihat korban pada Sabtu (7/7/2018) malam saat membeli beras di warung.
"Saya mencium bau busuk yang menyengat dari dua hari lalu. Tetapi tidak ada curiga jika Ibu Ai meninggal di kamar kontrakannya," kata Dian.
(zik)