Rahasia Bupati Badung Bisa Tuntaskan Janji Politik Selama 2 Tahun
A
A
A
JAKARTA - Tidak butuh waktu satu periode masa jabatan bagi I Nyoman Giri Prasta untuk menuntaskan janji politiknya. Setelah dilantik sebagai Bupati Badung pada 2016, kader PDIP ini sudah melunasi janjinya di tahun kedua.
“Tidak lebih 2 tahun, kami sudah bisa memenuhi janji politik,” kata Giri dalam workshop ‘Kaderisasi PDI Perjuangan Memenangkan Hati Rakyat’ yang juga menghadirkan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Bupati Semarang Mundjirin dan Wabup Trenggalek Mochamad Nur Arifin di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Giri menjabarkan, janji politik yang sudah tunai itu ada 5 bidang, yakni pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan. Khusus bidang pendidikan, sekolah di Badung dibebaskan dari segala bentuk iuran.
“Memang APBD minimal 25% harus untuk pendidikan. Namun di sini bukan soal berapa banyak anggaran, tetapi bagaimana kita mencetak anak-anak berkualitas,” ujarnya.
Dalam bidang kesehatan, Pemkab Badung menggratiskan biaya pengobatan di sejumlah fasilitas kesehatan. Juga memberi bantuan kepada penunggu pasien.
“Misalnya kepala keluarganya sakit, istrinya yang biasa jaga warung menunggu di rumah sakit, kan tidak ada pemasukan. Maka dari itu, kita kasih Rp200.000 per hari,” jelasnya.
Dia melanjutkan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Badung pun sudah digratiskan. “Dalam bidang IT dan teknologi, pada November 2018 satu kawasan kabupaten utara sampai selatan sudah WiFi gratis,” ujarnya.
Giri menjelakan, sukses pembangunan yang dilakukan tidak lepas dari penggemblengan Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP. Sebelumnya, dia juga sudah pernah mengikuti pendidikan kader di semua jenjang di PDIP, yakni pratama, madya dan utama.
“Dengan pendidikan kader ini, kita bisa memahami arah pemikiran Bung Karno dengan konsep Pancasila 1 Juni 1945,” ujarnya.
Giri yakin jika semua kepala daerah menjalankan pembangunan dengan konsep Pancasila 1 Juni, maka semua janji politik bisa dan mudah dituntaskan. “Kami sudah melakukannya,” kata Giri.
“Tidak lebih 2 tahun, kami sudah bisa memenuhi janji politik,” kata Giri dalam workshop ‘Kaderisasi PDI Perjuangan Memenangkan Hati Rakyat’ yang juga menghadirkan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo, Bupati Semarang Mundjirin dan Wabup Trenggalek Mochamad Nur Arifin di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (9/7/2018).
Giri menjabarkan, janji politik yang sudah tunai itu ada 5 bidang, yakni pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan. Khusus bidang pendidikan, sekolah di Badung dibebaskan dari segala bentuk iuran.
“Memang APBD minimal 25% harus untuk pendidikan. Namun di sini bukan soal berapa banyak anggaran, tetapi bagaimana kita mencetak anak-anak berkualitas,” ujarnya.
Dalam bidang kesehatan, Pemkab Badung menggratiskan biaya pengobatan di sejumlah fasilitas kesehatan. Juga memberi bantuan kepada penunggu pasien.
“Misalnya kepala keluarganya sakit, istrinya yang biasa jaga warung menunggu di rumah sakit, kan tidak ada pemasukan. Maka dari itu, kita kasih Rp200.000 per hari,” jelasnya.
Dia melanjutkan, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Badung pun sudah digratiskan. “Dalam bidang IT dan teknologi, pada November 2018 satu kawasan kabupaten utara sampai selatan sudah WiFi gratis,” ujarnya.
Giri menjelakan, sukses pembangunan yang dilakukan tidak lepas dari penggemblengan Sekolah Calon Kepala Daerah PDIP. Sebelumnya, dia juga sudah pernah mengikuti pendidikan kader di semua jenjang di PDIP, yakni pratama, madya dan utama.
“Dengan pendidikan kader ini, kita bisa memahami arah pemikiran Bung Karno dengan konsep Pancasila 1 Juni 1945,” ujarnya.
Giri yakin jika semua kepala daerah menjalankan pembangunan dengan konsep Pancasila 1 Juni, maka semua janji politik bisa dan mudah dituntaskan. “Kami sudah melakukannya,” kata Giri.
(poe)