Cuaca Dingin Landa Yogyakarta, Suhu Mencapai 18 Derajat Celcius
A
A
A
YOGYAKARTA - Dalam beberapa hari ini cuaca dingin melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada malam hari suhu paling dingin di Yogyakarta bisa mencapai 18 derajat Celcius.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG DIY Djoko Budiyono mengatakan saat ini DIY memasuki musim kemarau yang ditandai dengan suhu dingin, utamanya di malam hari. Pada musim kemarau seperti ini, energi panas matahari yang terpantul dari bumi langsung hilang ke atmosfer karena rendahnya kandungan uap air di udara.
Kondisi ini diperparah adanya angin Australia yang berifat kering dan dingin. "Saat ini suhu udara minimum yang tercatat di Staisun Kilomatologi Mlati mencapai 18 derajat Celcius," katanya dalam pres rilis yang diterima SINDOnews Jumat (6/07/2018).
Anang,41, warga Dlingo, Bantul menyebut cuaca malam hari di wilayahnya sangat dingin. Kondisi cuaca dingin ini menyebabkan pengunjung wisata di kawasan hutan pinus di Dlingo menurun. "Mungkin karena cuaca sangat dingin dalam beberapa hari ini ini objek wisata hutan pinus yang buka di malam hari pengujungnya tidak sebanyak hari-hari biasa," ujarnya.
Cuaca dingin juga berdampak pada budidaya ikan. Kasi Produksi Budidaya Ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, Wakhid PS menyebut cuaca dingin seperti ini akan mempengaruhi tingkat produksi ikan. "Kalau suhunya dingin nafsu makan ikan turun. Selain itu suhu dingin mempercepat pertumbuhan jamur yang menganggu kesehatan ikan," katanya.
Petani ikan menurut Wakhid sudah paham dengan kondisi semacam ini. Langkah yang mereka lakukan biasanya mengurangi pakan yang diberikan. Petani ikan juga paham jika cuaca dingin menyebabkan masa panen mundur. "Ikan lela biasanya dipanen pada usia 50 hari, namun dalam cuaca dingin bisa mundur hingga usia 70 hari," katanya. Petani biasanya juga akan menunda menunda untuk menebar benih ikan.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG DIY Djoko Budiyono mengatakan saat ini DIY memasuki musim kemarau yang ditandai dengan suhu dingin, utamanya di malam hari. Pada musim kemarau seperti ini, energi panas matahari yang terpantul dari bumi langsung hilang ke atmosfer karena rendahnya kandungan uap air di udara.
Kondisi ini diperparah adanya angin Australia yang berifat kering dan dingin. "Saat ini suhu udara minimum yang tercatat di Staisun Kilomatologi Mlati mencapai 18 derajat Celcius," katanya dalam pres rilis yang diterima SINDOnews Jumat (6/07/2018).
Anang,41, warga Dlingo, Bantul menyebut cuaca malam hari di wilayahnya sangat dingin. Kondisi cuaca dingin ini menyebabkan pengunjung wisata di kawasan hutan pinus di Dlingo menurun. "Mungkin karena cuaca sangat dingin dalam beberapa hari ini ini objek wisata hutan pinus yang buka di malam hari pengujungnya tidak sebanyak hari-hari biasa," ujarnya.
Cuaca dingin juga berdampak pada budidaya ikan. Kasi Produksi Budidaya Ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kulonprogo, Wakhid PS menyebut cuaca dingin seperti ini akan mempengaruhi tingkat produksi ikan. "Kalau suhunya dingin nafsu makan ikan turun. Selain itu suhu dingin mempercepat pertumbuhan jamur yang menganggu kesehatan ikan," katanya.
Petani ikan menurut Wakhid sudah paham dengan kondisi semacam ini. Langkah yang mereka lakukan biasanya mengurangi pakan yang diberikan. Petani ikan juga paham jika cuaca dingin menyebabkan masa panen mundur. "Ikan lela biasanya dipanen pada usia 50 hari, namun dalam cuaca dingin bisa mundur hingga usia 70 hari," katanya. Petani biasanya juga akan menunda menunda untuk menebar benih ikan.
(amm)