Tersangka KPK Menangkan Pilbup Tulungagung Versi Hitung Cepat
A
A
A
TULUNGAGUNG - Meski calon bupati Syahri Mulyo sudah dijadikan tersangka dan ditahan oleh KPK, namun dalam Pilbup Tulungagung menang versi hitung cepat.
Para pendukung dan simpatisannya pun meluapkan kemenangan dengan aksi cukur massal. Pendukung Syahri Mulyo yang berpasangan dengan calon wakil bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo (Sahto) ini bergantian menyerahkan rambutnya untuk dikepras habis.
Mereka yakin meski masih versi hitung cepat, yakni unggul 60 persen lebih, para pendukung Sahto meyakini hasil perhitungan real count tidak jauh dari quick count.
"Ini nadzar sekaligus wujud syukur atas kemenangan Sahto. Karenanya cukur gundul massal, "ujar Ikhwan Sudariyanto selaku juru bicara relawan paslon Sahto Rabu (27/6/2018).
Potong gundul berlangsung di Posko Pemenangan Sahto di wilayah Kecamatan Kepatihan Kota Tulungagung. Dengan mengacungkan salam dua jari 4-5 orang bergantian dicukur plontos. Total ada sebanyak 20-an orang relawan.
Dengan kemenangan ini Ikhwan menegaskan paslon Sahto terbukti masih dicintai rakyat Tulungagung. Lima tahun bekerja memimpin Tulungagung terbukti masih membekas di hati rakyat Tulungagung. Meski Syahri Mulyo tersandung kasus hukum, yakni ditahan KPK, dukungan suara terbukti masih besar.
"Tentunya harapan ke depan kinerja Sahto memimpin Tulungagung semakin baik, " pungkasnya. Sementara Herlambang pemilik kedai kopi di wilayah Kepatihan merayakan kemenangan Sahto dengan cara menggratiskan kopi. Sebagai wujud syukur, setiap orang yang minum kopi di kedainya dibebaskan tidak membayar.
Informasi yang dihimpun perhitungan cepat di Tulungagung menempatkan paslon Sahto sebagai pemenang pilkada. Dalam perhitungan sementara Sahto yang diusung PDIP dan Partai Nasdem serta didukung Perindo dan PSI mendapatkan 61,73 persen suara. Sedangkan penantangnya, yakni paslon Margiono-Eko Prisdianto yang diusung 8 parpol hanya mendapatkan 38,27 persen suara.
Para pendukung dan simpatisannya pun meluapkan kemenangan dengan aksi cukur massal. Pendukung Syahri Mulyo yang berpasangan dengan calon wakil bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo (Sahto) ini bergantian menyerahkan rambutnya untuk dikepras habis.
Mereka yakin meski masih versi hitung cepat, yakni unggul 60 persen lebih, para pendukung Sahto meyakini hasil perhitungan real count tidak jauh dari quick count.
"Ini nadzar sekaligus wujud syukur atas kemenangan Sahto. Karenanya cukur gundul massal, "ujar Ikhwan Sudariyanto selaku juru bicara relawan paslon Sahto Rabu (27/6/2018).
Potong gundul berlangsung di Posko Pemenangan Sahto di wilayah Kecamatan Kepatihan Kota Tulungagung. Dengan mengacungkan salam dua jari 4-5 orang bergantian dicukur plontos. Total ada sebanyak 20-an orang relawan.
Dengan kemenangan ini Ikhwan menegaskan paslon Sahto terbukti masih dicintai rakyat Tulungagung. Lima tahun bekerja memimpin Tulungagung terbukti masih membekas di hati rakyat Tulungagung. Meski Syahri Mulyo tersandung kasus hukum, yakni ditahan KPK, dukungan suara terbukti masih besar.
"Tentunya harapan ke depan kinerja Sahto memimpin Tulungagung semakin baik, " pungkasnya. Sementara Herlambang pemilik kedai kopi di wilayah Kepatihan merayakan kemenangan Sahto dengan cara menggratiskan kopi. Sebagai wujud syukur, setiap orang yang minum kopi di kedainya dibebaskan tidak membayar.
Informasi yang dihimpun perhitungan cepat di Tulungagung menempatkan paslon Sahto sebagai pemenang pilkada. Dalam perhitungan sementara Sahto yang diusung PDIP dan Partai Nasdem serta didukung Perindo dan PSI mendapatkan 61,73 persen suara. Sedangkan penantangnya, yakni paslon Margiono-Eko Prisdianto yang diusung 8 parpol hanya mendapatkan 38,27 persen suara.
(vhs)