Calon Bupati Jadi Tersangka, Tutupi Wajah dengan Masker Saat Mencoblos
A
A
A
SURABAYA - Tersangka dugaan korupsi yang juga calon bupati Jombang nomor urut dua, Nyono Suharli, menggunakan hak pilihnya di TPS Rutan Klas I cabang Kejati Jatim, Rabu (27/6/2018).
Saat mencoblos, Nyono yang terlibat perkara suap perizinan jabatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang itu melindungi wajahnya dengan mengenakan masker dan topi.
Proses pemungutan suara di TPS yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempatberlangsung cepat, tak lebih dari setengah jam. Dari sekitar pukul 10.30 sampai 11.00 WIB.
Mereka dipanggil satu-dua orang dan langsung masuk ruang tahanan usai mencoblos. Nyono sendiri tidak banyak berkomentar sesaat sebelum menggunakan hak suara. “Di Rutan Klas I cabang Kejati Jatim ini dihuni sebanyak 20 orang. Dari jumlah itu 17 di antaranya terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap),” kata Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum Kejati Jatim, Richard Marpaung.
Dalam Pilkada Jombang, Nyono maju berpasangan dengan Subaidi Muchtar. Ini merupakan yang keduanya kalinya Nyono maju untuk memimpin kota santri tersebut. Politikus dari Partai Golkar itu bersaing dengan dua pasangan calon lainnya, yakni paslon nomor urut satu, Mundjidah Wahab-Sumrambah, paslon urut tiga M Syafiin-Choirul Anam.
Nyono Suherli ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (3/2/2018) lalu. Dia ditangkap bersama ajudannya di Solo, Jawa Tengah (Jateng). Nyono terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK lantaran diduga menerima sejumlah uang terkait kegiatan di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Jombang.
Saat mencoblos, Nyono yang terlibat perkara suap perizinan jabatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang itu melindungi wajahnya dengan mengenakan masker dan topi.
Proses pemungutan suara di TPS yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempatberlangsung cepat, tak lebih dari setengah jam. Dari sekitar pukul 10.30 sampai 11.00 WIB.
Mereka dipanggil satu-dua orang dan langsung masuk ruang tahanan usai mencoblos. Nyono sendiri tidak banyak berkomentar sesaat sebelum menggunakan hak suara. “Di Rutan Klas I cabang Kejati Jatim ini dihuni sebanyak 20 orang. Dari jumlah itu 17 di antaranya terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap),” kata Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum Kejati Jatim, Richard Marpaung.
Dalam Pilkada Jombang, Nyono maju berpasangan dengan Subaidi Muchtar. Ini merupakan yang keduanya kalinya Nyono maju untuk memimpin kota santri tersebut. Politikus dari Partai Golkar itu bersaing dengan dua pasangan calon lainnya, yakni paslon nomor urut satu, Mundjidah Wahab-Sumrambah, paslon urut tiga M Syafiin-Choirul Anam.
Nyono Suherli ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (3/2/2018) lalu. Dia ditangkap bersama ajudannya di Solo, Jawa Tengah (Jateng). Nyono terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK lantaran diduga menerima sejumlah uang terkait kegiatan di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Jombang.
(vhs)