Deddy-Dedi dan Rindu Berkejaran Rebut Suara di Sisa Akhir Masa Kampanye

Jum'at, 22 Juni 2018 - 16:29 WIB
Deddy-Dedi dan Rindu...
Deddy-Dedi dan Rindu Berkejaran Rebut Suara di Sisa Akhir Masa Kampanye
A A A
BANDUNG - Lembaga Kajian Isu-isu Strategis, Politik, dan Sosial Humaniora Indonesia Strategic Institute (Instrat) merilis hasil survei terakhirnya terkait persepsi warga Jawa Barat menjelang pencoblosan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018.

Berdasarkan hasil survei, kompetisi antarpasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur Jabar mengerucut pada kekuatan dominan paslon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi) dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu).

Terkait potensi elektabilitasnya, kedua paslon tersebut berkejaran merebut suara di sisa akhir masa kampanye. Survei yang digelar 18-21 Juni 2018 lalu itu mengungkap fakta bahwa elektabilitas Deddy-Dedi berada di posisi teratas dengan raihan 38,17% atau hanya terpaut 4,25% dari elektabilitas Rindu sebesar 33,92%.

"Pada perolehan popularitas, tidak banyak berubah selama 1,5 bulan terakhir pada kedua paslon tersebut lantaran aktivitas gerak kampanye yang agak terbatas saat memasuki bulan Ramadhan," ungkap Dewan Pakar Instrat Sidrotun Naim, PhD dalam pemaparan hasil surveinya di Hotel Sawunggaling, Jalan Sawunggaling, Kota Bandung, Jumat (22/6/2018).

Namun, jika mencermati elektabilitas dua paslon lainnya, yakni Tubagus Hasanudin-Anton Charliyan (Hasanah) dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik), Sidrotun mengungkapkan, kedua paslon tersebut diprediksi akan sangat berat bertarung di Pilgub Jabar 2018 karena elektabilitasnya yang terpaut sangat jauh dari Deddy-Dedi dan Rindu. Sidrotun menyebutkan, elektabilitas paslon Hasanah hanya 8,67%, sedangkan Asyik di posisi 8,50%.

"Tampaknya kedua paslon tersebut akan sangat berat melambungkan perolehan elektabilitasnya untuk memenangkan pilkada. Harapan kemenangan hanya ada pada Deddy-Dedi dan Rindu," katanya seraya menambahkan, jumlah pemilih yang tidak menjawab atau belum menentukan pilihan hanya 10,33%.

Meski begitu, lanjut Sidrotun, Hasanah dan Asyik justru diprediksi akan menjadi kunci kemenangan untuk paslon Deddy-Dedi atau Rindu. Salah satu peran penting paslon Hasanah dan Asyik untuk pasangan Deddy-Dedi dan Rindu adalah sebagai penggerus elektabilitas.

Jika elektabilitas Hasanah dan Asyik meningkat, kata Sidrotun, bisa dipastikan suara tersebut didapatkan dari paslon Deddy-Dedi atau Rindun "Jadi, jangan remehkan Hasanah dan Asyik karena mereka justru jadi penentu kemenangan Deddy-Dedi atau Rindu," tandasnya.

Untuk diketahui, pengumpulan data survei berbasis wawancara terstruktur face to face kepada responden berusia 17 tahun atau sudah menikah lewat metode multistage random sampling di 259 desa dari 243 kecamatan di 27 kabupateb/kota dengan jumlah responden 1.200 orang dan margin of error 2,83%.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8212 seconds (0.1#10.140)