Kebakaran di Gunung Lawu Padam, Jalur Pendakian Kembali Dibuka
A
A
A
KARANGANYAR - Kebakaran di kawasan Gunung Lawu, tepatnya di area Argo Tiling, Petak 63 RPH Nglerak, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah akhirnya padam. Hujan yang mengguyur memadamkan titik api yang mulai muncul sejak Selasa (19/6/2018) lalu.
Koordinator Relawan Cetho Sunardi mengatakan, api dipastikan padam pada Rabu (20/6/2018) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Sebelumnya, kawasan Gunung Lawu dua kali diguyur hujan dalam waktu sehari. Pada siang hari, hujan turun dengan intensitas sedang selama ½ jam. Sore harinya, hujan kembali turun dengan cukup deras selama 1,5 jam. "Setelah kebakaran dipastikan padam, jalur pendakian melalui jalur Candi Cetho dibuka kembali pada Kamis (21/6) pagi mulai pukul 06.00 WIB," kata Sunardi kepada SINDOnews, Kamis (21/6/2018) siang.
Namun aktivitas pendakian masih sepi karena baru saja dibuka. Pihaknya menduga kebakaran terjadi akibat aktivitas membuat arang oleh segelintir orang. Yakni kayu dipendam ke tanah lalu dibakar hingga beberapa hari. Ditengarai ada bara api yang merembet lalu membakar semak belukar dan meluas.
Asper KBKPH Lawu Utara Edy Saryono mengatakan, kepulan asap kebakaran sudah tidak terlihat pada pukul 16.00 WIB. Pihaknya menurunkan tim guna melakukan pemantauan hingga pos 3. "Namun karena hari mulai gelap, kami tidak bisa menjangkau sampai ke titik asal kebakaran," ungkap Edy. Sehingga dirinya belum dapat memastikan penyebab pasti kebakaran karena perlu pengecekan sampai tempat bekas yang terbakar.
Namun untuk menjangkaunya diakui sangat sulit karena berada di kawasan jurang. Titik kebakaran jaraknya sekitar 5 kilometer dengan jalur pendakian Gunung Lawu dari kawasan Cetho. Kawasan yang terbakar berupa semak belukar dan masih jauh dari pepohonan. Mengenai pembukaan jalur pendakian, hal itu menjadi kewenangan pemerintah daerah setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Bambang Jatmiko membenarkan jalur pendakian dari Cemoro Kandang maupun Candi Cetho telah kembali dibuka setelah kebakaran di area Gunung Lawu dipastikan padam. "Mengenai penyebab kebakaran diduga karena aktivitas pembuatan kayu arang," ucap Bambang.
Koordinator Relawan Cetho Sunardi mengatakan, api dipastikan padam pada Rabu (20/6/2018) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Sebelumnya, kawasan Gunung Lawu dua kali diguyur hujan dalam waktu sehari. Pada siang hari, hujan turun dengan intensitas sedang selama ½ jam. Sore harinya, hujan kembali turun dengan cukup deras selama 1,5 jam. "Setelah kebakaran dipastikan padam, jalur pendakian melalui jalur Candi Cetho dibuka kembali pada Kamis (21/6) pagi mulai pukul 06.00 WIB," kata Sunardi kepada SINDOnews, Kamis (21/6/2018) siang.
Namun aktivitas pendakian masih sepi karena baru saja dibuka. Pihaknya menduga kebakaran terjadi akibat aktivitas membuat arang oleh segelintir orang. Yakni kayu dipendam ke tanah lalu dibakar hingga beberapa hari. Ditengarai ada bara api yang merembet lalu membakar semak belukar dan meluas.
Asper KBKPH Lawu Utara Edy Saryono mengatakan, kepulan asap kebakaran sudah tidak terlihat pada pukul 16.00 WIB. Pihaknya menurunkan tim guna melakukan pemantauan hingga pos 3. "Namun karena hari mulai gelap, kami tidak bisa menjangkau sampai ke titik asal kebakaran," ungkap Edy. Sehingga dirinya belum dapat memastikan penyebab pasti kebakaran karena perlu pengecekan sampai tempat bekas yang terbakar.
Namun untuk menjangkaunya diakui sangat sulit karena berada di kawasan jurang. Titik kebakaran jaraknya sekitar 5 kilometer dengan jalur pendakian Gunung Lawu dari kawasan Cetho. Kawasan yang terbakar berupa semak belukar dan masih jauh dari pepohonan. Mengenai pembukaan jalur pendakian, hal itu menjadi kewenangan pemerintah daerah setempat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Bambang Jatmiko membenarkan jalur pendakian dari Cemoro Kandang maupun Candi Cetho telah kembali dibuka setelah kebakaran di area Gunung Lawu dipastikan padam. "Mengenai penyebab kebakaran diduga karena aktivitas pembuatan kayu arang," ucap Bambang.
(amm)