Debat Ketiga Pilgub Jabar, Pasangan Asyik Disarankan Pakai Prinsip Kun Anta
A
A
A
BANDUNG - Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, dalam Debat Ketiga Pilgub Jabar, Jumat (22/6/2018), pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) harus memakai prinsip Kun Anta atau jadi diri sendiri. Pasangan Asyik, kata dia, jangan ragu dengan konsep dan pengalaman, termasuk komitmen berbeda dengan lawan lainnya.
"Asyik mesti pake prinsip Kun Anta, jadi diri sendiri aja, jangan ragu-ragu dengan konsep dan pengalaman termasuk komitmen untuk berbeda dengan lawan lainnya. Hanya Asyik yang berseberangan dengan pasangan lain menjanjikan #2019GantiPresiden itulah yang harus dikomunikasikan sehingga diferensiasi itu benar nyata," kata Hendri, Kamis (21/6/2018).
Seperti diketahui, Pilgub Jabar 2018 diikuti empat pasangan calon yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Pada Debat Kedua Pilgub Jabar, Senin (14/5/2018), pasangan Asyik membuat manuver dengan menyatakan jika mereka menang Pilgub Jabar 2018, 2019 akan sukses menggganti Presiden.
Tak hanya itu, Syaikhu juga membawa kaus bertuliskan #2019GantiPresiden. Sontak kericuhan antarpendukung paslon sempat membuat repot pembawa dan panitia acara debat. (Baca Juga: Pasangan Asyik Singgung 2019 Ganti Presiden, Pendukung Hasanah Protes
Menurut Hendri, respons tiga paslon lain saat itu mempertegas ke publik mereka berpihak ke Istana. Selama ini, kata Hendri sudah menjadi rahasia umum kedekatan Ridwan Kamil dengan PDIP, sementara Deddy Mizwar beberapa kali bertemu Jokowi sebelum Pilgub Jabar. Adapun TB Hasanuddin-Anton Charliyan, kata Hendri, sudah jelas didukung penguasa.
Ketua Tim Pemenangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) Haru Suandharu mengakui, pasangan Asyik akan menjadi fokus perhatian pada debat ketiga yang akan digelar besok.
Menurut dia, Asyik sangat beruntung karena cagub Jabar Sudrajat memiliki dasar pendidikan tentang kebijakan publik di Universitas Harvard.
Sementara Calon Wakil Gubernur Jabar Akhmad Syaikhu merupakan mantan pejabat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dinilai sangat memahami transparansi pelayanan publik. "Saya berharap Asyik bisa lebih baik dan tampil maksimal. Nantikan saja Asyik di televisi kesayangan Anda," kata Haru beberapa waktu lalu.
"Asyik mesti pake prinsip Kun Anta, jadi diri sendiri aja, jangan ragu-ragu dengan konsep dan pengalaman termasuk komitmen untuk berbeda dengan lawan lainnya. Hanya Asyik yang berseberangan dengan pasangan lain menjanjikan #2019GantiPresiden itulah yang harus dikomunikasikan sehingga diferensiasi itu benar nyata," kata Hendri, Kamis (21/6/2018).
Seperti diketahui, Pilgub Jabar 2018 diikuti empat pasangan calon yakni Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Tb Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Pada Debat Kedua Pilgub Jabar, Senin (14/5/2018), pasangan Asyik membuat manuver dengan menyatakan jika mereka menang Pilgub Jabar 2018, 2019 akan sukses menggganti Presiden.
Tak hanya itu, Syaikhu juga membawa kaus bertuliskan #2019GantiPresiden. Sontak kericuhan antarpendukung paslon sempat membuat repot pembawa dan panitia acara debat. (Baca Juga: Pasangan Asyik Singgung 2019 Ganti Presiden, Pendukung Hasanah Protes
Menurut Hendri, respons tiga paslon lain saat itu mempertegas ke publik mereka berpihak ke Istana. Selama ini, kata Hendri sudah menjadi rahasia umum kedekatan Ridwan Kamil dengan PDIP, sementara Deddy Mizwar beberapa kali bertemu Jokowi sebelum Pilgub Jabar. Adapun TB Hasanuddin-Anton Charliyan, kata Hendri, sudah jelas didukung penguasa.
Ketua Tim Pemenangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) Haru Suandharu mengakui, pasangan Asyik akan menjadi fokus perhatian pada debat ketiga yang akan digelar besok.
Menurut dia, Asyik sangat beruntung karena cagub Jabar Sudrajat memiliki dasar pendidikan tentang kebijakan publik di Universitas Harvard.
Sementara Calon Wakil Gubernur Jabar Akhmad Syaikhu merupakan mantan pejabat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dinilai sangat memahami transparansi pelayanan publik. "Saya berharap Asyik bisa lebih baik dan tampil maksimal. Nantikan saja Asyik di televisi kesayangan Anda," kata Haru beberapa waktu lalu.
(zik)