Warga Diimbau Awasi Bersama Tindakan Kecurangan di Pilgub Sumut
A
A
A
LANGKAT - Seluruh elemen di Sumatera Utara (Sumut) diminta mengawal agar dugaan kecurangan terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus tidak sampai mencederai pelaksanaan Pilgub Sumut. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan menduga kecurangan itu untuk menggembosi popularitas dan elektabilitas pasangan nomor urut dua tersebut, Djarot-Sihar menjelang pemungutan suara Pilgub Sumut 2018.
Wakil Ketua Komisi III DPR yang membidangi hukum dan perundang-undangan itu membeberkan bahwa, tim internal Djarot-Sihar (Djoss) sudah mendeteksi dugaan kecurangan tersebut. "Kita meminta petugas keamanan menindak tegas pelaku-pelakunya," ujar Trimedya, di Langkat, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018).
Adapun dugaan kecurangan terhadap Djarot-Sihar yang diusung PDIP dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut ditemukan di kawasan Medan dan Deliserdang. Dia menduga ada pihak yang ingin menggembosi elektabilitas Djarot-Sihar yang berdasarkan hasil survei Indo Barometer pada 12 Juni sudah mencapai 37%, unggul dari lawannya, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (36,1 persen).
Dia menegaskan bahwa, dugaan kecurangan yang dilakukan lawan politik terhadap Djarot-Sihar itu tidak boleh dianggap sepele. Sebab, kecurangan pada pilkada bisa memicu konflik dan intimidasi.
Kendati demikian, masyarakat diminta tidak perlu takut menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan mempertimbangkan rekam jejak calon pemimpinnya. Karena, Trimedya yakin kepolisian menjamin keamanan masyarakat dan melaporkan apabila menemukan kecurangan.
"Karena hasil koordinasi kita dengan pihak kepolisian juga sudah memastikan bahwa mereka akan menekan peluang konflik tersebut," pungkasnya.
Wakil Ketua Komisi III DPR yang membidangi hukum dan perundang-undangan itu membeberkan bahwa, tim internal Djarot-Sihar (Djoss) sudah mendeteksi dugaan kecurangan tersebut. "Kita meminta petugas keamanan menindak tegas pelaku-pelakunya," ujar Trimedya, di Langkat, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018).
Adapun dugaan kecurangan terhadap Djarot-Sihar yang diusung PDIP dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut ditemukan di kawasan Medan dan Deliserdang. Dia menduga ada pihak yang ingin menggembosi elektabilitas Djarot-Sihar yang berdasarkan hasil survei Indo Barometer pada 12 Juni sudah mencapai 37%, unggul dari lawannya, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (36,1 persen).
Dia menegaskan bahwa, dugaan kecurangan yang dilakukan lawan politik terhadap Djarot-Sihar itu tidak boleh dianggap sepele. Sebab, kecurangan pada pilkada bisa memicu konflik dan intimidasi.
Kendati demikian, masyarakat diminta tidak perlu takut menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan mempertimbangkan rekam jejak calon pemimpinnya. Karena, Trimedya yakin kepolisian menjamin keamanan masyarakat dan melaporkan apabila menemukan kecurangan.
"Karena hasil koordinasi kita dengan pihak kepolisian juga sudah memastikan bahwa mereka akan menekan peluang konflik tersebut," pungkasnya.
(kri)