Survei Indo Riset Konsultan Unggulkan Pasangan NH-Aziz di Pilgub Sulsel

Selasa, 19 Juni 2018 - 11:54 WIB
Survei Indo Riset Konsultan...
Survei Indo Riset Konsultan Unggulkan Pasangan NH-Aziz di Pilgub Sulsel
A A A
MAKASSAR - Kurang dari dua minggu ke depan pemilihan kepala daerah serentak gelombang ketiga berlangsung di 17 provinsi, 115 kabupaten, dan 39 kota. Salah satu provinsi akan menggelar perhelatan pilkada tersebut adalah Sulawesi Selatan. Untuk melihat perilaku pemilih dan peluang elektoral terkini dari masing-masing pasangan calon, Indo Riset Konsultan belum lama ini telah melakukan survei di Sulawesi Selatan.

Survei ini dilakukan pada 30 Mei – 7 Juni 2018 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner melibatkan 914 responden di 24 kabupaten/kota dan memiliki margin of error +/- 3,24% pada tingkat kepercayaan 95%.

Penarikan sample dilakukan secara acak menggunakan metode multistage random sampling. Penarikan sample mempertimbangkan jumlah sample dengan jumlah pemilih di setiap kabupaten/kota dan memperhatikan karakter desa/kota.

Berdasarkan temuan hasil survei Indo Riset Konsultan terdapat sejumlah temuan penting dan menarik. Pertama, tingkat pengetahuan warga Sulawesi Selatan terhadap pelaksanaan pilkada.

Sebesar 87,2% responden mengetahui bahwa tanggal 27 Juni 2018 akan dilaksanakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur secara langsung di Sulawesi Selatan.

Sedangkan 12,8% responden mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Temuan ini mengindikasikan sosialisasi dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Sulawesi Selatan selama ini telah berjalan baik.

Kedua, tingkat popularitas para calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan. Nurdin Halid menjadi calon gubernur dengan tingkat popularitas paling tinggi mencapai 72,5%. Kemudian disusul secara berturut-turut oleh Ichsan Yasin Limpo (72,1%), Nurdin Abdullah (63,9%), dan Agus Arifin Nu’mang (62,1%).

Sementara itu, Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar menjadi calon wakil gubernur dengan tingkat popularitas tertinggi mencapai 67,9%. Disusul secara berturut-turut oleh Andi Mudzakkar (48,6%), Andi Sudirman Sulaiman (33,5%), dan Tanribali Lamo (32,3%).

Ketiga, tingkat elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan menggunakan simulasi kertas suara.

Dari hasil survei terungkap pasangan calon Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar memperoleh tingkat elektabilitas tertinggi sebesar 32,3%. Kemudian disusul secara berturut-turut oleh pasangan calon Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman (27,4%), Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (18,8%), dan Agus Arifin Nu’mang-Tanribali Lamo (9,2%). Sedangkan responden menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar 12,4%.

Menurut Direktur Program Indo Riset, Bawono Kumoro, dengan waktu tersisa kurang dari 10 hari pertarungan akan semakin sengit terutama antara pasangan calon nomor 1 dan nomor 3.

"Dengan melihat tingkat elektabilitas para pasangan calon, pilkada Sulawesi Selatan akan menjadi arena pertarungan antara pasangan calon NH-Aziz dan Nurdin Abdullah-Sudirman Sulaiman. Jarak elektabilitas antara kedua pasangan calon tersebut cukup ketat 4.9%. Namun, NH-Aziz dapat dikatakan sedikit berada di atas angin karena jarak tersebut berada di luar margin of error survei 3,24%" ujar Bawono dalam keterangan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Selasa (19/6/2018).

Dari sisi penguasaan daerah pasangan Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar unggul telak di daerah Bosowasi (Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai, Maros) dan Luwu Raya (Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, Kota Palopo). Sementara itu, pasangan calon Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman unggul di daerah Selatan (Kota Makassar, Bantaeng, Gowa, Jeneponto, Takalar, Bulukumbang, Kepulauan Selayar) dan Toraja (Toraja, Toraja Utara). Kedua pasangan calon tersebut bersaing ketat di daerah Ajatappareng (Barru, Sidenreng Rappang, Pinrang, Enrekang, Pare-Pare).

Keempat, survei ini juga mengungkap sejumlah hal mempengaruhi pemilih dalam mejatuhkan pilihan. Para pemilih pasangan calon Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar menjadikan alasan suka dengan partai pendukung pasangan calon (61,1%), latar belakang pasangan calon saling melengkapi (42,8%), suka kepribadian pasangan calon (37,9%), dan visi misi pasangan calon (34,8%) sebagai empat hal paling mempengaruhi mereka dalam memilih pasangan calon nomor urut satu tersebut.

Sedangkan para pemilih pasangan calon Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman menjadikan alasan rekam jejak pasangan calon (42,8%) sebagai hal paling mempengaruhi mereka dalam memilih pasangan calon nomor urut tiga tersebut.

Dari temuan di atas terungkap keberadaan partai-partai politik pendukung pasangan calon menjadi salah satu hal mempengaruhi bagi para pemilih di Sulawesi Selatan dalam menjatukan pilihan politik mereka di pilkada. Keberadaan Partai Golkar sebagai salah satu partai politik pengusung pasangan calon Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar berhasil membuat sebagian besar pemilih menjatuhkan pilihan terhadap pasangan calon yang mengusung tagline "Sulsel Baru" tersebut.

Sebesar 44,5% pemilih Partai Golkar mengaku akan memilih pasangan calon Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar dalam pilkada mendatang. Temuan survei ini sekaligus menegaskan provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu basis politik utama Partai Golkar.

Mengenai hal ini Direktur Eksekutif Indo Riset Indria Samego berpadangan meskipun dalam kontestasi pilkada ketokohan seorang calon penting, tetapi bukan berarti partai politik pendukung calon tidak menjadi pertimbangan sama sekali bagi para pemilih dalam menjatuhkan pilihan mereka.

Kelima, pengaruh debat publik terhadap pilihan dari pemilih di pilkada Sulawesi Selatan. Saat survei dilakukan sebesar 33.4% responden mengaku pernah menonton debat Pilgub. Dari 33.4% responden tersebut kemudian ditanyakan, apakah debat akan menjadi pertimbangan mereka dalam memilih.

Sebesar 71.9% dari responden yang pernah menonton debat, mengaku mempertimbangkan faktor debat dalam memilih dalam pilkada provinsi Sulawesi Selatan mendatang. Kemudian ketika ditanyakan penampilan pasangan calon di debat publik, pasangan calon Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar unggul dalam baik dari sisi program menarik, penguasaan masalah, maupun penampilan.

Keenam, tingkat elektabilitas partai-partai politik. Partai Golkar menempati posisi teratas dengan 39,6% disusul secara berturut-turut oleh Partai Gerindra (9,8%), Partai NasDem (6,8%), PDI Perjuangan (5,9%), Partai Demokrat (3,4%), Partai Keadilan Sejahtera (3,1%), Partai Persatuan Pembangunan (1,8%), Partai Perindo (1,8%), Partai Amanat Nasional (1,4%), Partai Hanura (0,8%), Partai Kebangkitan Bangsa (0,5%), Partai Bulan Bintang (0,5%), Partai Berkarya (0,3%), Partai Garuda (0,3%), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (0,1%), dan Partai Solidaritas Indonesia (0,1%). Sedangkan responden menjawab tidak tahu/tidak jawab sebesar 23,7%.

Selanjutnya, tingkat penolakan warga Sulawesi Selatan terhadap politik uang cukup tinggi. Sebesar 63,8% responden mengaku akan menolak bila ada pemberian politik uang oleh tim sukses atau pasangan calon gubernur/wakil gubernur di pilkada Sulawesi Selatan. Sedangkan 31,9% responden menjawab menerima dan 4,3% tidak tahu/tidak jawab.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1514 seconds (0.1#10.140)