Tuntut Transparansi Dana Parpol, Kader PDIP Duduki Kantor DPC
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Menjelang hari Raya Idul Fitri suasana di tubuh PDIP Gunungkidul justru memanas. Puluhan kader baik Pengurus Anak Cabang (PAC) maupun Satgas menggeruduk kantor DPC PDIP setempat, Rabu (13/6/2018).
Seluruh pengurus PAC dari 18 kecamatan tersebut curiga dengan pengurus DPC yang melakukan laporan penggunaan dana bantuan parpol (Banpol) secara fiktif. Hal ini didasari tidak transparannya penggunaan bantuan dari APBD Kabupaten selama tiga tahun terakhir terhitung sejak tahun 2015 lalu.
"Setiap tahun partai menerima Rp 278 juta. Namun kami selaku kader dan PAC tidak tahu sama sekali dana itu digunakan untuk apa," terang perwakilan forum PAC se Gunungkidul Yuda Harjanto kepada wartawan.
Dijelaskannya, sebenarnya banyak kasus di internal PDIP. Namun pihaknya berusaha meluruskan langkah partai dengan adanya laporan secara transparan dsn tudsk manipulatif. "Karena pengakuan beberapa PAC, ada yang diminta tanda tangan di kuitansi kosong, ini kan bisa mengarah indikasi manipulasi," tandasnya.
Untuk itu, seluruh PAC di Gunungkidul meminta Endah Subekti Kuntariningsih untuk menjelaskan penggunaan dana bantuan parpol selama tiga tahun yang mencapai lebih dari Rp800 juta. "Kalau dana itu digunakan sudah bisa untuk membesarkan partai," lanjutnya.
Sementara Sekretaris Satgas PDIP Gunungkidul Ngadiyono mengatakan, sebagai satgas pihaknya mengawal langkah PAC yang menuntut transparansi. Hal ini menurutnya sangat penting sehingga bisa menjadi bahan koreksi internal partai.
"Semestinya segera di jelaskan. Surat akan kami kawal dan sampaikan kepada ketua partai kami. Ini harus segera ditindaklanjuti," pungkasnya.
Seluruh pengurus PAC dari 18 kecamatan tersebut curiga dengan pengurus DPC yang melakukan laporan penggunaan dana bantuan parpol (Banpol) secara fiktif. Hal ini didasari tidak transparannya penggunaan bantuan dari APBD Kabupaten selama tiga tahun terakhir terhitung sejak tahun 2015 lalu.
"Setiap tahun partai menerima Rp 278 juta. Namun kami selaku kader dan PAC tidak tahu sama sekali dana itu digunakan untuk apa," terang perwakilan forum PAC se Gunungkidul Yuda Harjanto kepada wartawan.
Dijelaskannya, sebenarnya banyak kasus di internal PDIP. Namun pihaknya berusaha meluruskan langkah partai dengan adanya laporan secara transparan dsn tudsk manipulatif. "Karena pengakuan beberapa PAC, ada yang diminta tanda tangan di kuitansi kosong, ini kan bisa mengarah indikasi manipulasi," tandasnya.
Untuk itu, seluruh PAC di Gunungkidul meminta Endah Subekti Kuntariningsih untuk menjelaskan penggunaan dana bantuan parpol selama tiga tahun yang mencapai lebih dari Rp800 juta. "Kalau dana itu digunakan sudah bisa untuk membesarkan partai," lanjutnya.
Sementara Sekretaris Satgas PDIP Gunungkidul Ngadiyono mengatakan, sebagai satgas pihaknya mengawal langkah PAC yang menuntut transparansi. Hal ini menurutnya sangat penting sehingga bisa menjadi bahan koreksi internal partai.
"Semestinya segera di jelaskan. Surat akan kami kawal dan sampaikan kepada ketua partai kami. Ini harus segera ditindaklanjuti," pungkasnya.
(nag)