Jelang Lebaran, Ratusan Warga di Kota Sorong Kehilangan Rumah
A
A
A
SORONG - Dua hari jelang Lebaran, ratusan warga di Jalan Bubara, RT 3/ RW 1, Kelurahan Klaligi, Distrik Manoi Pante Pos, Kota Sorong, Papua, malah kehilangan tempat tinggal. Rumah mereka ludes dilalap si jago merah, Selasa (12/6/2018) sekitar pukul 23.00 WIT.
Puluhan rumah yang dihuni oleh ratusan warga ini terbakar saat lampu sedang padam. Api merembes dengan cepat ke rumah-rumah warga yang memang berhimpitan dan sesak. Apalagi bangunan rumah umumnya terbuat dari bahan kayu.
Kejadian yang begitu cepat tersebut mengagetkan warga korban kebakaran. Mereka hanya bisa menyelamatkan diri, sementara barang-barang berharga harus direlakan ludes dilalap api.
Beberapa unit mobil pemadam kebakaran (damkar), mobil watter canon, dan tangki air diterjunkan untuk memadamkan api. Warga beserta anggota TNI/Polri dan RAPI juga terus membantu berusaha memadamkan api.
Akan tetapi, akses jalan yang sempit dan banyaknya warga yang datang melihat kejadian membuat mobil pemadam sulit bergerak leluasa. Baru setelah lebih dari dua jam api berhasil dipadamkan.
Salah satu korban kebakaran, Maria Sewu, mengatakan, penyebab kebakaran berasal dari rumah milik Elis yang berada di daerah laut. Sebelum api membesar, warga sekitar berusaha untuk memadamkan api, namun tidak berhasil.
“Warga berteriak kebakaran-kebakaran dan mencoba memadamkan api, namun semakin membesar lalu melahap puluhan pemukiman warga,” imbuhnya.
Ketika api semakin membesar, kata dia, warga dengan peralatan seadanya merusaha memadamkan api. Namun, meskipun telah berusaha sekuat tenaga api malah kian membesar. Ia pun kecewa karena mobil damkar terlambat datang. "Mungkin kalau mobil pemadam cepat datang, keadaan tidak separah ini," tandasnya.
Warga lainnya, Yunus, mengatakan, saat kejadian dirinya sedang istrahat seusai melaksanakan salat Tarawih. Ia kaget setelah mendengar teriakan warga. Ia pun langsung bergegas keluar rumah dan menyelamatkan beberapa barang berharga.
“Yang berhasil saya selamatkan hanya televisi, kasur, kulkas, dan beberapa pakaian, yang lain hangus terbakar," kata Yunus.
Ketua RT setempat, Yonas Mambrasar, menduga api berasal dari lilin yang dinyalakan di salah satu rumah warga dan ditinggalkan saat suami istri pemilik rumah pergi bekerja.
"Hasil data awal, diduga penyebab kebakaran akibat lilin dari pemilik rumah ibu Elis Titirlolobi dengan suaminya, ketika pergi lupa memadamkan lilin," kata Yonas di lokasi kejadian.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kapolsek Sorong Kota AKP Tegar Satrio Wicaksono saat ditemui di lokasi kejadian belum bersedia memberikan keterangan dengan alasan masih dalam penyelidikan.
"Kami belum bisa berikan keterangan resmi, soalnya masih melakukan pendataan, sabar yah mas bro," kata AKP Tegar singkat.
Puluhan rumah yang dihuni oleh ratusan warga ini terbakar saat lampu sedang padam. Api merembes dengan cepat ke rumah-rumah warga yang memang berhimpitan dan sesak. Apalagi bangunan rumah umumnya terbuat dari bahan kayu.
Kejadian yang begitu cepat tersebut mengagetkan warga korban kebakaran. Mereka hanya bisa menyelamatkan diri, sementara barang-barang berharga harus direlakan ludes dilalap api.
Beberapa unit mobil pemadam kebakaran (damkar), mobil watter canon, dan tangki air diterjunkan untuk memadamkan api. Warga beserta anggota TNI/Polri dan RAPI juga terus membantu berusaha memadamkan api.
Akan tetapi, akses jalan yang sempit dan banyaknya warga yang datang melihat kejadian membuat mobil pemadam sulit bergerak leluasa. Baru setelah lebih dari dua jam api berhasil dipadamkan.
Salah satu korban kebakaran, Maria Sewu, mengatakan, penyebab kebakaran berasal dari rumah milik Elis yang berada di daerah laut. Sebelum api membesar, warga sekitar berusaha untuk memadamkan api, namun tidak berhasil.
“Warga berteriak kebakaran-kebakaran dan mencoba memadamkan api, namun semakin membesar lalu melahap puluhan pemukiman warga,” imbuhnya.
Ketika api semakin membesar, kata dia, warga dengan peralatan seadanya merusaha memadamkan api. Namun, meskipun telah berusaha sekuat tenaga api malah kian membesar. Ia pun kecewa karena mobil damkar terlambat datang. "Mungkin kalau mobil pemadam cepat datang, keadaan tidak separah ini," tandasnya.
Warga lainnya, Yunus, mengatakan, saat kejadian dirinya sedang istrahat seusai melaksanakan salat Tarawih. Ia kaget setelah mendengar teriakan warga. Ia pun langsung bergegas keluar rumah dan menyelamatkan beberapa barang berharga.
“Yang berhasil saya selamatkan hanya televisi, kasur, kulkas, dan beberapa pakaian, yang lain hangus terbakar," kata Yunus.
Ketua RT setempat, Yonas Mambrasar, menduga api berasal dari lilin yang dinyalakan di salah satu rumah warga dan ditinggalkan saat suami istri pemilik rumah pergi bekerja.
"Hasil data awal, diduga penyebab kebakaran akibat lilin dari pemilik rumah ibu Elis Titirlolobi dengan suaminya, ketika pergi lupa memadamkan lilin," kata Yonas di lokasi kejadian.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Kapolsek Sorong Kota AKP Tegar Satrio Wicaksono saat ditemui di lokasi kejadian belum bersedia memberikan keterangan dengan alasan masih dalam penyelidikan.
"Kami belum bisa berikan keterangan resmi, soalnya masih melakukan pendataan, sabar yah mas bro," kata AKP Tegar singkat.
(thm)