Atlet Muda Paralayang Tewas Terjatuh di Gunung Banyak

Selasa, 12 Juni 2018 - 16:22 WIB
Atlet Muda Paralayang Tewas Terjatuh di Gunung Banyak
Atlet Muda Paralayang Tewas Terjatuh di Gunung Banyak
A A A
KOTA BATU - Dunia olah raga paralayang berduka. Cherly Aurelia (18) atlet muda asal Ploso, Kabupaten Jombang, tewas terjatuh saat latihan terbang layang di Gunung Banyak, Kota Batu.

Diduga, saat terbang parasut yang digunakan korban kehilangan tekanan angin. Akibatnya, parasut tiba-tiba tidak berkembang, dan terjatuh di kebun kopi milik warga. Korban langsung meninggal dunia, setelah jatuh dari ketinggian sekitar 150 meter.

Kecelakaan udara ini, terjadi setelah korban mengudara selama sekitar 10 menit lamanya. Korban terbang pada Selasa (12/6/2018) pagi sekitar pukul 08.30 WIB. Jenazah korban, langsung dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata, Kota Batu.

Salah seorang saksi mata, Haryanto menyebutkan, saat dievakuasi oleh tim penolong, kondisi korban sudah tidak bernafas. “Kondisi korban mengalami luka parah pada bagian pinggang, punggung, dan mengalami pendarahan dari mulutnya,” ungkapnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Batu, AKP Anton Widodo mengatakan, sudah melaksanakan olah tempat keadian perkara (TKP), dan memintai keterangan sejumlah saksi.

“Kami masih melakukan proses penyelidikan atas kejadian ini, untuk memastikan penyebab utama kecelakaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” tegasnya.

Penyelidikan yang dilakukan, untuk mengetahui juga kemungkinan adanya faktor kelalaian dalam kegiatan tersebut. Demi kelancaran proses penyelidikan, saat ini lokasi paralayang ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Komandan Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Abdulrachman Saleh Malang, Marsekal Pertama (Marsma) TNI Andi Wijaya mengaku, sangat berduka cita atas kejadian kecelakaan udara yang dialami atlet muda tersebut.

Jenderal bintang satu, yang juga menjabat sebagai Ketua Federasai Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Timur, menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada aparat kepolisian. “Kami juga menurunkan tim investigasi, untuk membantu proses penyelidikan,” tegasnya.

Menurut laporan yang diterimanya, korban merupakan atlet yang sudah lulus sekolah paralayang dua tahun silam. Beberapa hari terakhir, korban aktif melakukan latihan untuk menghadapi kejuaraan yang akan diselenggarakan di Kabupaten Tulungagung.

Akibat kejadian ini, dia berharap masyarakat tidak takut untuk menggeluti olah raga paralayang. “Olah raga ini memang memiliki resiko tinggi. Tetapi, masyarakat tidak perlu takut, karena apabila dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku, dan dengan pengawasan yang baik, tentunya akan tetap aman dilaksanakan,” imbuhnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6990 seconds (0.1#10.140)