Garuda Pecah Ban, Penerbangan di Bandara Kualanamu Sempat Terganggu
A
A
A
DELI SERDANG - Pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 190 mengalami pecah ban sebelah kiri saat mendarat (landing) di Run Way 05 Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) pada Senin (11/6/2018) sore. Pilot pesawat Hilman Rumadinata, tujuh orang kru, dan 162 penumpang dalam keadaan selamat.
Duty Manajer Bandara Kualanamu Abdi Negoro saat dikonfirmasi wartawan membenarkan pecahnya ban pesawat Garuda Indonesia tersebut.
"Memang sewaktu kejadian sempat ada gangguan sekitar 30 menit. Ada pesawat yang harus Return to base (RTB), serta ada berputar-putar di udara karena tidak bisa mendarat akibat peristiwa itu," ujar Abdi Negoro.
Menurut Abdi Negoro, setelah dilakukan pembersihan serpihan ban pesawat yang pecah, pesawat lain bisa mendarat dengan selamat. "Sekitar 10 penerbangan sempat terganggu dan dua pesawat RTB," jelasnya.
Saat ini, pesawat sudah di-grounded di taxi way Bandara Kualanamu menunggu pemeriksaan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sedangkan calon penumpang tujuan Jakarta terpaksa dialihkan ke pesawat Garuda Indonesia lainnya dengan nomor penerbangan GA 195.
Sementara, VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Hengki Heriandono mengatakan, penerbangan GA 190 Rute Jakarta-Medan mengalami pecah ban belakang sebelah kiri di landasan Bandara Kualanamu sesaat setelah mendarat dengan normal pada pukul 17.30 waktu setempat.
Selanjutnya, pesawat berhenti di taxi way dan petugas ground handling melakukan proses penurunan penumpang dengan menggunakan tangga. Adapun seluruh penumpang diturunkan dalam keadaan selamat dan tanpa kendala apa pun.
Garuda Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan terkait di Bandara Internasional Kualanamu Medan tengah melakukan investigasi lebih lanjut perihal penyebab pecah ban tersebut.
Penerbangan GA 190 Rute Jakarta-Medan yang dioperasikan dengan menggunakan armada B737-800 PK-GFT membawa sebanyak 162 penumpang yang terdiri dari 12 penumpang bisnis dan 150 ekonomi yang diberangkatkan dari Jakarta pada pukul 15.05.
"Pesawat PK-GFT yang melayani penerbangan GA 190 telah diperiksa sebelum terbang dari Jakarta dan dalam kondisi laik terbang."
Duty Manajer Bandara Kualanamu Abdi Negoro saat dikonfirmasi wartawan membenarkan pecahnya ban pesawat Garuda Indonesia tersebut.
"Memang sewaktu kejadian sempat ada gangguan sekitar 30 menit. Ada pesawat yang harus Return to base (RTB), serta ada berputar-putar di udara karena tidak bisa mendarat akibat peristiwa itu," ujar Abdi Negoro.
Menurut Abdi Negoro, setelah dilakukan pembersihan serpihan ban pesawat yang pecah, pesawat lain bisa mendarat dengan selamat. "Sekitar 10 penerbangan sempat terganggu dan dua pesawat RTB," jelasnya.
Saat ini, pesawat sudah di-grounded di taxi way Bandara Kualanamu menunggu pemeriksaan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Sedangkan calon penumpang tujuan Jakarta terpaksa dialihkan ke pesawat Garuda Indonesia lainnya dengan nomor penerbangan GA 195.
Sementara, VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Hengki Heriandono mengatakan, penerbangan GA 190 Rute Jakarta-Medan mengalami pecah ban belakang sebelah kiri di landasan Bandara Kualanamu sesaat setelah mendarat dengan normal pada pukul 17.30 waktu setempat.
Selanjutnya, pesawat berhenti di taxi way dan petugas ground handling melakukan proses penurunan penumpang dengan menggunakan tangga. Adapun seluruh penumpang diturunkan dalam keadaan selamat dan tanpa kendala apa pun.
Garuda Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan terkait di Bandara Internasional Kualanamu Medan tengah melakukan investigasi lebih lanjut perihal penyebab pecah ban tersebut.
Penerbangan GA 190 Rute Jakarta-Medan yang dioperasikan dengan menggunakan armada B737-800 PK-GFT membawa sebanyak 162 penumpang yang terdiri dari 12 penumpang bisnis dan 150 ekonomi yang diberangkatkan dari Jakarta pada pukul 15.05.
"Pesawat PK-GFT yang melayani penerbangan GA 190 telah diperiksa sebelum terbang dari Jakarta dan dalam kondisi laik terbang."
(zik)