Puncak Arus Mudik via Kereta Api H-2 dan H+5
A
A
A
SEMARANG - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang memprediksi puncak arus mudik untuk angkutan Lebaran bakal terjadi pada 13 Juni atau H-2 Lebaran.
Sebanyak 21.192 penumpang akan menaiki kereta api (KA) di hari itu menuju sejumlah wilayah. Sedangkan untuk puncak arus balik diprediksi terjadi pada 21 Juni atau H+5 dengan estimasi 27.416 orang akan kembali ke Semarang.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto mengungkapkan, masa angkutan lebaran melalui transportasi KA mulai 5 Juni sampai 26 Juni 2018 atau H+10 Lebaran. "Jumlah pengguna jasa layanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang mencapai 464.923 orang atau naik sebesar 4,6% dibandingkan 2017 sebanyak 444.646 orang," sebut Suprapto, seusai gelar pasukan posko lebaran di Stasiun Tawang Semarang, Selasa 5 Juni 2018.
Menurut dia, selama operasi Lebaran, pihaknya mengoperasikan 118 perjalanan kereta api. Yaitu 10 KA jarak menengah atau jauh dengan kapasitas tempat duduk 5.758 penumpang per hari. Kemudian, 40 KA jarak jauh atau menengah dengan kapasitas tempat duduk 21.136 penumpang per hari; serta 9 KA jarak lokal dengan kapasitas tempat duduk 8.924 penumpang per hari.
Sementara, Executive Vice President Dwi Erni Ratnawati berharap agar pelaksanaan angkutan Lebaran di bidang transportasi kereta api harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dia menyebutkan, keselamatan, keamanan, ketepatan waktu, dan pelayanan yang prima merupakan empat faktor yang menjadi fokus setiap petugas posko agar bisa terlaksana dengan baik.
“Bekerjalah sesuai SOP dan penuh keikhlasan dalam melayani para pengguna jasa layanan kereta api," pintanya. Maka itu, guna menyuseskan masa angkutan lebaran 2018, seluruh jajaran pegawai PT KAI tidak diperbolehkan mengambil cuti selama masa angkutan.
Guna memberikan rasa aman bagi para pemudik, pihak PT KAI Daop 4 Semarang akan mengerahkan tenaga keamanan dengan jumlah total sebanyak 574 personel. Terdiri dari tenaga keamanan organik KAI sebanyak 106 personel dan tenaga keamanan non organik KAI sebanyak 468 personel.
“Yang menjadi fokus pantauan di antaranya keamanan di dalam stasiun, keamanan di atas kereta api, keamanan di sepanjang jalur kereta api, dan keamanan aset vital yang terkait dengan operasional perjalanan kereta api,” sebut Dwi.
Sebanyak 21.192 penumpang akan menaiki kereta api (KA) di hari itu menuju sejumlah wilayah. Sedangkan untuk puncak arus balik diprediksi terjadi pada 21 Juni atau H+5 dengan estimasi 27.416 orang akan kembali ke Semarang.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto mengungkapkan, masa angkutan lebaran melalui transportasi KA mulai 5 Juni sampai 26 Juni 2018 atau H+10 Lebaran. "Jumlah pengguna jasa layanan kereta api di wilayah Daop 4 Semarang mencapai 464.923 orang atau naik sebesar 4,6% dibandingkan 2017 sebanyak 444.646 orang," sebut Suprapto, seusai gelar pasukan posko lebaran di Stasiun Tawang Semarang, Selasa 5 Juni 2018.
Menurut dia, selama operasi Lebaran, pihaknya mengoperasikan 118 perjalanan kereta api. Yaitu 10 KA jarak menengah atau jauh dengan kapasitas tempat duduk 5.758 penumpang per hari. Kemudian, 40 KA jarak jauh atau menengah dengan kapasitas tempat duduk 21.136 penumpang per hari; serta 9 KA jarak lokal dengan kapasitas tempat duduk 8.924 penumpang per hari.
Sementara, Executive Vice President Dwi Erni Ratnawati berharap agar pelaksanaan angkutan Lebaran di bidang transportasi kereta api harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dia menyebutkan, keselamatan, keamanan, ketepatan waktu, dan pelayanan yang prima merupakan empat faktor yang menjadi fokus setiap petugas posko agar bisa terlaksana dengan baik.
“Bekerjalah sesuai SOP dan penuh keikhlasan dalam melayani para pengguna jasa layanan kereta api," pintanya. Maka itu, guna menyuseskan masa angkutan lebaran 2018, seluruh jajaran pegawai PT KAI tidak diperbolehkan mengambil cuti selama masa angkutan.
Guna memberikan rasa aman bagi para pemudik, pihak PT KAI Daop 4 Semarang akan mengerahkan tenaga keamanan dengan jumlah total sebanyak 574 personel. Terdiri dari tenaga keamanan organik KAI sebanyak 106 personel dan tenaga keamanan non organik KAI sebanyak 468 personel.
“Yang menjadi fokus pantauan di antaranya keamanan di dalam stasiun, keamanan di atas kereta api, keamanan di sepanjang jalur kereta api, dan keamanan aset vital yang terkait dengan operasional perjalanan kereta api,” sebut Dwi.
(wib)